Ada suatu hal yang sering kali dilupakan disaat kita memanjakan perkembangan otot melalui asupan supplementasi. Kita senantiasa menggunakan suplementasi berkomposisi whey protein, amino, hingga creatine sekalipun. Akan tetapi, pernahkah kita tahu bahwa ada jenis suplementasi lainnya yang dapat menunjang pembentukan otot serta mempertahankan volume otot pasca tubuh mengalami proses latihan yang intensif. Yups, sebut saja dengan L-Glutamine yang keberadaanya mungkin banyak orang kurang mengetahui akan manfaat beserta pengaruhnya pada pembentukan otot, terkecuali mereka yang benar-benar paham dan expert di bidang nutrisi. Untuk mengetahui lebih jelas akan manfaat beserta proses kerja yang dihasilkan L-Glutamine, simak langsung artikel singkat berikut ini.
Asam amino L-GLUTAMINE
L-Glutamine merupakan rentetan dari 20 jenis asam amino bebas yang terdapat pada jaringan otot dan berfungsi untuk menjaga stabilitas volume sel otot. Namun asam amino tersebut tidaklah terkategorikan sebagai asam amino essensial, akan tetapi dapat menjadi suatu kondisional penting pada situasi tertentu seperti pelatihan intensif pada atlet olahraga atau pasien penderita gangguan pencernaan tertentu. L-Glutamine diproduksi oleh tubuh secara alami dalam jumlah yang cukup, namun banyak dilepaskan otot selama melakukan latihan (exercise), sehingga L-Glutamine tidak dapat menjalankan fungsinya dalam menjaga volume sel otot yang pada akhirnya volume sel otot kita dapat menurun. Pada kondisi tersebut, L-Glutamine menjadi asam amino yang perlu kita cukupi dari asupan makanan.
Manfaat
Riset mengenai glutamin telah banyak dipelajari secara ekstensif selama 10-15 tahun, dan telah terbukti sebagai pengobatan luka, trauma, luka bakar, dan efek samping terkait pengobatan kanker, serta terapi penyembuhan luka bagi pasien pasca operasi. Uji klinis lain juga menunjukan, pasien yang menggunakan L-Glutamine dapat meningkatkan jumlah nitrogen, generasi sisteinil-leukotrie dari neutrofil polimorfonuklear granulosit, serta meningkatkan pemulihan limfosit dan permeabilitas usus (pada pasien pasca operasi), jika dibandingkan dengan pasien yang tidak menggunakan.
Disamping itu L-glutamine juga diperlukan oleh para atlet guna memperbaiki pertumbuhan jaringan sel otot, yang sering kali dijumpai pada atlet binaraga, angkat besi, atlet ketahanan dan beberapa cabang atlet olahraga lainnya. Bukti lain juga menunjukan, L-glutamine dapat meningkatkan plasma HGH dengan merangsang kelenjar hipofisis interior (kelenjar kecil di bawah sel otak yang menghasilkan getah). Kemudian ditambhkan pada penelitian biologi lain, bahwa jumlah L-glutamine biasanya dimasukan ke dalam media kultur sel. Namun, semakin tingginya tingkat L-Glutamine dapat menghambat kegiatan transportasi asam amino lainnya. Menurut riset yang diterbitkan Journal of Sports Medicine and Physical fitness pada tahun 1998 menambahkan, bahwa L-Glutamine tidak dipastikan dapat meningkatkan kinerja latihan intensitas tinggi.
Fungsi
L-Glutamine turut berperan penting dalam metabolisme protein dan menjaga volume sel. Bahkan beberapa literatur juga turut menyebutkan, bahwa mengonsumsi BCAA (Branched-cain amino acid) diikuti dengan L-glutamine dapat mengurangi risiko pemecahan protein otot secara mensignifikan. Selain itu, fungsi lain L-glutamine diantaranya: mencegah degradasi otot, meningkatkan volume sel otot, mencegah kelelahan serta meningkatkan dalam menghasilkan hormone pertumbuhan, sehingga membantu metabolisme lemak tubuh dan mendukung pertumbuhan otot baru.
Tak hanya itu, secara biokimia fungsi L-Glutamine berperan dalam:
- sintesis protein
- mengatur keseimbangan asam basa dalam ginjal dengan memproduksi ammonium
- sebagai sumber energy sel
- menyumbang nitrogen pada proses anabolic termasuk sintesis purin
- sebagai sumber penyumbang karbon dalam pengisian ulang asam sitrat
Apakah aman dikonsumsi?
Setiap berbagai jenis obat-obatan ataupun suplementasi, tentunya memiliki beberapa sisi negatif. Meskipun L-glutamine umumnya dianggap aman dan memberikan manfaat baik bagi tubuh, tetap saja terdapat beberapa kekhawatiran jika penggunaannya menyalahi aturan ataupun tidak tepat sasaran, termasuk mengkombinasikan dengan obat-obatan tertentu (seperti obat kemoterapi dan obat anti kejang) yang dapat menghasilkan efek merugikan bagi tubuh.
Selain itu, mengonsumsi L-glutamine dapat membahayakan bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit berat hati, mania, dan epilepsy. Oleh sebab itu, penting rasanya jika kita mengkonsultasikannya lebih dahulu kepada ahli medis, sebelum kita memutuskan untuk mengambil L-glutamine pada pembentukan otot. Agar terhindar dari kejadian yang tidak semestinya terjadi.