Layu sebelum bertugas dapat diilustrsikan sebagai kesulitan untuk melakukan penetrasi dan atau meneruskan aktivitas seksual karena menurunnya ereksi ditengah aktivitas. Mari kita ikuti bahasan berikut ini untuk dapat memahami lebih jauh.
Mungkin muncul lebih awal pertanyaan “ apakah itu kehidupan seksual yang normal?” kehidupan seksual yang normal sangat sulit didefinisikan setiap orang memilki detirmasi sendiri tentang kehidupan seksualnya. Seks tidak bisa diartikan sebagai melulu hubungan kelamin. Juga tidak bisa diartikan mengejar omset rasa orgasme dari masing2 pihak. Frekuensi hubungan bervariasi dari beberapa kali seminggu kebeberapa kali perbulan sampai pertahun. Pada kenyataanya setiap orang pada waktu tertentu dapat mengalami penurunan seksualnya. Kadang-kadang perubahan libido dan penurunan fungsi seksual tidak mempengaruhi hubungan suami istri. Pada kasus ini tentunya tidak menimbulkan masalah dalam kehidupan seksnya meskipun prianya sudah mengalamii disfungi ereksi. Disisi lain ada yang sangat tergangguu dengan perubahan ini sehingga dapat disebutkan terjadi masalah seksual.
Kita perhatikan terlebih dahulu arti atau definisi gangguan atau disfungsi ereksi yaitu sebagai ketidakmampuan memperoleh dan atau memepertahankan ereksi untuk bisa melakukan hubungan seksual yang memuaskan. Anda mungkin pernah mengalami kondisi ini saat hubungan seksual padahal Anda sudah siap untuk melakukannya.
Kita perlu meletakkan masalah ereksi dalam cakrawala pemahaman yang lebih luas. Mungkin kita selalu berpendapat bahwa seorang pria akan selalu mendapatkan ereksi kapanpun dia inginkan. Pendapat ini tidak selalu benar. Semua pria dapat mengalami masalah dengan ereksi sekali atau beberapa kali pada suatu saat dalam kehidupannya. Pertambahan usia sesuatu yang tidak bisa dipungkiri akan menyebabkan ereksi menurun bahkan menghilang.
Fungsi Seksual, Normalnya Berlangsung Melalui Beberapa Tingkatan yaitu :
- Perangsangan
- Darah mengalir kealat genital (pria ereksi, wanita mengalami lumbrikasi)
- Orgasme dan
- Kepuasan
Gangguan bisa terjadi pada salah satu tingkatan tadi.
Gangguan seksual dapat disebabkan oleh faktor-faktor penyakit dan kebiasaan buruk seperti :
- Diabites
- Penyakit Kardiovaskuler
- Gangguan Persarafan
- Trauma atau operasi organ dalam panggul
- Efek samping obat
- Penyakit kronis lain (gagal Ginjal dll)
- Gangguan endokrin
- Kebiasaan merokok, minum alkohol, dan konsumsi narkotika
- Usia lanjut
Sedangkan faktor psikologi bisa berupa stress pekerjaan, kekhawatiran tentang masalah dalam keluarga dan teman, gangguan mental, trauma seksual masa lalu.
Gangguan penyakit dan problem psikologis menyebabkan pria khawatir akan kemampuan seksualnya yang mana justru menambah permasalahan yang sebelumnya sudah ada. Kesulitan mempertahankan ereksi umumnya disebabkan faktor psikologis seperti stress, tingkat emosional dan kondisi daya tarik seksual pasangan, usia, kebiasaan konsumsi alkohol serta pengalaman seksual sebelumnya.
Pada beberapa kasus pria mengalami kesulitan mempertahankan ereksinya karena tertarik lagi dengan pasangannya.barangkali pria berusaha memaksakan diri untuk bisa ereksi karena hanya ingin memperlihatkan dan memuaskan kebutuhan seksual pasangan. Ereksi bukanlah sesuatu yang langsung terjadi sewaktu Anda inginkan. Ereksi terjadi karena meningkatnya gairah seksual… semakin Anda memaksakan untuk terjadi maka makin hilang gairah seksual yang berakibat hilangnya ereksi karena Anda menekan diri Anda sendiri.
Adalah tidak mungkin kalau Anda langsung mengatakan bahwa dia sebagai penyebab gangguan tersebut. Karena Anda berada dalam hubungan suami istri maka ini mnjadi tanggung jawab bersama. Tidak jarang pasangan wanita mampu mengatasi sendiri bila suaminya tibi-tiba mengalami gangguan ereksi. Untuk pasangan wanita bisa memberi dukungan dengan cara brbincang-bincang apa sebenarnya yang terjadi baik fisik maupun mental termasuk emosi sehingga bisa berbagi masalah. Dia bisa membantu anda dengan mencari tahu, bertanya dan menawarkan bantuan. Dapat dikatankan bahwa ereksi adalah bukti dari adanya gairah seksual bahkan lebih dari itu disertai komitmen, rasa cinta, penuh perhatian , bahkan bisa merupakan prioritas.
Bila Anda selalu dalam kondisi tekanan stress pekerjaan maka sangat mungkin mengalami kesulitan mempertahankan ereksi. Tetapi hal ini dapat diatasi dengan cukup istirahat beberapa hari. Bila menurut Anda ini merupakan penyebabnya maka ambil cuti dan relaksasikan tubuh Anda. yakinlah bahwa kemampuan seksual Anda akan pulih kembali. Pada banyak kasus, ini bersifat temporer yang akan hilang sendiri dengan sedikit bahkan tanpa pengobatan. Pada kasus lain ini berlangsung terus menerus sehingga merusak kepercayaan diri dan mengganggu hubungan suami istri dan ini memerlukan pengobatan.
Suatu saat bila Anda menginginkan seks maka yakinkan diri Anda benar-benar dalam keadaan relaks. Hindari pemikiran Anda tidak akan mendapatkan ereksi atau mengalami ejakulasi yang hanya beberapa tetes. Konsentrasikan betapa sangat menggairahkan pasangan Anda.
Upayakan sampai jauh kerelung hati yang dalam betapa Anda sangat mencintainya. Antisipasikan akan kenikmatan seksual yang dapat Anda berikan kepadanya. Bayangkan posisi yang Anda ingin lakukan. Nikmati keintiman emosional yang Anda berdua bisa berikan. Kondisi-kondisi internal ini akan memberikan ereksi yang memadai.
Ubah Gaya Hidup
- Stop merokok, alkohol dan narkotika.
- Cukup istirahat dan rileks
- Olahraga dan makan makanan gizi seimbang akan mempertahankan kondisi sirkulasi darah.
- Lakukan komunikasi yang baik dengan pasangan.