Oleh: Muhammad Imam
Rumput laut merupakan salah satu sumber devisa negara, dan juga sumber pendapatan bagi masyarakat pesisir. Selain dapat digunakan langsung sebagai bahan makanan, beberapa hasil olahan rumput laut seperi agar-agar, carrageenan dan alginat merupakan senyawa yang penting bagi kesehatan tubuh maupun industri.
Bahan pembuatan agar-agar, yakni rumput laut, banyak terdapat di laut yang mengelilingi Indonesia. Jenis pangan ini mengandung berbagai unsur gizi dan sifat-sifat yang bisa menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Jadi, bahan pangan ini bisa mencegah terjadinya penyakit jantung, hipertensi, serta diabetes melitus. Dalam bahasa ilmiah, rumput laut (sea weeds) dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Dilihat dari ukurannya, rumput laut terdiri dari jenis mikroskopik dan makroskopik. Alga makroskopik inilah yang sehari-hari kita kenal sebagai rumput laut.
Berdasar pigmen (zat warna) yang dikandung, alga dikelompokan atas empat kelas, yaitu Rhodophyceae (ganggang merah), Phaeophyceae (ganggang cokelat), Chlorophyceae (ganggang hijau), dan Cyanophyceae (ganggang hijau-biru). Alga hijau dan alga hijau biru, banyak yang hidup dan berkembang di air tawar. Jenis alga ini tidak mempunyai arti penting sebagai bahan makanan. Sebaliknya, alga cokelat dan alga merah merupakan penghuni laut yang cukup eksklusif dalam kedudukannya sebagai bahan pangan dan non pangan.
Bila bicara tentang rumput laut, yang dimaksudkan adalah dari jenis alga cokelat dan alga merah ini. Alga cokelat hidup diperairan yang dingin, alga merah didaerah tropis. Rumput laut merupakan bagian terbesar dari tanaman laut yang memegang peran cukup penting dalam fungsinya sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Secara garis besar, rumput laut dibedakan sebagai penghasil agar-agar, carrageenan, dan alginat.
Carrageenan adalah salah satu hasil olahan dari rumput laut yang biasanya diproduksi dalam bentuk garam Na, K, Ca. Pemakaian Carrageenan diperkirakan 80% digunakan di bidang industri makanan, farmasi dan kosmetik. Pada industri makanan sebagai stabilizer, thickener, gelling agent, additive atau komponen tambahan dalam pembuatan cokelat, susu instant, puding makanan kaleng dan bakery.
Sedangkan untuk industri non pangan antara lain pada industri farmasi; sebagai suspensi, emulsi, stabilizer dalam pembuatan pasta gigi, obat-obatan, mineral oil, industri-industri lain; misalnya pada industri keramik, cat dan lain-lain.
Carrageenan sampai saat ini belum diolah di Indonesia walaupun bahan baku yang dipergunakan untuk membuat carrageenan banyak terdapat di Indonesia atara lain Eucheuma spinosum. Sedangkan alga cokelat atau yang sering disebut kelp atau rockweed, merupakan sumber alginat atau algin, yaitu salah satu jenis polisakarida yang terdiri dari unit-unit asam manurat dan asam glukuronat.
Gizi yang tinggi
Rumput laut telah lama digunakan sebagai makanan maupun obat-obatan dinegeri Jepang, Cina, Eropa maupun Amerika. Diantaranya sebagai nori, kombu, puding atau dalam bentuk hidangan lainya seperti sop, saus dan dalam bentuk mentah sebagai sayuran. Adapun pemanfaatan rumput laut sebagai makanan karena mempunyai gizi yang cukup tinggi yang sebagian besar terletak pada karbohidrat di samping lemak dan protein yang terdapat di dalamnya. Hasil analisa dari sebagian jenis rumput laut yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan dan Bali cukup penting dalam industri yang berasal dari daerah Sulawesi Selatan dan Bali dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Keunggulan rumput laut
Banyak penelitian yang membuktikan bahwa rumput laut adalah bahan pangan berkhasiat, berikut beberapa diantaranya.
Anti-kanker
Penelitian Harvard School of Public Health di Amerika mengungkap, wanita pre-menopause di Jepang berpeluang tiga kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan wanita Amerika. Hal ini disebabkan pola makan wanita Jepang yang selalu menambahkan rumput laut didalam menu mereka.
Antioksidan
Klorofil pada ganggang laut hijau dapat berfungsi sebagai antioksidan. Zat ini membantu membersihkan tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya bagi tubuh.
Mencegah penyakit kardiovaskular
Para ilmuwan Jepang mengungkap, ekstrak rumput laut dapat menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi. Bagi pengidap stroke, mengkonsumsi rumput laut juga sangat dianjurkan karena dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh.
Makanan diet
Kandungan serat (dietary fiber) pada rumput laut sangat tinggi. Serat ini bersifat mengenyangkan dan memperlancar proses metabolisme tubuh sehingga sangat baik dikonsumsi penderita obesitas. Karbohidratnya juga sukar dicerna sehingga Anda akan merasa kenyang lebih lama tanpa takut kegemukan.
Rumput laut dan kecantikan
Rumput laut tidak hanya bisa diolah menjadi bahan makanan saja akan tetapi bisa diolah juga menjadi salah satu produk kecantikan. Sabun natural adalah satu yang terbuat dari bahan-bahan alami dari alam dan mengandung VCO yang sudah sangat dikenal dan diketahui sangat bermanfaat bagi kesehatan kulit. Sabun natural adalah sabun yang dibuat menggunakan bahan alami yaitu campuran virgin coconut oil yang ditambahkan minyak asiri serta bahan alami lain yaitu sari bunga, buah ataupun cendana serta greentea serta rumput laut yang sangat bermanfaat dalam perawatan kesehatan kulit dan menjaga kelembaban kulit sehingga membuat kulit lembut, bersih dan sehat. (MI)
Tabel hasil analisa rumput laut
Jenis analisa |
E. spinosum (Bali) % |
E. spinosum (Sul Sel) % |
E. spinosum (Bali) % |
G. gigas (Bali) % |
Kadar air | 12,90 | 11,80 | 13,90 | 12,90 |
Protein (Crude protein) | 5,12 | 9,20 | 2,69 | 7,30 |
Lemak | 0,13 | 0,16 | 0,37 | 0,09 |
Karbohidrat | 13,38 | 10,64 | 5,70 | 4,94 |
Serat kasar | 1,39 | 1,73 | 0,95 | 2,50 |
Abu 1 | 4,21 | 4,79 | 17,09 | 12,54 |
Mineral: Ca | 52,85 ppm | 69,25 ppm | 22,39 ppm | 29,925 ppm |
Fe | 0,108 ppm | 0,326 ppm | 0,121 ppm | 0,701 ppm |
Cu | 0,768 ppm | 1,869 ppm | 2,736 ppm | 3,581 ppm |
Pb | – | 0,015 ppm | 0,040 ppm | 0,190 ppm |
Vitamin B1 (Thiamin) | 0,21 mg/100g | 0,10 mg/100g | 0,14 mg/100g | 0,019 mg/100g |
Vitamin B2 (Riboflacin) | 2,26 mg/100g | 8,45 mg/100g | 2,7 mg/100g | 4,00 mg/100g |
Vitamin C4 | 3 mg/100g | 41 mg/100g | 12 mg/100g | 12 mg/100g |
Carrageenan | 65,75% | 67,51% | 61,52% | – |
Agar | – | – | – | 47,34% |
Sumber: Hasil analisa FTDC
E. spinosum: Dapat menghasilkan carrageenan dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai kegunaan, dimana carrageenan tersebut bersifat hidrocolloid, terdiri dari dua senyawa utama, senyawa pertama bersifat mampu membentuk gel dan senyawa kedua mampu menyebabkan cairan menjadi kental.