Manfaat dan bahaya mengkonsumsi seafood saat diet

Pernah dengar Seafood? Seafood adalah sumber makanan yang berasal dari laut, seperti ikan, kerang, udang, cumi-cumi dll. Sekarang ini sudah banyak restoran-restoran yang menyajikan menu seafood dengan berbagai macam olahan. Karena selain rasanya yang enak, memiliki peminat yang banyak, seafood juga memiliki banyak manfaat untuk tubuh, terlebih bagi mereka yang melakukan diet tinggi protein untuk menaikkan massa otot. Tetapi, sesuatu yang memiliki manfaat juga kerap memiliki bahaya. Apa saja manfaat dan bahaya mengkonsumsi seafood tersebut? Simak ulasan berikut.

Manfaat mengkonsumsi Seafood

1. Memiliki kandungan asam lemak dan omega yang tinggi

Pernah mengkonsumsi ikan laut dan sejenisnya? Ya, makanan yang acap kali menjadi daftar menu didalam restoran-restoran ini memang memiliki manfaat yang baik bagi tubuh, terutama otak dan jantung. Ikan laut dan sejenisnya memiliki kandungan asam lemak dan omega yang tinggi. Omega berfungsi untuk memelihara kesehatan jantung dan meningkatkan perkembangan otak.

2. Mengandung lemak yang meningkatkan tingkat kepuasan saat makan

Lemak adalah salah satu kandungan yang harus dihindari saat diet. Tetapi lemak yang terkandung dalam makanan laut ini, bukanlah lemak jenuh, tetapi lemak tak jenuh sehingga sangat baik untuk diet. Lemak ini mengandung banyak asam lemak essensial (asam amino) yang tidak bisa diproduksi oleh tubuh, sehingga kita harus mengambilnya dari pasokan makanan yang kita makan. Asam lemak ini memiliki banyak manfaat diantaranya:

• Mencegah terjadinya penggumpalan kepingan darah, sehingga menghindari terjadinya penyumbatan pada pembuluh darah.
• Membantu meningkatkan antibodi tubuh agar tidak mudah terserang penyakit terutama bagi yang memiliki aktifitas padat.
• Menurunkan resiko kanker.
• Mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
• Mengurangi resiko terkena diabetes dengan memperbaiki sistem insulin dalam tubuh.

3. Mengandung protein yang berlimpah

Protein yang terkandung didalam seafood merupakan protein yang lengkap dan mudah dicerna oleh tubuh. Seperti yang dijelaskan dipoint nomor 2, protein yang terkandung dalam seafood terdiri dari semua asam amino yang diperlukan oleh tubuh. Karena asam lemak ini tidak bisa diproduksi oleh tubuh sehingga tubuh memenuhinya dengan mengkonsumsi seafood. Karena kandungan protein dan asam amino yang lengkap ini, seafood sangat baik dikonsumsi saat Anda menaikkan massa otot karena memiliki banyak protein yang digunakan untuk mendukung perkembangan massa otot.

4. Kandungan vitamin dan mineral

Seafood memiliki kandungan Vitamin B, A, D serta mineral seperti; fosfor, kalium, dan selenium. Vitamin B dalam seafood mirip dengan kandungan vitamin B pada sumber protein lainnya. Vitamin D membantu tubuh kita untuk mengoptimalkan penyerapan kalsium, sehingga mencegah terjadinya osteoporosis pada tubuh.

Bahaya mengkonsumsi seafood

Selain kaya manfaat karena zat yang dikandung seafood saat bermanfaat bagi tubuh, mengkonsumsi seafood juga memiliki bahaya bila dikonsumsi berlebihan. Bahayanya antara lain:

1. Mengandung Merkuri

Bagi Anda pecinta makanan laut pastinya tidak akan lupa mengkonsumsi sushi. Sushi adalah makanan khas Jepang yang berbentuk nasi kepal dengan toping berbagai seafood seperti ikan, udang, hingga rumput laut. Memang pada dasarnya seafood tersebut sangat baik untuk tubuh terlebih bagi Anda yang sedang menjalani diet untuk mengisi cheating day, namun bila dikonsumsi dalam keadaan mentah, tubuh akan berpotensi terpapar zat merkuri yang ada didalam seafood tersebut. Zat merkuri adalah metal beracun yang berasal dari pencemaran air laut oleh zat-zat kimia seperti pertambangan, transportasi laut yang menggunakan bahan bakar, dll. Biasanya ikan pemangsa memiliki kandungan merkuri lebih besar dikarenakan ikan tersebut memakan ikan-ikan lain yang sudah terpapar oleh zat merkuri, sehingga semakin banyak ia memakan ikan tersebut, semakin banyak kadar merkuri yang dikandungnya.

Merkuri yang kita konsumsi terus menerus akan menumpuk dalam tubuh, ketika sudah menumpuk banyak, merkuri tersebut dapat menimbulkan dampak buruk pada sistem syaraf, bahkan bisa memicu timbulnya kanker. Untuk itu bila ingin mengkonsumsi seafood, pilihlah yang kadar merkurinya sedikit dan masaklah ikan untuk membunuh dan membuang mikroba serta zat berbahaya yang terkandung didalamnya.

2. Mengandung kolesterol pada beberapa jenis ikan

Pada umumnya makanan laut mengandung omega 3 dan asam amino yang baik untuk tubuh dan tidak berkolesterol. Namun ada juga beberapa jenis ikan yang mengandung kolesterol sehingga tidak baik untuk dikonsumsi saat menjalani diet. Jenis ikan yang tinggi kolesterol dan harus dihindari antara lain:

• udang jerbung,
• lobster,
• udang windu,
• udang rebon,
• kepiting,
• cumi-cumi,
• kerang,
• rajungan dan
• lorjuk.

Bila Anda tetap ingin mengkonsumsinya, konsumsilah dalam jumlah kecil, batasi jumlahnya agar kadar kolesterol dalam tubuh tetap terjaga.

3. Menimbulkan alergi

Bagi sebagian orang mengkonsumsi makanan seafood adalah pantangan. Mengapa? Karena pada beberapa orang, seafood adalah makanan yang memicu munculnya alergi pada tubuh. Pada dasarnya alergi disebabkan oleh reaksi kekebalan tubuh yang berlebihan terhadap kandungan dari seafood yang kita makan. Bila kita memakan ikan, pilihlah ikan yang masih dalam kondisi segar karena kandungannya masih bagus, namun ikan tersebut adalah bahan pangan yang kandungannya mudah rusak karena ikan mengandung banyak air.

Ketika ikan disimpan terlalu lama, maka protein dalam ikan akan membentuk potongan-potongan yang disebut peptida. Ketika peptida dikonsumsi oleh tubuh, kekebalan tubuh (antibodi) akan menganggapnya sebagai racun sehingga akan bereaksi berlebihan dan menyebabkan alergi. Selain itu ketika ikan sudah tidak fresh lagi, zat didalam ikan akan membentuk suatu senyawa yang disebut histamin yang terbentuk dari asam amino yang mengalami degradasi. Reaksi ini lah yang akan menyebabkan mikroba mudah masuk dan berkembang didalam ikan karena kandungan ikan yang disimpan terlalu lama akan rusak.

Memang setiap makanan yang bermanfaat, juga memiliki beberapa sisi negatif yang mungkin membahayakan tubuh. Namun bila kita memilih dan mengolahnya dengan benar, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan untuk mengkonsumsinya terlebih untuk menjalani diet. (ayu/berbagai sumber)