Jamur Kuping Hitam (auricularia auricular) disinyalir sangat bermanfaat untuk penyembuhan penyakit jantung, pembuluh darah dengan endapan (aterosklerqsis), penurun kolestrol dan trigliserid, antiplatelet, dan anti pengentalan darah, juga sebagai anti pendarahan.
Apabila seseorang ingin mengkonsumsi jamur kuping hitam setiap hari, aliran darah akan menjadi lancar, terhindar dari stroke, jantung atau otak karena adanya sumbatan di pembuluh darah. Akhir-akhir ini banyak orang terserang stroke, disebabkan karena terjadinya kelumpuhan atau terkena serangan jantung. Penyakit ini tidak membedakan golongan kaya, miskin, tua atau umur separuh baya.
Jamur kuping hitam sebagai bahan makanan tidak asing lagi bagi masyarakat kita, yang kita kenal dalam menu seperti timlo solo, oseng-oseng soon. Masyarakat china sudah sangat lama mengenal jamur kuping hitam sebagai bahan makanan maupun sebagai obat.
Di China, jamur kuping, digunakan sebagai obat mengencerkan darah atau antikogulasi yaitu mencegah pengentalan darah, namun di sisi lain dapat pula berfungsi sebagai antihaemorhagi (mengehentian pendarahan)-smith, Rowan, Sulivan 2002.
Tidak seperti halnya obat kimia tunggal, yang bekerja sesuai sifat pengobatannya saja, sedang obat alami dari tanaman, berisi lebih dari satu zat berkhasiat dapat saling menyeimbangkan.
Apabila salah satu zat bekerja terlalu giat akan direm oleh zat lain, seperti halnya jamur kuping, meskipun dia bekerja sebagai antikoagulan dalam arti darah tidak gampang mengental, dan kemungkinan kalau tidak diimbangi dengan khasiat anti pendarahan, maka apabila terjadi luka, darah sukar berhenti.
Sejak diketahui asetosal dapat berkhasiat sebagai antiplatelet, maka seringkali dijumpai,pada resep penderita gangguan kardiovaskuler, selain obat untuk penyakitnya ditulis juga oleh dokter sediaan asidurn asetilosalisilikurn atau asetosal, aspirin.
Asetosal telah lama digunakan sebagai obat nyeri, atau obat demam yang umumnya ada di dalam obat flu. Sebagai obat nyeri kepala digunakan dosis 500 mg untuk orang dewasa. Asetosal dengan dosis 80 mg sebelum dikenal sebagai antipletelet darah digunakan sebagai obat demam untuk anak.
Pada saat ini komposisi obat flu tidak lagi diberikan asetosal tetapi diberi paracetamol, penggantian asetosal dengan paracetamol karena asetosal dapat menyebabkan perihnya lambung dan juga setosal termasuk obat yang kurang stabil.
Meskipun pemberian asetosal dengan dosis kecil 80-100-160 mg, dapat saja menimbulkan gangguan saluran pencernaan berupa diare atau nyeri lambung, pada penderita lansia banyak mengalami gangguan saluran cerna, disatu sisi memang dibutuhkan asetosal agar darahnya tidak mengental disisi lain dapat menyebabkan hal yang tidak dikehendaki.
Jamur kuping hitam yang dapat digunakan sebagai anticoagulansia, penurun kolestrol serta trigliserida ternyata secara emperis dapat menolong orang yang mengalami ateroskelorosis, sehingga setelah merasakan bebasnya rasa sakit meneruskan mengkonsumsi setiap hari dengan memberi jamur pada sayur.
Ada penderita jantung yang disarankan untuk operasi bypass dengan tenaga yang cepat lelah dan rasa sesak, setelah 24 hari minum air rebusan jamur, tenaganya mulai pulih dan pelan-pelan dapat mengitari alun-alun utara yogyakarta satu putaran, sehingga rencana operasi dapat ditunda, namun obat dokter pun tetap diminum.
Cara Merebus :
10 gram jamur kuping hitam di yambah jahe 3 iris dan bawang putih 3 butir kalau dapat ditambah daging bersih lemak 40 gram dan sedikit garam direbus dengan air 6 mangkok menjadi 2 mangkuk diminum setiah hari, pagi dan sore. Ramuan ini dapat membersihkan 3 sumbatan dalam waktu 45 hari hal ini dialami pasien Prof.Hung Zhao Guang. (Dini Atria)