Magnesium adalah salah satu mineral melimpah di dalam tubuh kita. Mereka memiliki peran penting untuk fungsi tubuh dan manfaat untuk kesehatan tubuh.
Namun belakangan ini suplemen magnesium menjadi begitu populer karena dianggap dapat mengatasi kecemasan. Benarkah demikian? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Apa Itu Kecemasan?
Sebelum mengulik lebih lanjut manfaat magnesium untuk kecemasan, Anda perlu mengetahui lebih lanjut tentang kondisi tersebut.
Kecemasan adalah kondisi yang terjadi pada seseorang saat merasa terlalu khawatir dan tidak nyaman, yang disebabkan oleh suatu hal yang telah diantisipasi.
Ini merupakan respon dari rasa takut yang disebabkan oleh sesuatu yang dianggap sebagai ancaman tertentu, dan tidak hanya mempengaruhi mental, tapi juga berimbas pada fisik.
Beberapa respon tubuh saat terjadinya kecemasan seperti gugup, gelisah, merasa tegang, detak jantung meningkat, gemetaran, sulit bernapas, berkeringat, dll.
Dalam beberapa hal ini wajar saat Anda akan menghadapi sesuatu yang tidak biasa di hidup Anda. Namun jika terjadi begitu sering tanpa ada pemicu yang jelas dan mulai mengganggu kehidupan Anda, Anda harus segera menemui ahli untuk mendapatkan pengobatan.
Apakah Magnesium Dapat Mengatasinya?
Sebuah studi tentang pengobatan alami untuk kecemasan tahun 2010 menemukan bahwa magnesium ternyata dapat mengobati kecemasan. Ini didukung oleh tinjauan dari 18 studi yang dirilis tahun 2017 yang juga membahas tentang hal tersebut.
Menurut ulasan tersebut, salah satu penyebab mengapa magnesium dapat membantu mengurangi kecemasan adalah karena mereka dapat meningkatkan fungsi otak.
Studi lainnya tahun 2018 menunjukkan bahwa magnesium berperan penting dalam mengatur neurotransmitter yang bertugas mengirimkan pesan ke seluruh bagian otak dan tubuh. Inilah peran magnesium dalam kesehatan neurologis.
Dan penelitian tahun 2012 berhasil menemukan bahwa magnesium dapat membantu fungsi otak dalam mengurangi stres dan kecemasan. Mereka mempengaruhi bagian otak yang disebut hipotalamus, yang membantu mengatur kelenjar pituitari dan adrenal, yang mana bertanggung jawab atas respon terhadap stres.
Jadi, magnesium merupakan salah satu mineral yang efektif untuk membantu mengurangi gejala kecemasan.
Jenis-Jenis Magnesium dan Manfaatnya
Untuk dapat diserap oleh tubuh dan memberikan manfaat, magnesium sering kali terikat dengan zat lain, sehingga mereka dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya:
- Magnesium glisinat: Untuk mengurangi nyeri otot
- Magnesium oksida: Untuk mengobati migrain dan sembelit.
- Magnesium sitrat: Untuk mengobati sembelit dan mudah diserap tubuh
- Magnesium klorida: Mudah diserap tubuh
- Magnesium sulfat (garam Epsom): umumnya kurang diserap oleh tubuh, tapi diserap melalui kulit
- Magnesium laktat: Sering digunakan sebagai bahan tambahan makanan
Dalam studi tahun 2017, sebagian studi relevan tentang magnesium untuk kecemasan menggunakan magnesium laktat atau magnesium oksida.
Cara Memenuhi Kebutuhan Magnesium
Banyak orang yang tidak mendapatkan cukup magnesium dari makanan mereka sehari-hari, padahal mereka memegang peranan cukup penting dalam kinerja dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan adalah antara 310-420 mg/hari. Ini juga tergantung pada usia dan jenis kelamin. Terlebih pada wanita pada masa kehamilan.
Untuk itu penting bagi Anda memenuhi kebutuhan ini melalui makanan atau pun suplementasi yang cukup.
Beberapa makanan yang mengandung magnesium di antaranya, sayuran hijau, alpukat, coklat hitam, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan kacang-kacangan. Anda juga bisa memenuhi kebutuhan magnesium dengan mengonsumsi suplemennya.
Menurut tinjauan tahun 2017, Anda dosis harian untuk efek anti-kecemasan berkisar antara 75 hingga 300 mg sehari.
Efek Samping
Meski relatif minim efek samping, namun mengonsumsi suplemen berlebihan melebihi dosis yang dianjurkan dapat memberikan efek yang negatif bagi kesehatan. Anda perlu berkonsultasi dulu kepada dokter/ahli di bidang nutrisi untuk menentukan berapa dosis yang tepat untuk Anda.
Namun, jika Anda mengonsumsi banyak magnesium yang bersumber dari makanan, hal tersebut tidak berbahaya. Ini karena kelebihan magnesium akan dikeluarkan oleh ginjal melalui urin.