Banyak orang yang berpikir, cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan berdiet. Yang dimaksud dengan diet, sayangnya, seringkali keliru di benak orang-orang ini. Mereka beranggapan diet sama dengan tidak makan apa-apa. Mungkin, sedikit salad dan beberapa potong buah-buahan. Diet dibuat menjadi tidak menyenangkan dan menyiksa. Makanan rasanya hambar semua.
Karena tidak nafsu makan, akibatnya tidak punya tenaga buat berolahraga. Akhirnya, diet gagal dan rencana untuk memiliki tubuh yang sehat dan ideal pun buyar. Manhunt Indonesia 2017 Abdul Qowi Bastian mencoba menepis anggapan salah itu melalui buku keduanya yang bertajuk Diet Adalah Koentji.
“Kekeliruan-kekeliruan seperti ini sayangnya masih menjamur di kalangan masyarakat awam. Banyak sekali orang-orang di sekitar kita yang mungkin “kemakan” propaganda media massa dan mitos-mitos yang berkembang di sekeliling kita,” kata Qowi, sapaan akrabnya, melalui siaran pers pada Selasa, 25 September 2018.
Diet Adalah Koentji mencoba menjawab kesalahpahaman dan meluruskan kekeliruan tersebut, berdasarkan sumber jurnal-jurnal ilmiah dan hasil yang didapatkan langsung oleh si penulis.
Sebagai juara pertama Manhunt Indonesia, kompetisi male pageant tertua di dunia, Qowi sudah menggeluti dunia fitness sejak 2012. Kala itu, dia adalah seorang pria muda dengan badan kerempeng.
Namun sejak berolahraga rutin dan mengatur pola makannya, perlahan tubuhnya mulai terbentuk. Ia pun mengikuti berbagai kompetisi dan body contest di Jakarta.
Laki-laki kelahiran 14 Januari 1988 ini pun sempat menjadi finalis Indonesia Fitness Ambassador 2016 yang diadakan oleh GOIFEX, fitness expo terbesar se-Asia Tenggara; dan runner-up New You Achievement Awards kategori Strength yang digelar oleh Fitness First, salah satu mega gym terbesar di Indonesia.
“Mengikuti beragam kompetisi alhamdulillah telah membuat saya memiliki banyak pengalaman. Saya kini paham apa yang harus dilakukan untuk menaikkan massa otot atau menurunkan kadar lemak tubuh, tanpa harus melalui proses yang menyiksa,” katanya.
Dalam Diet Adalah Koentji juga dibahas metode If It Fits Your Macros (IIFYM) yang mengatur pola makan seseorang melalui penghitungan kalori. Rumusnya sederhana, untuk menaikkan berat badan, seseorang harus makan lebih dari kalori yang dibutuhkan per harinya. Sebaliknya, untuk menurunkan berat badan, seseorang harus makan kurang dari kebutuhan kalori per harinya.
“Buku ini bisa dijadikan panduan atau tutorial IIFYM buat siapa pun; laki-laki, perempuan, tua, muda, gemuk, kurus. Tidak ada pantangan jenis makanan yang harus dihindari, asalkan masih sesuai dengan tujuan kalorinya,” ujar Qowi yang memiliki sertifikasi personal trainer dari Rai Institute itu.
Untuk pemesanan buku dan informasi lebih lanjut, Instagram @ManhuntIndonesia.