Sebelum era bodycontest, sangatlah sedikit fitness mania yang sudi melangkahkan kakinya ke gym-gym guna menjadi seniman pemahat otot. Namun setelah kejuaran tersebut selalu dipergulirkan pada setiap tahunnya, lambat laun acara tersebut telah menjadi euforia bagi mereka yang percaya diri akan keindahan bentuk tubuhnya. Sehingga suatu persaingan dalam menunjukan kebolehan memahat tubuh indahpun selalu diperdebatkan diatas panggung. Lalu seperti apakah sejarah maupun kriteria yang menjadi penilaian juri untuk menobatkannya sebagai the winner of championship? simak ulasannya.
Sejarah Bodycontest
Memang pada dasarnya kejuaran bodycontest, teraungrahi dari kelas binaraga yang selalu digandrungi oleh pria berotot. Namun secara rasional, orang yang menginginkan postur tubuh seperti binaraga membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak hanya dalam beberapa bulan saja. Atas dasar inilah yang membuat para fitness mania berfikir kembali jika ingin mengikuti kejuaran tersebut. Hingga pada akhirnya, timbulah suatu wadah perlombaan otot yang mengedepankan penampilan tubuh secara atletis dan proporsional yang disebut dengan bodycontest.
Berdasarkan klasifikasi porsi otot yang tidak terlalu ekstrim, disusul kondisi upper body yang simetris serta proporsional, mungkin semua orang akan mudah mendapatkannya, ketimbang harus menjadi seorang binaragawan. Dengan semakin banyaknya pesaing yang memiliki kondisi fisik sempurna secara penampilan tubuh bagian atas, maka perhelatan event bodycontest pun selalu menjadi sorotan dan sudah menjadi suatu trend terkini yang amat disukai oleh anak-anak muda pada umumnya.
Bodyfitness vs Menfitness
Dari klasifikasi bodycontest itu sendiri memiliki dua segi sudut pandang yang berbeda, antara bodyfitness dengan menfitness. Mungkin sepintas kedua kategori tersebut hampir mirip dan tidak ada perbedaannya sama sekali. Namun tidak untuk juri yang menilai, kedua kategori tersebut memiliki suatu perbedaan yang mensignifikan diantara keduanya. Bodyfitness tidak dianjurkan memiliki ukuran otot yang begitu besar, akan tetapi secara visual tubuh tetap diwajibkan memiliki otot yang sempurna. Selain itu faktor penampilan serta wawasan cukup menjadi pertimbangan juri untuk mengambilnya sebagai juara.
Beda halnya dengan men fitness, pada kategori ini justru malah sebaliknya. Peserta diwajibkan untuk memiliki kondisi otot yang sempurna, besar, dan kering, akan tetapi tidak sebesar dengan binaraga. Hanya saja yang membedakan di antara keduanya terletak pada ketebalan serta ukuran otot yang melebihi standar manusia pada umumnya. Mungkin secara penampilan di atas panggung cukup terlihat, mana yang termasuk kategori men fitness dengan binaraga. Namun, untuk menetapkan aturan yang sesuai dan fair, maka timbang badanlah solusinya. Untuk mengetahui besar otot pada kelas menfitness pada umumnya mengacu pada tinggi badan dikurangi 102, maka hasil tersebut akan menghasilkan rasio postur tubuh yang ideal.
Kriteria juri
Pertandingan otot seperti binaraga ataupun bodycontest merupakan suatu pertandingan yang bernilai abstrak. Tidak seperti halnya dengan pertandingan sepak bola, basket, balap lari, renang dan lain sebagainya. Akan tetapi tidak dikatakan pula bahwa penilaian tersebut tidak memiliki acuan dasar yang menjadi penilaian bagi juri untuk memilih sang juara, ada beberapa pedoman yang menjadi pegangan juri saat menentukan peserta yang layak dinyatakan sebagai juara. Berikut kriterianya:
- Simetris: Bagian otot sisi kanan, harus seimbang dengan sisi otot kiri. Artinya secara besar dan ukuran juga harus seimbang dengan sisi sebelahnya.
- Proporsional: Yang dimaksudkan disini ialah bagian otot atas juga harus seimbang dengan bagian otot bawah. Atau juri biasa menyebutnya sebagai faktor “X-Frame”. Mudah saja bagaimana menilai tubuh yang proporsional, diantaranya dengan melihat lebar bahu sejajar dengan lebar kedua paha.
- Sixpack: Sixpack merupakan faktor ketiga yang menjadi kriteria penilaian juri. Mengapa harus sixpack? Menurut Dani selaku juri senior dibidang dibidang body contest, mengungkapkan bahwa juri akan lebih mudah menilai sejauh mana kadar lemak yang ada pada tubuh peserta. Oleh karenanya, setiap event bodycontest selalu saja memasukan nominasi the best sixpack sebagai hadiah nominasi tambahan. Dan itu bukan berarti, kontestan yang memiliki bentuk abs terbaik dialah pemenangnya.
- Extreme Ripped: Baru-baru ini timbulah acuan tambahan yang menjadi pergunjingan bagi penggemar dunia fitness. Tidak menjadi suatu kesalah yang fatal jika peserta memiliki kondisi otot ekstreme ripped. Justru dengan kondisi tersebut otot pun akan lebih jelas dan tajam untuk dipertontonkan. Menurut kami selaku juri, hal tersebut tentunya sah-sah saja, papar Dani Keristanto saat Reps menemuinya di bascamp muscle dome bintaro.
Berikut beberapa perihal pertanyaan yang sering diperdebatkan pada kejuaran bodycontest.
Reps: Bagaimana pendapat Anda, kedekatan juri dengan peserta selalu dikaitkan untuk mendapatkan juara?
Dani: Menurut saya, peserta yang berhak mendapatkan juara adalah mereka yang memiliki kondisi terbaik saat diatas panggung. Saya tidak pernah memihak bahwa dia adalah teman saya ataupun pernah juara dimana saja. Jika berbicara teman, maka semua peserta adalah teman saya, jadi kalaupun saya harus memenangi teman saya, saya harus memenangkan siapa, karena mereka semua adalah teman saya, toh pada akhirnya saat saya memberi keputusan final, mereka tidak ada yang mengklaim. Jadi disini saya benar-benar menutup mata saya dari kepentingan pribadi kepada seluruh peserta. Siapa yang memiliki kondisi bagus pada saat itu, maka dia lah pemenangnya.
Reps: Apakah upaya Anda untuk melegalitaskan event bodycontest pada kejuaraan nasional maupun internasional?
Dani: Belum ada suatu induk organisasi ataupun badan lembaga yang menaungi akan kejuaran bodycontest seperti ini. Akan tetapi, dengan kendala tersebut lantas tidak membuat langkah kami terhenti begitu saja, Saya berikut teman-teman komunitas fitness lainnya berupaya untuk menjadikan perlombaan ini menjadi suatu perlombaan event nasional. Melihat akan peminatnya jauh lebih meningkat dan lebih banyak. Semoga untuk kedepannya ada suatu lembaga ataupun induk olahraga yang sudi mengadopsi dan mendidik kategori seperti ini, tutupnya saat membeberkan kriteria penilaian bodycontest.
Semoga dengan paparan tersebut, wadah kompetisi yang mengedepankan postur tubuh secara atletis, proposional, dan ideal dapat menjadi suatu penyemangat untuk membudidayakan healthy lifestyle. Sehingga untuk kedepannya akan semakin banyak lagi pemahat otot lainnya yang berlomba-lomba untuk membuktikan kerja kerasnya sebagai seniman otot.