Tanaman ini memang mempunyai aroma yang kurang enak. Tetapi ternyata, prospeknya cukup baik untuk dikembangkan di Indonesia. Selain karena suhu, cuaca, serta kondisi lahan yang sangat mendukung, sejak dahulu jiwa bercocok tanam telah melekat kuat di masyarakat kita, dan terbukti hingga kini pun masih banyak yang menggantungkan hidup pada sektor industri pertanian.
Berbeda dengan sari buah lain, Mengkudu dalam bentuk jus (juice) haruslah diminum sesegar mungkin, tanpa perlu banyak proses pemanasan atau perebusan, agar enzim alami didalamnya tidak rusak. Tidak perlu banyak-banyak, untuk menjaga kesehatan, sari jus mengkudu cukup diminum kira-kira sebanyak dua sendok makan. Waktunya yang tepatpun ialah sebelum makan pagi dan sebelum makan malam, pada saat perut-perut kosong. Seperti apa dan bagaimana pemanfaatan buah mengkudu yang tepat? Simak tulisan berikut hingga tuntas.
Perkenalkan si Buruk Rupa Mengkudu sering digunakan sebagai bahan campuran obat-obatan. Termasuk dalam famili Rubiaceae (kopi-kopian), Mengkudu (Pace, Kemudu, Kudu-Jawa, Cengkudu-Sunda, Kodhuk-Madura, Wengkudu-Bali), kira-kira 60 persen dari 80 spesiesnya tumbuh dipulau-pulau besar maupun kecil, diantaranya Indonesia, Malaysia dan pulau-pulau yang terletak di Lautan Hindia dan Lautan Pasifik.
Tanaman ini berasal dari wilayah Asia Tenggara, dan kemudian menyebar sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida dan Kuba. Tumbuh subur didataran rendah pada ketinggian sekitar 1500 M, pohonnya pun dapat mencapai ketinggian 3-8 M. Mengkudu memiliki bunga bongkol berwarna putih, buah yang berwarna hijau mengkilap dan memiliki bintik-bintik. Dalam bahasa Hawaii tanaman ini lazim disebut Noni, Nono (Tahiti), Nonu (Tongga), dan Ach dalam bahasa Hindi.
Sekitar tahun 1800, barulah orang-orang Eropa mengetahui khasiat dari Si Buruk Rupa ini, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1788). Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneunomia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii, dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat pun tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut.
Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan barulah pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan mengkudu mulai tercatat dalam lteratur-literatur dunia Barat.
Mengkudu sebagai obat memiliki aroma khas yang terbilang bau (busuk), namun buah ini mengandung sejumlah zat yang berkhasiat untuk pengobatan. Adapun kandungan zat tersebut antara lain; morinda diol, morindone, morindin, damnacanthal, metil asetil, asam kapril, dan sorandiyiol.
Mengkudu ampuh untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Bahkan dalam tubuh, kandungan mengkudu di sinyalir berperan aktif sebagai antioksidan dan anti tumor. Berikut beberapa pemanfaatannya:
Hipertensi
Siapkan 2 buah mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 sendok makan madu. Kemudian, buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, lalu dicampur dengan madu sampai merata dan disaring. Minum sampai habis, dan ulangi setiap 2 hari sekali.
Demam (influenza)
Anda siapkan 1 buah mengkudu dan 1 rimpang kencur. Lalu, kedua bahan tersebut direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Minumlah ramuan mengkudu 2 kali 1 hari, pagi dan sore.
Menghaluskan kaki
Ambilah buah mengkudu yang sudah masak dipohon, kemudian gosokkan bagian kaki yang bersisik dengan buah mengkudu tersebut sampai merata. Biarkan selama 5-10 menit, kemudian bersihkan dengan kain bersih yang dibasahi dengan air hangat.
Sakit kuning
Ambil 2 buah mengkudu yang telah masak di pohon dan 1 potong gula batu. Cara membuatnya; buah mengkudu diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur dengan madu sampai merata dan disaring. Minum teratur 2 hari sekali.
Batuk
Persiapkanlah bahan-bahannya yaitu; 1 buah mengkudu dan ½ genggam daun poo (bujanggut). Rebus kedua bahan tersebut dengan 2 gelas air sampai mendidih. Tunggu air rebusan hingga tinggal 1 gelas, kemudian saring. Cara menggunakan; diminum 2 kali 1 hari, pagi dan sore.
Sakit perut
Untuk mengobati sakit perut, siapkan 2-3 lembar daun Mengkudu, lalu tumbuklah sampai halus. Tambahkan garam dan seduhlah dengan air panas. Tunggu hingga dingin, kemudian saring dan ramuan siap untuk diminum. Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (Balittro) dibawah Departemen Pertanian, kini sedang mengkaji lebih dalam mengenai tanaman mengkudu. Minuman beralkohol dan kopi sebaiknya dihindari selama Anda rutin mengkonsumsi mengkudu untuk pengobatan. Dan untuk Anda yang menggemari atau bahkan memiliki pohon jenis ini, perlu Anda ketahui bahwa pemberian pupuk kandang 15-20 kg/tanaman/tahun, dapat meningkatkan produksi dan mutu buah mengkudu.
Pengembangan mengkudu akan lebih menguntungkan bila dikembangkan dengan sistem pola tanaman tumpangsari dengan tanaman lain. Menurut Balittro, pengembangan budidaya mengkudu perlu diarahkan kedaerah yang sesuai, yaitu pada daerah yang bertekstur lempung berpasir kwarsa, dengan pengairan cukup baik, kemasan tanah 5,5-6,5, curah hujan 2.000-3.000 mm/tahun dengan hari hujan 150-170 hari/tahun. Kedalaman tanah efekif untuk penanaman yaitu > 150 Cm.
Industri pengolahan tanaman mengkudu, sekarang ini sedang berkembang pesat. Hasil olahan mengkudu Indonesia pun telah dipasarkan ke berbagai belahan negara. Dan tentunya, penelitian pun masih harus terus dikembangkan agar lebih meningkatkan mutu, efisiensi, dan produktivitas dari segala sisi, agar industri pengolahan mengkudu makin dikenal luas sehingga mampu bersaing di pasar internasional. [NZL/berbagai sumber]