Di dalam sebuah hubungan pernikahan, sering didapati berbagai macam permasalahan oleh pasangan mulai dari hal yang kecil dan sepela sampai permasalahan yang sulit diatasi. Sehingga membuat hubungan itu menjadi merenggang. Kebanyakan pasangan menjadikan seks sebagai jalan keluar dari permasalahan mereka. Seks sebenarnya tidak selalu menjadi obat dari hubungan yang hambar. Bahkan suatu ikatan dapat bertahan tanpa harus menjadikan seks sebagai pelampiasan disetiap masalah.
Mesra tanpa seks? Pasti bisa. Ini dia!
Seringkali pria mengira ketika berada di tempat tidur, berarti pasangannya ingin diajak bercinta. Padahal aktivitas di kamar tidur tidak selalu berhubungan dengan seks. Seks, acap dikaitkan dengan aktivitas seksual beserta posisi-posisinya, sehingga aktivitas bercinta semata-mata hanya kontak seksual belaka. Hubungan pasangan tidak melulu dironai hubungan seksual, hingga banyak seksolog menganjurkan, harmonisasi hubungan pasangan bisa terjaga dengan komunikasi yang lancar dan terbuka. Sebab bagi kebanyakan wanita, ketika berada di kamar tidur, yang dibutuhkan terkadang lebih pada kemesraan, pelukan, dan kasih sayang. Bahwa bagi wanita, adanya perhatian dan perlakuan baik dari pasangan, sering kali dijadikan ukuran rasa cinta – sehingga seks itu tidak selalu berarti kontak seksual atau harus disertai intercourse.
Untuk itu, tidak ada buruknya membuat peraduan menjadi tempat hangat dan membara, sekalipun tanpa kontak seksual. Perhatikanlah hal-hal berikut:
1. Salah kaprah
Seringkali pria salah kaprah tentang wanita. Ketika wanita ingin berada di dalam kamar, diartikan sebagai sinyal ingin bercinta. Padahal tak selalu demikian. Bisa jadi, si wanita ingin meyakinkan dirinya, bahwa ia memiliki rasa aman dan ketenangan. Dekatilah pasangan Anda secara fisik. Cobalah rangkul pasangan saat menonton TV, atau berilah pijatan saat Anda berdua tengah bersantai atau sambil membicarakan kenangan masa lalu yang indah. Maka atmosfir yang nyaman akan tercipta, dan kemesraan pun akan terwujud.
2. Pelepas ketegangan
Kamar adalah ruang paling pribadi dan teramat menyenangkan bagi kebanyakan wanita. Tak ingin adanya ketegangan pikiran dan tubuh, tapi dijadikan tempat mencairkan masalah, penghilang rasa penat pikiran dan fisik, sebagai akibat rutinitas kegiatan yang cukup menekan.
3. Komunikasi lembut
Jauhkan pembicaraan atau debat yang dapat mengacaukan suasana hati Tetaplah mengupayakan komunikasi lancar. Belajarlah bicara lembut dan santun terhadap pasangan, jangan lupa memberi sentuhan-sentuhan ringan yang mungkin selama ini anda lupakan, seperti memberi kecupan atau pegangan tangan, bila anda melakukan hal ini akan membangkitkan rasa betapa Anda mencintai pasangan Anda.
4. Hargai keinginan satu dengan lainnya
Ciptakan keterbukaan. Itu berarti dapat mengungkapkan hal-hal pencetus gairah untuk menggapai kepuasan bercinta. Bila satu sama lain saling menghargai, tak memaksakan kehendak, maka kehangatan peraduan pun dengan sendirinya akan tercipta.
5. Perlakukan pasangan seperti layaknya putri raja dan ajaklah berkencan
Lakukan hal-hal menyenangkan. Menyiapkan keperluan rutinnya menjelang tidur, tenyata akan memberi nilai plus bagi dia. Buat dirinya bak putri raja di suatu malam. Misalnya, dengan memberikan pijatan walau tak diminta. Atau Anda dapat pula mengajak pasangan untuk pergi berkencan layaknya pasangan muda lainnya ketempat-tempat romantis yang dulu pernah anda dan si dia kunjungi berdua. Cari tempat-tempat romantis dan menyenangkan
6. Perhatian lebih
Memberikan perhatian atas tingkah laku dan pakaian tidurnya yang menawan. Lalu, mengajak bicara tentang masalah yang lebih luas yang tak melulu soal seks. Mengatakan cinta pada pasangan Anda juga bisa menjadi solusi, misalnya saja melalui SMS atau alat telekomunikasi lainnya, dan jangan ragu mengatakannya agar kemesraan yang hampir pudar dapat bangkit kembali. Dan Jangan sekali-kali masalah sepele Anda biarkan berlarut-larut, karena dampaknya akan membesar.
7. Sentuhan memukau
Fokuskan pikiran dengan hanya mencumbu pasangan tanpa harus menuju kontak seksual. Apalagi, rutinitas hidup seringkali menghadang libido.
8. Klimaks yang sempurna
Ketika ia merasa nyaman, tenang dan suasana hatinya gembira, jangan diam terpana. Segeralah membaca sinyal, wanita telah tergelitik emosi dan libidonya, hingga menginginkan `penyelesaian’. Percintaan yang dahsyat akan membuat peraduan segera membara. (Dini Atria/disarikan dari berbagai sumber)