Sperma (zat benih pria) merupakan zat yang penting dalam proses reproduksi. Sperma yang berfungsi membuahi sel telur wanita yang akan berkembang menjadi janin dalam proses kehamilan. Sperma diproduksi oleh organ testis atau buah zakar pria, sebagian besar kandungan sperma adalah protein atau zat putih telur, sehingga boleh dikatakan protein merupakan bahan baku utama sperma. Namun proses produksi sperma juga membutuhkan zat-zat lain seperti hormon testosteron, vitamin-vitamin, khususnya vitamin E, mineral seperti zinc dan beberapa zat tambahan lain agar didapat sperma yang cukup secara kualitas maupun kuantitas.
Banyak sekali mitos-mitos seputar sperma ini yang sebenarnya tidak/kurang tepat bahkan cenderung menyesatkan. Ada yang berpendapat agar didapat sperma yang sempurna perlu mengkonsumsi protein yang banyak, seperti susu, telur atau suplemen yang kaya protein dalam jumlah yang cukup, memang diperlukan untuk pertumbuhan otot dan jaringan termasuk untuk produksi sperma, tetapi hanya sebagian kecil saja yang diperlukan untuk produksi sperma.
Bila konsumsi berlebihan sampai melebihi kebutuhan, maka kelebihan protein akan diubah oleh tubuh menjadi lemak. Dan apabila kadar lemak berlebih, akan terjadi hal-hal yang merugikan kesehatan, seperti kegemukan, tekanan darah tinggi, kencing manis, gangguan jantung dan lain-lain. Adapula yang berpendapat bila sering mengeluarkan sperma akan berakibat kekurangan protein sehingga membuat tubuh lemah dan kurang bergairah. Pendapat ini juga kurang tepat. Memang sperma yang keluar mengandung protein yang tinggi konsentrasinya, tetapi jumlahnya sangat kecil.
Dalam sekali ejakulasi sperma, dikeluarkan sekitar 4 – 6 cc atau hanya beberapa gram jumlahnya. Jumlah ini tidak berarti dibandingkan konsumsi protein dan makanan yang jumlahnya puluhan gram. Juga sperma yang keluar akan segera digantikan oleh yang baru oleh kelenjar testis. Prosesnya hanya perlu waktu sekitar 24 jam.
Jadi agar sperma selalu dalam kondisi cukup secara kualitas maupun kuantitas, perlu dijaga asupan gizi yang sesuai kebutuhan dan kondisi jasmani yang fit sehingga organ-organ tubuh dapat berfungsi optimal. Hal ini antara lain:
- Olahraga yang cukup dan teratur,
- Menghindari zat-zat yang berbahaya (rokok, alkohol, narkoba, dll),
- Check up kesehatan secara teratur
- Segera berobat apabila ditemui penyakit atau kelainan yang mengganggu kesehatan Anda.