Mitos teratas tentang protein banyak Anda dengar ketika Anda mulai mencari tahu lebih banyak soal diet dan nutrisi tubuh. Namun nyatanya meski hal tersebut hanya informasi turun-temurun yang belum diketahui kebenarannya, masih ada yang percaya bahkan menganggap mitos tersebut benar adanya.
Bukan hal baru jika protein merupakan kebutuhan makronutrien tubuh yang sangat penting baik dalam penurunan berat badan, hingga membangun otot. Meski bisa didapat dari makanan, protein juga dapat Anda peroleh dari konsumsi suplemen yang telah banyak dijual dipasaran.
Semakin banyaknya informasi baru tentang protein, semakin banyak pula mitos yang muncul dan membuat Anda, khususnya yang baru mulai hidup sehat bingung mana yang harus diikuti. Berikut mitos-mitos teratas tentang protein yang harus Anda ketahui.
Protein merusak ginjal
Banyak yang takut melakukan diet tinggi protein dan konsumsi suplemen protein karena dianggap dapat merusak ginjal. Protein dipercaya dapat memperberat kerja ginjal dan meningkatkan produksi kreatin dan ureum dari tubuh.
Faktanya, konsumsi protein tidak akan memberikan pengaruh serius pada orang yang sehat, namun bisa memperparah kondisi ginjal pada mereka yang mengidap penyakit ginjal.
Salah satu efek kelebihan protein adalah kekurangan kalsium. Sebuah penelitian menemukan bahwa kelebihan asupan protein menyebabkan Anda buang air lebih sering sehingga kalsium keluar melalui urin.
Protein hanya berguna untuk otot
Banyak yang menganggap protein hanya makanan binaraga, sehingga Anda yang tidak membangun otot tidak perlu memenuhi kebutuhan protein harian. Nyatanya protein adalah salah satu dari kebutuhan makronutrien yang sangat penting untuk menjaga Kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Protein berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan mengatur kadar glukosa darah. Asam amino yang ada dalam protein sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan otot, tulang, sendi, tendon, ligament, rambut, antibodi, hormon, enzim, dan kolesterol (LDL dan HDL).
Plant based diet (vegan) tidak memenuhi kebutuhan protein Anda
Pola makan vegan kini telah banyak diadopsi oleh mereka yang mencintai lingkungan. Namun gaya hidup dengan komitmen tidak konsumsi daging dan produk hewani ini dianggap tidak sehat karena tidak memenuhi kebutuhan protein.
Nyatanya beberapa jenis tumbuhan juga memiliki kadar protein meski tidak selengkap dan sebanyak yang terkandung pada daging dan produk hewani. Saat ini juga telah tersedia suplemen protein nabati, yang mana dapat membantu Anda yang menganut gaya hidup vegan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan protein harian.
Anda bisa konsumsi protein apa saja dan kapan saja
Banyak orang berpikir, untuk memenuhi kebutuhan protein harian, Anda dapat mengonsumsinya kapanpun dan dari sumber manapun. Nyatanya ada waktu yang baik untuk konsumsi protein untuk memaksimalkan manfaatnya pada tubuh, termasuk pada otot. Misalnya sebelum latihan untuk mencegah kerusakan otot lebih banyak, juga setelah latihan untuk meningkatkan pemulihan.
Juga tidak sembarangan untuk mendapatkannya, misalnya dari fast food atau junk food, juga makanan yang diolah dengan digoreng, yang mengandung kalori tinggi. Selain kandungan kalori, beberapa kandungan lainnya seperti lemak jenuh, dapat merusak diet Anda serta menciptakan lonjakan berat badan. Konsumsilah protein dari sumber yang sehat serta perhatikan cara pengolahannya.