Tak beda jauh dengan bidang-bidang lain yang ditekuni manusia, dalam dunia binaraga juga terdapat sekumpulan slogan, yaitu semacam rangkuman singkat berisikan kebenaran, dan dimaksudkan sebagai pengingat soal cara melakukan sesuatu dengan benar. Kali ini kita akan tinjau satu persatu slogan populer dalam binaraga sekaligus membedah apakah benar-benar ada kebenaran didalamnya, ataukah sekedar sampah belaka. Slogan tersebut sengaja dicantumkan dalam bahasa aslinya, karena lebih mengena artinya daripada jika harus diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Mari kita mulai dengan:
1. “No pain, no gain”
Barangkali inilah slogan paling klasik dan paling sering dikutip dalam dunai binaraga. Slogan itu dimaksudkan agar dalam menjalani latihan maupun diet Anda harus mendorong diri sendiri keluar dari zona kenyamanan guna mendapat hasil yang diinginkan. Celakanya, jika slogan itu diterjemahkan secara awam, maka slogan itu bisa membahayakan penganutnya. Semua orang tahu, tak perlu jadi ilmuwan untuk mencelakakan diri sendiri selama latihan di gym. Tapi butuh takaran tertentu latihan/diet yang cerdas dan masuk akal agar Anda dapat hasil dan jerih payah Anda di gym. Mayoritas cedera yang berkaitan dengan latihan beban itu biasanya berupa akumulasi jangka panjang yang tidak disadari oleh pelakunya sendiri hingga segalanya terlambat. Contoh: atlet extreme fighter Frank Shamrock terkenal kerap suka melakukan latihan ‘power clean’ dengan tangan melebar (widegrip) lebih dari seharusnya (terlalu banyak sekitar 12 inch). Dalam 10-15 tahun kedepan, tak akan heran jika kelak ia bertanya-tanya kenapa ia terlalu sakit untuk angkat beban seperti dulu lagi.
2. “No brain, no gain”
Sama seperti ‘no pain, no gain’, hanya bedanya pada masalah kecerdasan. Kerja keras adalah segalanya, tapi tak akan berguna jika tidak dilakukan dengan cerdas.
3. “They’ll bury me big”
Terjemahan: “Saya tidak peduli jika saya harus mati saat berusaha punya badan besar, saya akan lakukan apa saja untuk menjadi raksasa!” Anda pasti tidak percaya betapa banyak orang yang mempertaruhkan kesehatan, potensi karir, relasi sosial, dan nyaris semua sumber daya yang dimilikinya, hanya demi mencapai kemenangan pada kontes Mr/Ms apapu itu. Juara sejati adalah mereka yang berlatih karena termotivasi akan hasil yang mereka dapatkan selama proses menjalani latihan/diet itu sendiri, bukan karena hasil yang mungkin tak akan pernah mereka raih.
4. “Go heavy or go home”
Ide memakai beban berat sebagai hal utama hingga mengalahkan akal sehat, adalah ide yang salah, bahkan bagi atlet profesional sekalipun. Tak banyak atlet yang punya disiplin sekaligus bisa mempertahankan teknik latihan yang benar dengan beban yang benar berat. Itulah sebabnya kenapa Jimmy “The Iron Bull” Pallechia sangat populer. Pendekatan cerdas yang seharusnya di tempuh binaragawan adalah mencari cara mendapat hasil maksimal dengan beban paling ringan. Contoh: Joel Senate, atlet angkat beban Olimpiade, berhasil meningkatkan front squatnya sebanyak 26 pounds dalam 4 minggu hanya bermodalkan latihan kunges saja, dan Cuma pakai dumbbell 20 pounds saja!
5. “If the bar ain’t bendin’ you’re just pretendin’”
Kurang lebih sama dengan diatas. Butuh lebih banyak disiplin, keberanian, dan kegigihan untuk mengangkat beban yang sedang-sedang saja hingga kecapaian dengan teknik angkatan yang optimal, ketimbang mengangkat beban super berat dengan teknik angkatan yang curang.
6. “Refuse to Lose”
Kedengarannya indah sejauh Anda berhasil menjuarai kontes.
7. “Tought time don’t last – tough people do”
Idem.
8. “Difficulty is relative your preparation”
Kemungkinan slogan ini diciptakan oleh Dan Millman. Mengandung arti sangat luas, menggambarkan pendekatan berbasis metode pada latihan. Tapi jika diterjemahkan secara awam, pengertiannya bisa menjadi salah, karena tidak semua orang bisa sukses jadi binaragawan profesional, sebaik apapun persiapan mereka. Tapi jika Anda menganggap slogan itu sebatas sebagai tantangan pribadi dan punya tujuan pribadi yang realistis, maka slogan ini bisa memberi inspirasi saat anda berada dalam masa sulit untuk bersemangat latihan di gym.
9. “Train, don’t strain”
Kedengarannya seolah-olah Anda tidak perlu kerja keras selama latihan. Definisi latihan sesungguhnya adalah, konsisten (teratur) dan terencana (di program) guna mencapai adaptasi fisik yang di inginkan. Tentu saja bagi para pemula tidak disarankan latihan terlalu keras pada awalnya, jadi slogan ini bisa jadi nasihat berguna bagi para pemula.
10. “Stimulate, don’t annihilate”
Slogan ini kerap diucapkan oleh Lee Haney diTV. Artinya, demi kemajuan berlatih, Anda harus menempa fisik sedikit diatas ambang stress. Kalimat bijak Haney ini masih relevan hingga kini.
11. “Train for shape, and size will follow”
Kemungkinan slogan ini dipopulerkan oleh Sigmund Klein. Namun kebalikan dari slogan itulah yang lebih masuk akal saat ini. Walau bagaimanapun, bentuk otot Anda sudah di tentukan dari sananya (faktor genetik), dan Anda tidak bisa membentuk otot sesuai keinginan Anda sepenuhnya, tak peduli apapun yang dikatakan orang lain. Yang benar adalah, seiring ukuran otot bertambah besar, maka bentuk otot juga akan berubah, mengingat lingkar otot bertambah besar dibandingkan panjang otot. Walau begitu, tetap saja bentuk otot sudah ditentukan oleh genetik Anda. Herannya, ada saja artikel soal cara membuat bicep Anda lebih mancung/tinggi setiap bulannya di berbagai majalah fitness.
12. “I don’t want to get too big”
Slogan ini dipopulerkan oleh Jerry Sienfeld saat memperolok fisik binaragawan. Coba tanyakan pada diri sendiri, apakah hal itu benar-benar menjadi momok dalam masyarakat kita? Slogan itu kebanyakan diucapkan oleh kaum wanita yang biasa memakai busa pengganjal bahu di baju blus mereka. Secara tidak langsung, dengan memakai blus seperti itu, kaum wanita seperti menelan ludah mereka sendiri. Bisakah anda bayangkan seseorang ikut kelas pendidikan atau memulai pengalaman barunya dengan berkata “Saya akan melakukannya sejauh saya tidak menjadi terlalu sukses.”? Atau saat ikut kelas golf, Anda berkata pada instruktur, “Ajari saya main golf tapi jangan jadikan saya sejago seperti Tiger Wood.”? Jangan memakai rasa takut akan sukses sebagai alasan untuk tidak latihan.
13. “Strength built quickly is lost quickly”
Dalam dunia latihan strength, banyak yang percaya jika latihan strength intensitas tinggi mampu meningkatkan kekuatan seseorang dengan cepat, tapi cenderung tidak stabil dan cepat memudar. Latihan strength volume tinggi meningkatkan kekuatan secara perlahan, tapi dijamin kekuatan yang telah diraih akan lebih permanen sifatnya. Ini sesuai dengan teori periodisasi, dimana latihan intensitas tinggi di selang seling dengan latihan bervolume tinggi amat disarankan guna mendapatkan 2 keuntungan sekaligus: meningkatkan kekuatan dan membuat kekuatan itu jadi permanen. Hasilnya, lihat saja mereka yang sudah latihan strength selama tahunan, dan saat mereka cuti latihan beberapa bulan, mereka masih memiliki kekuatan dan komposisi fisik seperti dulu. Beda sekali dengan para pemula, mereka tak mampu melakukan hal serupa seperti itu.
14. “Quality before quantity”
Slogan ini menyimpan keindahan dari kebenaran sejati. Bisa diterapkan pada semua latihan dan keseluruhan karir sang atlet. Katakan saja Anda bisa lakukan 6-7 kali pull-up, namun sekali Anda ingin lakukan 3 ketimbang 10 set. Kebanyakan orang mencoba menambah repetisi (kuantitas) pada tiap latihannya, yang biasanya tidak memberi arti apapun, tidak membuat Anda lebih kuat. Pendekatan yang lebih masuk akal adalah memakai repetisi lebih rendah (kualitas) – katakanlah 2-3 rep per set. Konsekuensinya Anda musti pakai beban tambahan, lalu secara bertahap menambah jumlah set Anda. Setelah 3-4 minggu, saat Anda sudah mampu lakukan 10-12 set sebanyak 2-3 reps , cobalah sesekali lakukan set yang sama dengan repetisi sebanyak mungkin yang anda mampu secara habis-habisan, dan Anda akan puas dengan hasilnya.
15. “First isolate, then intergrate”
Slogan penuh arti ini sangat cocok diterapkan pada latiahn periodisasi. Pertama, buat tiap bagian otot yang ada jadi kuat (fokus pada bagian terlemah lebih dulu dengan latihan isolasi), kemudian lakukan lakukan latihan yang melibatkan beberapa otot tersebut untuk bekerja bersama (latihan compound). Tanpa strategi cerdas seperti ini, Anda tak akan punya cukup kekuatan, terbatasnya fleksibilitas dan daya tahan. Cukup masuk akal, mengingat tiap bagian otot Anda musti punya parameter kinerja optimal sebelum bisa dipakai dalam latihan compound yang lebih kompleks maupun dalam cabang olahraga lainnya.
16. “There is no joy in victory, no sorrow in defeat”
Artinya Anda jangan cepat terlena oleh kemenangan, atau menjadi hancur hanya karena kegagalan. Jika anda menang, itu hanya berarti Anda musti bersiap masuk ke peringkat berikutnya yang lebih tinggi. Jika Anda kalah, itu hanya berarti Anda musti menata ulang diri Anda, belajar dari kesalahan, membuat rencana aksi baru. Kebanyakan orang melakukan hal sebaliknya – saat menang (atau berhasil di gym), mereka Cuma angkat bahu saja (pasrah, tak peduli) dan meneruskan hal yang sama yang justru membuatnya gagal selama ini, namun berharap bisa sukses.
17. “Train slow, be slow”
Slogan yang menyesatkan. Gerakan latihan secara perlahan tak akan membuat Anda jadi lamban. Justru hasilnya sebaliknya. Apalagi karena tidak ada keharusan menggerakkan barbell secepat orang lari maraton misalnya, kenapa musti ambil resiko? Lihat saja para pelaku bela diri dan petinju yang latihan meninju cepat dengan memegang dumbbell ditangannya – perhatikan tinju mereka lebih pelan ketimbang jika tidak memegang dumbbell, jadi latihan seperti itu tak serta-merta membuat anda menjadi lebih cepat.
18. “If it doesn’t kill you, it will make you strong”
Atau, itu mungkin saja bisa bikin Anda cedera. Slogan ini benar tidak bisa dipertanggungjawabkan jika diterapkan pada latihan.
19. “Pain is weakness leaving the body”
Tak diketahui dengan pasti siapa yang mengatakan slogan ini, tapi kebenarannya sudah diakui.
20. “Train big, eat big, sleep big”
Filosopi bagus bagi orang yang ingin berbadan besar dan tidak terikat dengan pekerjaannya.
21. “There’s no such thing as overtraining, only undersating and undersleeping”
Ada satu hal yang terlupakan oleh slogan ini. Overtraining bisa terjadi karena strategi latihan yang salah, dimana Anda melakukan latihan yang itu-itu ALL Pu hari Anda melakukan jenis latihan yang berbeda sama sekali (jarang memasukkan variasi dalam program latihan).
22. “God made Nautilus machines to keep geeks off barbells”
Slogan ini dipopulerkan oleh Mike Burgener. Artinya sangat luas, karena semuanya tergantung pada orangnya. Namun dalam banyak kasus, slogan itu ada benarnya. Tapi kalau boleh jujur, mesin fitness bermanfaat bagi semua orang. Masalahnya, orang memilih memakai mesin fitness sebagai alasan untuk tidak terlalu menderita dibandingkan saat memakai dumbbell/barbell. Para pelaku bisnis di dunia fitness menyadari hal itu dan memanfaatkannya demi keuntungan mereka dengan menyediakan mesin fitness pada publik. Sebut saja salah satunya mesin penghancur lemak berupa pita yang bisa bergetar sendiri.
23. “Real athletes sit down between their sets; everyone else sits down during their sets”
Slogan sinis ini berasal dari kalangan weightlifter dan ditujukan bagi binaragawan. Padahal atlet weightlifter, binaragawan, dan powerlifter, mereka semua punya lebih banyak kesamaan daripada yang mereka sadari.
24. “Real athletes lift standing up”
Satu lagi slogan sinis dari kalangan weightlfiting. Ini mengacu pada fakta dimana jenis angkatan Olimpiade (snatch dan clean&jerk) dilakukan sambil berdiri. Slogan ini menyindir bench press yang diragukan manfaatnya bagi dunia atletik dan aktifitas keseharian kita.
25. “Bodybuilders… Big for Nothing!”
Tak banyak binaragawan yang punya massa otot saking banyaknya hingga mengganggu aktifitas keseharian mereka, jadi slogan ini tidak perlu didengarkan sama sekali. Mayoritas orang justru mampu melakukan aktifitasnya lebih baik lagi dengan lebih banyak otot padanya, bukan karena lebih sedikit otot.
26. “7 days without a workout makes one weak.”
Sepintas slogan ini cukup mengesankan, tapi hanya bisa diterapkan pada para pemula saja. Semua orang pasti pernah sesekali cuti dari gym selama seminggu atau bahkan lebih, tapi kenapa kekuatannya tidak berkurang sama sekali? Bagi pemula, mungkin hal itu ada benarnya. Satu lagi para weightlifter Olimpiade biasanya dalam setahun Cuma latihan 46-48 minggu saja, dan kekuatan mereka tak tampak menurun sedikitpun.
27. “The difficulty of an exersice is proportional to its value”
Slogan ini diciptakan oleh Eric Burkhardt. Ada banyak kebenaran didalamnya. Lihat saja, jarang sekali ada fitnessmania yang mau latihan squat atau chinning atau step-up. Sebaliknya, banyak sekali fitnessmania yang hanya melakukan apa yang paling dikuasainya di gym – wanita yang sibuk stretching selama berjam-jam, atau pria berdada tebal yang tak mau melakukan apapun kecuali bench press.
28. “If you’re in the gym more than an hour, you’re not training, you’re making friends”
Slogan ciptaan Charles Poliquin ini ada benarnya. Kalau Anda benar-benar serius latihan, sulit membayangkan latihan lebih dari sejam di gym. Anehnya, publik awam kerap menganggap mereka yang serius sebagai “hardcore”, sedangkan mereka yang sekedar bersosialisasi dan baca koran di gym dianggap lebih “normal”.
29. “Agonize. Don’t socialize”
Slogan ciptaan Eric Burkhardt ini kurang lebih sama dengan diatas.
30. “If in doubt, add more weight”
Slogan ini sama sekali tidak masuk akal. Mungkin lebih baik diganti dengan “jika Anda ragu di gym, beri selamat pada diri Anda, minimal anda diberi sinyal jika anda melakukan latihan Anda dengan cara yang salah”!
31. “Do as many as you can, and then three more”
Slogan ini dimaksudkan agar Anda latihan secara maksimal. Namun yang penting disini adalah, teknik latihan harus sama dari rep pertama hingga rep terakhir. Jika terjadi perubahan (kecepatan, gerakan, postur, dll), itu artinya Anda mencapai failure dan menemukan cara curang/kreatif lainnya untuk mengakali/menyelesaikan repetisi Anda.
32. “You can’t shoot a cannot out of a cance”
Slogan ini dibuat oleh Dr. Fred Hatfield, presiden International Sports Sciences Association. Artinya, Anda musti punya fondasi yang hebat (kekuatan kaki) agar mampu membangkitkan kekuatan tubuh bagian atas Anda. Selama tahunan, banyak binaragawan top dunia yang menyarankan latihan tubuh bagian bawah demi kemajuan pada tubuh bagian atas dan bawah secara bersamaan.
33. “Squats are king of all exercise”
Tak ada satu jenis latihan pun yang unggul melebihi jenis latihan lainnya. Squat memang diakui sangat bermanfaat bagi banyak orang, tapi kebanyakan orang tak mampu melakukannya dengan teknik benar. Terlalu mengagung-agungkan satu jenis latihan akan membuat Anda mengabaikan latihan lainnya.
34. “Just do it”
Hampir setiap fitnessmania melakukan “just do it” di gym, tapi dengan teknik yang salah. Sungguh aneh bagaimana slogan singkat ini bisa jadi begitu populer.
Bukan hanya dunia latihan beban saja yang punya slogan-slogan semacam itu. Bidang lain diluar binaraga juga punya slogan mereka sendiri. Yang penting adalah memisahkan mana yang benar dan mana yang fiksi, gunakan yang berguna dan buang sisanya. NK