Berbicara soal fitness dan binaraga, tentu keduanya semakin berkembang dari waktu ke waktu. Tidak hanya dari satu aspek, tapi seluruh komponen yang menunjangnya pun ikut pula berkembang. Sang legenda binaraga Indonesia yang kini masih setia berkecimpung di dunia fitness, Ade Rai, turut membagikan opininya mengenai hal ini. Menurut Ade Rai, perkembangan fitness dan binaraga memiliki dua efek, yakni yang menguatkan hati dan melemahkan hati.
“Jadi sebenarnya kita bisa melihat dari sisi. Yang menguatkan hati, juga dari sisi yang melemahkan hati. Dari sisi yang menguatkan hati itu, pertama antusiasme orang-orang menjadi lebih besar. Pelakunya lebih banyak dari jaman dulu. Kalau pelakunya lebih banyak, memberikan kemungkinan kepada kita juga untuk bisa mendapat fasilitas lebih banyak.” Tuturnya pada Reps.
Memang faktanya dewasa ini kita lebih mudah untuk menemukan sarana kebugaran dengan fasilitas dan peralatan yang lengkap, bahkan suplementasi yang dulu sangat sulit kita dapatkan, kini tersedia dengan berbagai jenis dan merk. Selain itu banyak pula diselenggarakan ajang-ajang kompetisi otot. Peserta yang berpartisipasi pun semakin meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut merupakan efek yang positif bagi perkembangan fitness khususnya di Indonesia. Dengan kemudahan akses dari sosial media, kita juga semakin mudah menemukan informasi tentang fitness yang kita butuhkan.
Namun bukan berarti hanya efek positif saja yang kita temukan di lapangan. Faktanya, semakin banyak yang sadar akan arti pentingnya menjaga kesehatan, banyak pula yang justru malah sakit. Karena ibarat dua mata pisau, mudahnya akses informasi juga memungkinkan kita salah memahami esensi dari binaraga itu sendiri. Yang seharusnya membina raga agar lebih sehat, menjadi ambisi bagaimana cara membangun otot secara cepat dan instan. Akibatnya bukan kesehatan yang kita peroleh, dan malah menjadi penyakit.
“Orang yang berotot itu harusnya sinergis dengan yang namanya vitalitas, kesehatan, umur yang panjang, dan semacamnya. Tapi yang terjadi sekarang pada teman-teman kita yang berotot malah merasa kesakitan, disebabkan karena penyalahgunaan obat yang semakin marak, hal itulah yang akhirnya berdampak pada kesehatan kita. Padahal niat kita dulu adalah binaraga, membina raga kita agar menjadi lebih baik. Secara visual kita lebih baik, tapi secara kualitas kesehatan kita malah lebih turun. Untuk itu kita harus lebih cerdas.”
Dari sanalah kita menarik kesimpulan bahwa perkembangan tidak selalu memiliki dampak yang baik terhadap kesehatan kita, apabila kita masih belum bisa bijak memanfaatkan dan memilah hal baru apa yang sebaiknya kita lakukan dan kita jauhi. Yang terpenting adalah mulai hidup sehat dan say no to drugs. (Ayu)