Pada saat melakukan olahraga, maka harus melakukan dengan mengikuti aturan –aturan atau ketentuan yang ada, agar tidak terjadi cidera. Ketentuan-ketentuan tersebut memang di buat sesuai dengan spesifikasi cabang tersebut, agar aman untuk atlet. Tetapi sering kali terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan kadang-kadang dapat mengancam nyawa. Penyebabnya bermacam-macam, seperti :
- Badan tidak fit, sehingga gerakan-gerakan yang dilakukan menjadi tidak maksimal atau juga salah.
- Tidak cukup makan atau minum
- Kurang konsentrasi, sehingga tidak fokus pada latihan yang ada.
- Emosi terganggu, misalnya sedang marah, sedih atau bingung
- Tidak mengikuti yang ada
- Peralatan tidak memenuhi syarat, sehingga gerakan tidak sempurna dan terjadi cidera
- Lapangan tidak memenuhi syarat, misalnya lapangan terlalu licin atau permukaan yang tidak rata.
- Cuaca yang tidak mendukung, terlalu panas atau mungkin terlalu dingin.
- Penerangan lapangan yang kurang baik, penerangan yang kurang memadai untuk menerangi lapangan.
Dari semua penyebab tersebut di atas, maka yang penting adalah kontrol dari si atlet atas penyebab tersebut. Seorang atlet haruslah jeli untuk mengetahui bahwa lapangan memang jelek mutunya (kurang memadai) sehingga ia berhak menolak agar selamat dari kemungkinan cidera.
Adapun cidera-cidera yang mungkin terjadi diantaranya adalah “pingsan”, sering terjadi bila olah raga terlalu lelah, artinya kondisi tubuh dalam keadaan anaerobik (kurang oxygen), akibatnya otak tidak mendapatkan supply O2. Maka kesadaran menjadi hilang, cara mengatasinya adalah dengan cara atlet ditidurkan terlentang, kepla diangkat sehingga darah mengalir ke otak dan O2 cukup dalam otak, sehingga korban menjadi siuman.
ADAPUN SEBAGAI PENCEGAHANNYA, PERHATIKAN TIPS-TIPS DIBAWAH INI :
- Latihan berat haruslah betul-betul diawasi dosisnya, tidak boleh terlalu berat dan kondisi atlet haruslah dalam keadaan prima
- Pingsan dapat juga disebabkan kadar gula darah menjadi menrun, karena biasanya tidak cukup makan. Dalam hal ini terjadi hipoglikemia (kadar gula menjadi rendah) dan gejala-gejala berupa : pusing, mual, keringat dingin, badan merasa lemas. Adapun cara mengatasinya adalah dengan menyetop kegiatan yang sedang dilakukan. Kemudian si atlet di suru duduk dan di beri minuman yang manis-manis seperti teh manis, jus dll. Mengapa harus manis? Karena minuman manis mengandung gula, sehingga gula darah akan naik kembali maka rasa pusing pun akan hilang, adapun cara mencegahnya adalah dengan cukup makan dan minum setiap harinya, sehingga perut tidak akan merasa lapar.
- Pingsan yang lain adalah karena cara melakukan angkatan yang salah, misalnya saja dalam latihan beban. Pada waktu mengangkat beban, nafas haruslah dikeluarkan, nafas ditahan dan akan mengejar, maka akan timbul tekanan dan akan meningkat dalam rongga dada dan perut, sehingga darah balik ke jantung menjadi terhambat. Akibatnya darah yang ke otak juga menjadi berkurang dan inilah yang akan menyebakan pingsan. Adapun cara melakukan pengobatannya adalah dengan cara menidurkan sang atlet secara terlentang dan kaki diangkat ke atas, selain pingsan, tahan nafas ini pun dapat memicu terjadinya hernia atau turun berok. Tekanan dalam rongga perut menjadi robek, sehingga usus masuk kedalam kantong buah zakar dan akan membesar. Mengatasinya adalah dengan cara bernafas yang benar agar tidak ada tekanan yang besar pada rongga perut. Bila hernia sudah terjadi maka harus dipikirkan kemungkinan operasi.
- Sudden death atau mati mendadak, dapat terjadi karena kelainan jantung. Bila terjadi di lapangan, pasien harus ditidurkan, periksa tanda-tanda vital seperti denyut nadi dan pernafasan. Bila dua-duanya tidak beraksi, lakukan CPR (Cardio Pulmonary Resuscitation) atau pernafasan buatan =RJP (Resusitasi Jantung Paru-Paru) yaitu tekan dada bagian tengah 30 x tekanan dengan irama 100x /menit dan berikan pernafasan dari mulut ke mulut, dengan leher pasien ditengadahkan.
- Heat stroke (sengatan panas), terjadi bila berolahraga diudara luar yang panas dan lembab. Akibatnya keringat dan elektrolit banyak keluar, mekanisme pendinginan suhu badan terganggu dan suhu badan naik terus. Tanda-tandanya kulit menjdai kering, panas, mengigau gelisah dan lemas. Keadaan ini harus cepat didinginkan (siramlah dengan air dingin) dan bawa langsung kerumah sakit terdekat, karena maerupakan suatu kedaruratan.