Oleh: Dr. Bambang Sukamto, DMSH
Hubungan seksual tidak bisa disamakan seperti “sprint seratus meter” yang berakhir dengan kelelahan total. Kondisi ini akan memunculkan perasaan tidak puas bahkan kebencian dari pasangan. Bila pasangan saling memahami tentang kebutuhan seksual masing-msing maka rasa kebersamaan terjadi secara mudah dan alami.
Wanita itu dapat diibaratkan mirip air, lambat mendidih dan lambat kembali dingin. Berbeda dengan pria yang mirip api, cepat menyala dan juga cepat padam. Situasi ini perlu diseimbangkan dimana salah satu perlu meyesuaikan diri. Api dan air dalam keseimbangan akan menghasilkan uap yang secara alami bergerak ke atas. Keadaan ini analog dengan meningkatnya energi vital melalui jalur dan pusat-pusat rangsangan. Selama hubungan seksual terjadi peningktan energi secara spontan dimana akan terwujud suatu harmoni dan kebersamaan dalam bercinta.
Bila keinginan telah mengelembung tetapi pasangan belum siap maka pasangan ini harus mencoba untuk menyatukan dan mengharmonisasikan kondisi yang berbeda ini dari pada saling menginginkan caranya masing-masing. Bercinta harus selalu dilakukan dengan kesungguhan niat untuk menyenangkan pihak lain dari pada kepuasan diri sendiri. Dalam hal ini foreplay merupakan cara bersama untuk menciptakan keharmonisan perasaan dan elemen tubuh.
Afterplay adalah sama pentingnya dengan foreplay. Percintaan mirip seperti buah-buahan hanya akan umbuh dan menjadi ranum bila tanamanny dipelihara dengan penuh perhatian. Setelah pasangan mencapai puncak kenikmatan, mereka diharapkan melanjutkan kebersamaan yang erat itu untuk sementara waktu. Saat itu merupakan cara untuk memperoleh revitalisasi bersama-sama. Juga saat yang tepat untuk saling memahami keintiman mereka lebih dalam.
Dengan demikian setelahkegiatan yang sangat menyenangkan ini mereka bisa lebih dalam memahami untuk saling menerima dan memberi. Setelah mengerahkan aktifitas fisik yang intensif selama behubungan intim dan mencapai orgasme, selanjutnya badan akan masuk ke dalam kondisi relaksasi. Disinilah afterplay mulai dapat diterapkan. Masih dalam kondisi terbaring berimpitan, tidak bergerak dan organ genital masih menyatu, maka pasangan ini dapat meleburkan perbedaan identitas mereka. Waktu ini dapat digunakan untuk fokus dalam satu perasaan dan biarkan semua ini mengalun sendiri.
Hindari setelah mengalami orgasme langsung bangun berdiri dan pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Pasangan harus tetap berbaring bersama, nikmati rabaan, cita rasa dan tetap saling memperhatikan. Cobalah untuk secara sadar merasakan menyatunya cairan seksual yang dikeluarkan. Selain itu coba resapi pengalaman seksual, keluarkan semuanya itu dari dalam dirimu dan sampaikan kepada pasanganmu. Beri keleluasaan pasanganmu mengungkapkan isi hatinya. Biarkan semua perasaan itu terekspresi spontan. Teknik afterplay, dapat disesuaikan dengan keinginan pasangan. Jika mengantuk dan kelelahan, bisa daliakukan dengan istirahat, saling berpeluk sambil ngobrol-ngobrol. Atau hanya saling berpandang-pandangan, bermesraan sambil memikirkan masalah keluarga.
Dalam hal tertentu cara foreplay dapat langsung dilanjutkan dengan afterplay tanpa melalui orgasme. Terutama pada suami impoten atau tak berdaya, bukan berarti mereka tidak bisa memuaskan pasangan. Misalnya dengan cara bercumbu dan mengobrol. Hal ini pun tetap bisa memberi kepuasan untuk kedua belah pihak. Ada pasangan yang tak setiap hari ingin berhubungan seks, tapi hanya ingin meningkatkan kualitas kehidupan perkawinan dan keintiman mereka. Maka foreplay dan afterplay bisa dipakai sekaligus. Aktivitas ini bukan merupakan penyimpangan karena kehidupan seks dalam perkawinan, tak melulu harus orgasme.
Percintaan yang baik bukanlah dengan mengerahan habis-habisan kemampuan fisik kita. Bila pasangan wanita merasa lelah beri dia kesempatan beristirahat tanpa mengganggu penyatuan organ seks. Bila telah cukup istirahat lanjutkan hal ini lagi. Bila percintaan ini dilakukan dengan penuh kemesraan sejak awal hingga akhir maka kegembiraan dan kepercayaan diri akan meningkat sehingga kenikmatan yang di dambakan terwujud.