Manusia adalah makhluk yang memiliki dua dimensi ; jasmani dan rohani. Unsur jasmani manusia berasal dari tanah sedangkan unsur rohaninya adalah ruh yang ditiupkan oleh ALLAH SWT kepadanya. Kedua unsur ini selalu saling mempengaruhi. Unsur jasmani, karena berasal dari tanah maka akan selalu mengajak manusia untuk memenuhi nafsunya, seperti makan , minum, berhubungan seks dan sebagainya. Sedangkan unsur rohani, karena berasal dati Tuhan, maka akan selalu mengajak manusia untuk meredam pengaruh jasmani dan mengabdikan diri sepenuhnya kepada ALLAH SWT.
Puasa Ramadhan memiliki makna khusus bagi umat Islam. Dalam bulan Ramadhan umat Islam diwajibkan untuk berpuasa sejak shubuh hingga maghrib. Dalam kurun waktu tersebut umat Islam diwajibkan mengendalikan hawa nafsunya terutama makan, minum dan juga dalam melekukan hubungan seks. Banyak sekali orang bertanya apakah puasa itu baik atau buruk untuk kesehatan. Bagaimana sebaiknya aktivitas seks dibulan puasa karena siang hari tetap beraktivitas. Untuk menjawabnya marilah kita bersama-sama memahami lebih dahulu apa yang terjadi dalam tubuh kita saat berpuasa.
Perubahan Fisiologis Saat Berpuasa
Perubahan yang terjadi dalam tubuh sebagai renspon terhadap puasa tergantung waktu lamanya puasa berlangsung. Secara teknis badan mulai memasuki kondisi puasa setelah makan yang terakhir, dimana jaringan alat pencernaan selesai mengabsorpsi nutrisai dari makanan yang masuk. Pada kondisi normal, glukosa tubuh. Yang disimpen dalam liver dan otot merupakan sumber utama energi. Saat kita puasa glukosa yang disimpan tadi digunakan sebagai awal penyedia energi. Puasa yang berlanjut, saat kadar glukosa menurun maka lemak menjadi sumber energi berikutnya. Bilamana puasa berlangsung terus (tanpa makan minum) beberapa hari atau minggu maka protein menjadi sumber energi berikutnya. Kondisi ini disebut “starvasi” yang jelas tidak menyehatkan. Pada kondisi ini protein dikeluarkan dari jaringan otot sehingga orang nampak kurus dan sangat lemah.
Adapun puasa Ramadhan hanya berlangsung sekitar 14 jam sehingga masih cukup cadangan energi selama kurun waktu tersebut. Penyedia energi hanya beralih dari glukosa ke lemak sebagai sumber energi berikutnya dan ini mencegah pemecahan protein dari jaringan otot. Penggunaan lemak sebagai energi membantu penurunan berat badan. Memelihara jaringan otot dan dalam jangka panjang menurunkan kadar kolestrol. Penurunan berat badan bermanfaat dalam mengontrol kondisi diabetes dan menurunkan tekanan darah. Juga terjadi proses detoksifikasi sehingga toksin yang ada dalam tubuh dapat dikeluarkan.
Setelah puasa Ramadhan berlangsung beberapa hari maka sejumlah hormon kadarnya meningkat antara lain endorphin yang menimbulkan perasaan menyenangkan dan reaksi tubuh yang lebih baik. Keseimbangan makanan dan cairan sangat penting saat berpuasa. Ginjal akan secara efesien memepertahankan kadar garam dan cairan tubuh, kesimpulannya keseimbangan diet dengan kuantitas nutrisi, garam dan air yang kuat adalah sangat penting serta perlu dijaga supannya saat kita berpuasa. Oleh karena itu puasa Ramadhan justru memberi efek positif bagi tubuh.
Aktifitas Seksual
Kegiatan seks jangan dihentikan karena seks merupakan ekspresi cinta antara suami istri dan dari penjelasan diatas puasa tidak mempengaruhi kondisi fisik sepanjang kita mempertahankan asupan makanan yang seimbang. Lakukanlah aktifitas seks setelah melakukan ibadah selesai. Pembatasan seks di bulan puasa hanyalah pada siang hari. Setelah kita berbuka, seks boleh dilakukan, hanya saja dalam keadaan makanan masih penuh dalam lambung, tunggu 1-2 jam sehabis makan, agar seks yang dilakukan lebih nyaman, aktifitas seks menjelang sahur pun merupakan pengalaman menyenangkan, karena setelah itu, suami dan istri dapat melakukan mandi bersama-sama dengan air hangat. Bisa terjadi frekuensi aktifitas seks yang menurun. Dan itu wajar saja karena di bulan Ramadhan kita lebih mengutamakan memperbanyak ibadah pada yang Maha Kuasa. Justru disini kita dilatih untuk bisa megendalikan keinginan pemenuhan seks kita. Sehingga tidak ada alasa untuk menghindari seks di Bulan Ramadhan.
TIPS
Mampu mengontrol, gairah bercinta bisa tiba-tiba muncul disiang hari. Keinginan untuk bercinta mamang tidak bisa diatur kapan datangnya. Namun, kita harus tetap bisa mengintrolnya, agar tak meledak disaat yang salah. Alihkan dengan berolahraga di sore hari atau berkonsenrasi penuh pada pekerjaan, mengerjakan hobi dan lain-lain jelasnya gairah itu hanya diredam, bukan dihilangkan. Keintiman terus dijaga, bisa dengan melakukan shalat bersama, atau berdua menyiapkan hidangan berbuka. Justru ibadah puasa membimbing kita untuk dapat mengendalikan nafsu.
Ikhlas dan bebas dari beban keinginan berhubungan seks dalam bulan Ramadhan bisa menjadi beban bagi seseorang. Tak jarang, salah satu pihak menolak diajak bercinta. Banyak sekali yang bisa jadi alasan antara lain kelelahan, ingin total beribadah penuh. Jangan memaksakan bila pasangan enggan berhubungan seks. Jadi kita harus bisa memahami kemauan masing-masing pasangan. Yakinlah, besar pahala akan diperoleh seandainya hubungan seks dilakukan dengan ikhlas dan tanpa beban. Komunikasikan dengan baik dan dengan demikian kita bisa menikmatinya, apalagi itu merupakan kewajiban masing-masing.
Atur waktu dan cukup singkat. Waktu untuk berhubungn seks di bulan Ramadhan tidak panjang. Aturlah sedemikian rupa dengan tetap bisa menjalankn ibadah lainnya. Perlu diperhatikan durasi aktifitas seks dilakukan. Kalau dilain waktu kita biasa melakukannya cukup lama maka dalam bulan puasa lakukanlah lebih singkat. Walau singkat tapi kan lebih baik dari pada tidak sama sekali. Seks tidak mengenal kata berhenti.(dari berbagai sumber)