Oleh: dr. Hario Tilarso, SpKO FACSM
Rematoid Artritis (R.A) adalah merupakan suatu penyakit auto imun (penyakit yang disebabkan kekebalan tubuh) yang lebih aktif sehingga yang dihancurkan adalah sel-sel tubuh sendiri. Seperti diketahui sistem auto imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang fungsinya untuk melawan/menghancurkan benda-benda asing atau penyakit yang masuk tubuh. Karena sesuatu hal yang belum diketahui, maka sistem imun ini menjadi aktif berlebihan sehingga merusak tubuh sendiri, dalam hal ini yang diserang adalah persendian. Sendi-sendi yang terkena akan rusak strukturnya, sehingga tidak dapat berfungsi dengan normal. Yang sering diserang adalah sendi lutut, bahu, pergelangan kaki dan jari-jari tangan.
Gejala yang dirasakan adalah sendi tersebut sakit pada gerakan, sendi membengkak. ROM (Range of Movement = ruang gerak sendi) terbatas dan dapat terjadi pada satu sisi atau kedua sisi (kiri dan kanan). Penyakit ini menyerang orang-orang muda, dewasa sampai usia tua. Karena sakit pada gerakan, maka penderita akan terganggu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. Kalau sakitnya parah maka penderita tidak melakukan pekerjaan atau harus beristirahat.
Pengobatan R.A ini pada umumnya adalah dengan obat dan latihan olahraga. Obat yang diberikan biasanya adalah obat untuk mengurangi aktifitas sistem imun yang berlebih tersebut dan obat-obatan tersebut adalah yang termasuk dalam golongan Cortison. Obat ini akan mengurangi kerusakan pada sendi dan juga mengurangi pembengkakan sendi yang terjadi. Obat ini diberikan pada fase akut (kumat) dengan gejala-gejala bengkak, sakit, gerakan terbatas. Bila sedang tidak kumat, maka penderita seperti orang normal biasa, tidak ada gejala-gejala diatas. Obat lain yang diberikan adalah obat penghilang rasa sakit dan mengurangi bengkak, obat ini akan menghilangkan nyeri sehingga gerakan menjadi lebih baik.
Efek sampingnya adalah bahwa obat ini dapat menyebabkan produksi asam lambung meningkat, sehingga sering penderita mengalami gangguan lambung (sakit maag). Untuk itu sering juga diberikan obat lain untuk menetralisir asam lambung yang meningkat tersebut. Cara pengobatan lain adalah dengan latihan olahraga yang disesuaikan dengan gejala atau tingkat parahnya penyakit.
Cara latihan olahraga adalah sebagai berikut:
- 3-4 kali seminggu. Misalnya: Senin, Rabu, Jum’at, sehingga ada waktu untuk beristirahat.
- Lamanya 20-40 menit.
- Melakukannya adalah dengan tidak secara maksimal, artinya disesuaikan dengan kemampuan fisik dan keadaan penyakitnya.
Tujuan olahraga adalah:
- Meningkatkan kekuatan otot disekitar sendi yang terkena. Bila otot-otot tersebut kuat, maka sendi akan digerakkan. Misalnya bila yang terkena adalah sendi lutut, maka dilakukan latihan penguatan otot paha depan (quadriceps), sehingga lutut dapat digerakkan dengan baik. Bila siku yang terkena, maka otot-otot lengan harus diperkuat sehingga gerakan siku akan lebih lancar.
- Jantung menjadi lebih kuat, sehingga dapat melakukan gerakan secara berulang-ulang tidak akan cepat lelah.
- Menurunkan berat badan, sehingga lutut tidak terlalu terbebani sehingga kerusakan sendi tidak akan parah.
- Macam latihan olahraga yang dianjurkan adalah:
· Berjalan kaki
· Senam
· Berenang
· Bersepeda
Prinsip dari pemberian resep latihan adalah latihan tersebut tidak membebani persendian yang sakit. Bila yang kena lutut, maka hanya dianjurkan untuk latihan sepeda dan renang. Bila kena siku, maka tidak dianjurkan latihan tenis dan bulu tangkis, karena akan sangat membebani siku tersebut. Biasanya olahraga permainan (tenis, bola basket, bola volley, futsal, sepak bola, dll) tidak dianjurkan karena banyak gerakan explosive dan berhenti secara tiba-tiba.
Latihan yang dianjurkan adalah latihan beban, karena dapat menguatkan otot yang ada disekitar sendi. Latihan ini dilakukan 2-3 kali per minggu, dengan memilih beban yang sesuai (tidak terlalu berat) dan repetisi adalah 10X dan lakukan sebanyak 1 set saja. Yang dilatih sebaiknya adalah seluruh otot tubuh agar seluruh bagian badan dapat digerakkan. Bila seluruh otot tubuh kuat, maka penderita akan punya kekuatan dan tingkat kesegaran jasmani yang baik sehingga dapat bekerja seperti orang normal, berarti produktifitasnya akan cukup baik.
Untuk penderita yang agak berat, latihan beban harus dilakukan dibawah pengawasan pelatih yang ahli, sehingga dapat menuntun penderita melakukan gerakan-gerakan yang benar dan tidak membahayakan. Jangan lupa bahwa penderita harus selalu berkonsultasi dengan dokter yang merawat agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
One Response
Saya sedang mengalami rematoid artritis tersebut