Baru-baru ini dunia fitness digemparkan oleh “legal” steroid yakni Selective Androgen Receptor Modulators atau yang biasa dikenal sebagai SARM. SARM sendiri ditemukan pada tahun 1940 setelah para peneliti memodifikasi struktur kimia dari molekul testosterone. Awalnya SARM itu sendiri digunakan untuk mengobati penyakit tertentu seperti kanker, osteoporosis dan penyakit lain yang mempengaruhi tulang dan otot.
Karena berasal dari molekul testosterone, SARM dianggap sebagai steroid. Namun seiring berjalannya waktu, perusahaan farmasi mengembangkan SARM non-steroid. Terdapat beberapa tipe SARM yang dapat Anda temukan sekarang ini seperti:
GW-501516 (cardarine) dan SR9009 (stenabolic) dimana keduanya bukan SARM. GW adalah agonis reseptor PPAR sedangkan SR adalah agonis Rev-ErbA. Namun keduanya masih dijual dan disebut sebagai SARM. Keduanya sangat baik dalam membakar lemak dan meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk dosis GW, 10-20mg per hari sedangkan SR 5-20mg sebelum latihan.
MK-677 (Ibutamoren atau Nutrobal) juga bukan SARM tetapi sangat popular dijual sebagai SARM. MK sebenarnya adalah growth hormone. Obat ini bekerja untuk menambah growth hormone Anda. Dosis yang direkomendasikan adalah 12,5mg 1-2 kali per hari.
LGD-4033 (anabolicum) adalah SARM yang sebenarnya. Obat ini biasa dikonsumsi saat Anda sedang dalam deficit kalori untuk mencegah kehilangan otot. Dosis yang dianjurkan adalah 5-10mg per hari.
MK-2866 (Ostarine) juga masuk dalam kategori SARM. Obat ini popular digunakan dalam siklus atau PCT. Dosis yang dianjurkan adalah 25mg sehari atau kurang, konsumsi selama 4 minggu untuk menghasilkan massa otot tanpa lemak.
S4 (Andarine) adalah SARM yang dikenal untuk meningkatkan kekuatan. Selain itu, S4 juga biasa digunakan untuk massa otot dan fat loss. Dosis yang dianjurkan adalah 25-75mg per hari.
RAD140 (Testolone) adalah SARM yang paling popular. Fungsi dari obat ini adalah untuk mendapatkan massa otot tanpa lemak, libido dan kekuatan. Para pengguna disarankan untuk menggunakannya 10md per hari.
Efek Samping?
Dalam satu penelitian, subjek pria yang mengonsumsi 3 miligram ostarine SARM per hari selama 86 hari mengalami penurunan 23% testosterone. Bahkan, SARM sedang diselidiki sebagai kontrasepsi pria karena menurunkan kadar hormone luteinizing dan hormone perangsang folikel yang mengurangi jumlah sperma dan kadar testoteron.
Semakin banyak SARM yang Anda konsumsi banyak pula efek samping yang Anda rasakan. SARM tidak sepenuhnya bebas dari efek samping. Terlebih untuk binaragawan, mereka tidak akan memakai dosis kecil. Itulah sebabnya mereka banyak mengalami efek samping seperti penggunaan steroid temasuk jerawat dan kerontokan rambut.
Menurut sebuah studi yang diterbitkan JAMA, banyak produk mengandung SARM yang dapat Anda temukan secara online mengandung zat yang tidak disetujui, hormon, dan steroid.
Untuk penelitian ini, para peneliti menganalisis 44 obat yang dipasarkan dan dijual sebagai SARMS menggunakan prosedur yang disetujui oleh Badan Anti-Doping Dunia untuk mendeteksi zat terlarang pada atlet. Mereka menemukan bahwa 39 persen dari obat yang diuji mengandung zat yang tidak disetujui, seperti hormon pertumbuhan yang dilarang atau steroid, sementara 25 persen mengandung zat serupa yang bahkan tidak termasuk pada label. Dalam 59 persen produk, jumlah senyawa yang tercantum pada label secara signifikan berbeda dari apa yang sebenarnya ditemukan dalam analisis.
“Senyawa yang ditemukan dalam analisis kami belum disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA). Oleh karena itu, perusahaan farmasi yang sedang mengembangkan senyawa ini tidak dapat menjual produk ini dan dokter tidak dapat meresepkan obat-obatan ini kepada pasien, ”jelas rekan penulis studi Shalender Bhasin, MB, BS, profesor kedokteran di Harvard Medical School dan direktur program penelitian dalam kesehatan pria di Brigham and Women’s Hospital. “Juga, karena senyawa ini tidak disetujui oleh FDA, hanya ada sedikit informasi tentang keamanan dan kemanjuran mereka. Beberapa senyawa itu belum pernah dipelajari pada manusia. ” tambahnya.
Untuk diketahui, pada bulan Oktober 2017, Food and Drug Administration (FDA) dalam situs resminya merilis pernyataan peringatan tentang produk yang mengandung SARM.
“Kami sangat prihatin tentang perusahaan yang tidak bermoral memasarkan produk-produk body-building dengan bahan-bahan yang berpotensi berbahaya. Produk-produk body-building yang mengandung selective androgen receptor modulators atau SARM, belum disetujui oleh FDA dan terkait dengan masalah keamanan serius, termasuk potensi meningkatkan risiko serangan jantung atau stroke dan reaksi yang mengancam jiwa seperti kerusakan hati,” kata Donald D. Ashley, JD, direktur Kantor Kepatuhan di Pusat Evaluasi Obat dan Penelitian FDA yang dikutip dalam laman resmi FDA.
Sampai saat ini belum ada persetujuan dari FDA yang menyatakan bahwa SARM aman untuk dikonsumsi. Selain itu, lewat laman resminya, FDA menyatakan bahwa U.S. Food and Drug Administration mengeluarkan surat peringatan kepada Infanteri Labs, LLC, IronMagLabs, dan Panther Sports Nutrition untuk produk yang mengandung SARM. Meskipun produk yang diidentifikasi dalam surat peringatan dipasarkan dan diberi label sebagai suplemen makanan (dietary suplement), mereka bukan suplemen diet. Produk-produk tersebut adalah obat yang tidak disetujui yang belum ditinjau oleh FDA untuk keamanan dan keefektifannya.
Di samping itu, U.S Anti Doping Agency (USADA) dalam laman resminya menyatakan bahwa SARM bukan termasuk bahan yang legal dalam suplemen diet. Namun, ada contoh produk yang mengandung SARM yang dijual secara ilegal sebagai suplemen makanan. Produk-produk ini dapat menimbulkan resiko kesehatan yang signifikan bagi para atlet. Karena SARM masuk ke dalam daftar terlarang World Anti Doping Agency (WADA).
Manfaat SARM?
Seperti dilansir dari healthinformatics, semua manfaat yang ada pada steroid ada di dalam SARM non-steroid dan tanpa efek samping yang berbahaya. Tidak seperti steroid yang menyebabkan keroposan tulang, SARM non-steroid dapat meningkatkan pertumbuhan otot dan jaringan tulang.
Kemudian SARM non-steroid tidak mengubah estrogen dan dihydrotestosterone yang menyebabkan putting bengkak atau biasa disebut gyno. Intinya SARM adalah obat yang memberikan beberapa manfaat steroid anabolik dengan lebih sedikit efek samping jangka pendek. Lebih jauh lagi, kita tidak tahu apakah ada efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan SARM, tetapi mengingat sifat obat-obatan tersebut, kemungkinan besar ada.
Sumber:
https://www.abc.net.au/triplej/programs/hack/massive-blackmarket-in-sarms-research-chemicals/9666006
https://www.fda.gov/newsevents/newsroom/fdainbrief/ucm583021.htm
https://jamanetwork.com/journals/jama/article-abstract/2664459
https://legionathletics.com/sarms/
https://www.health-informatics.org/sarms-reviews/
2 Responses
bermanfaat..
terima kasih
Berita yg aneh krn sumbernya lawas smua dan tinggal comot. Bener2 info tidak bermutu info 2017 di re-broadcast lagi dibuat baru? Barang lawas ini bruh efeknya jg sama aja testo blunting dan hrs pake PCT judul click bait informasi gak bermutu lawas pula sumbernya gak bermutu malu2in