Oleh: Ayyuni S.
Berbicara tentang stretching atau peregangan, kebanyakan orang beranggapan bahwa melakukan peregangan sebelum olahraga adalah hal yang sangat perlu. Namun anggapan tersebut justru salah. Mengapa? Mari kita ulas secara lengkap.
Peregangan memang sangat baik untuk mengurangi resiko cedera. Namun melakukannya sebelum Anda memanaskan otot jelas sangatlah salah. Justru kemungkinan Anda akan mengalami cedera ketika melakukannya.
Kita ibaratkan otot sebagai gelang karet. Bila gelang karet dalam keadaan dingin kemudian diregangkan, maka karet tersebut akan putus karena kurangnya elastisitas yang ada di dalamnya. Namun bila karet tersebut dalam keadaan panas, maka karet akan lebih elastis sehingga bisa meregang dengan sempurna.
Sama halnya dengan otot, bila Anda melakukan peregangan sebelum Anda melakukan latihan, maka otot yang dingin tersebut masih dalam keadaan pasif sehingga ketika melakukan gerakan peregangan, otot akan terasa sakit. Namun bila dilakukan setelah olahraga, otot Anda telah panas dan dapat digerakan lebih fleksibel.
Ada 3 macam jenis peregangan yang dapat Anda lakukan setelah warming up (pemanasan) yaitu;
Peregangan Statis
Peregangan statis adalah melakukan gerakan peregangan pada otot yang dilakukan dengan perlahan-lahan, sehingga terjadi ketegangan dan timbul rasa nyeri serta tidak nyaman pada otot. Rasa tidak nyaman tersebut akan ditahan selama 20-25 detik. Tujuan utama melakukan peregangan statis adalah untuk meningkatkan dan memelihara kelenturan.
Peregangan Dinamis
Peregangan dinamis adalah melakukan gerakan peregangan dengan melibatkan otot-otot persendian. Titik persendian menjadi pangkal dalam gerakan peregangan dinamis ini. Gerakannya dilakukan secara perlahan, halus, tidak menghentak serta dilakukan secara terkontrol. Tujuan utama melakukan peregangan ini adalah untuk memelihara kelentukan persendian, tendon, ligamen dan otot. Perbedaannya dengan peregangan statis adalah peregangan ini dilakukan secara aktif seluas ruang gerak persendian yang dilatihkan.
Peregangan Balistik
Peregangan balistik hampir mirip seperti senam calisthenics, yaitu peregangan pasif yang dilakukan dengan gerakan aktif. Ciri-ciri dari peregangan balistik adalah dilakukan secara aktif dengan gerakan yang dipantul-pantulkan. Artinya gerakan otot yang sama dan pada persendian yang sama dilakukan secara berulang-ulang. Tujuannya untuk meningkatkan fleksibilitas tubuh.