Doping adalah momok yang sering ditemukan menjelang kompetisi binaraga. Meski di beberapa pertandingan skala internasional pemakaian doping dilegalkan, namun Pekan Olahraga Nasional (PON) dengan tegas melarang penggunaan obat-obatan yang dapat meningkatkan performa tubuh tersebut.
Dari total 45 atlet cabang olahraga binaraga yang akan berlaga di PON XX Papua, 2 orang atlet harus absen dari pertandingan setelah menyatakan mundur dari proses skrining doping yang digelar di Hotel Amos Kawasan Blok M Jakarta 30-31 Agustus 2021 lalulal
Hal ini juga dibenarkan oleh wasit binaraga PON XX Papua perwakilan Jawa Tengah Menthin Gunarto. Dalam kegiatan tersebut, panitia mengambil sampel urine atlet untuk dilakukan pengetesan oleh lembaga Doha, Qatar sebagai partner dalam ajang PON XX Papua.
Dikutip dari antaranews, Menthin mengatakan, “Kami berkomitmen kuat terhadap program Zero Doping di binaraga sebab PON Papua menjadi rujukan untuk penyelenggaraan PON berikutnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Jawa Tengah itu menyebut doping sebagai bentuk kejahatan yang serius di dunia lomba.
“Bahkan saya mengusulkan agar atlet pengguna doping dihukum seumur hidup untuk tidak mengikuti ajang lomba biar jera. Kalau yang berlaku saat ini kan hanya sanksi larangan ikut lomba di tiga kejuaraan nasional dalam tiga tahun berturut-turut,” tambahnya.
Kini atlet yang tampil di ajang binaraga PON XX di Auditorium Universitas Cendrawasih (Uncen), Kabupaten Jayapura, telah dinyatakan bebas Doping. Meski masih mewaspadai potensi atlet yang mungkin menggunakan doping saat pertandingan.
Baca juga: Natural atau steroid, ini 6 perbedaannya.
Kompetisi binaraga PON kali ini akhirnya hanya diikuti oleh 43 atlet yang mewakili 17 provinsi, di antaranya Aceh, Bangka Belitung, Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sumatera Barat. Mereka mengikuti 7 kategori perlombaan binaraga, yakni kelas 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 80 kg, 85 kg dan +85 kg.
Lomba dimulai dengan pre judging atau babak penyisihan untuk mengumpulkan masing-masing 5 atlet dari setiap nomor pertandingan yang lolos ke babak final. Sementara pertandingan final digelar pada Senin sore.