Lapar adalah masalah yang paling sering terjadi saat diet. Kebiasaan makan yang berubah, hingga menu makanan yang berbeda membuat Anda sering merasa bahwa semua itu tidak cukup memenuhi nafsu makan Anda.
Namun ternyata rasa lapar yang sering terjadi ini bisa diatasi dengan mengetahui apa saja penyebabnya. Simak beberapa alasan mengapa Anda selalu merasa lapar berikut ini:
Dehidrasi
Faktanya perasaan lapar juga bisa menipu kita. Bisa jadi saat perut Anda keroncongan, bukan berarti Anda merasa kelaparan, melainkan hanya haus. Mengapa bisa begitu?
Tubuh manusia terdiri dari 60% air. Menurut Journal of Biological Chemistry, otak dan jantung adalah 73% air, dan paru-paru sekitar 83% air. Kulit mengandung 64% air, otot dan ginjal 79% air, dan bahkan tulang pun berair (31%).
Karena kandungan air inilah Anda perlu konsumsi memenuhi kebutuhan hidrasi tubuh setiap harinya guna menjaga fungsi tubuh tetap normal setiap hari. Jika tidak, Anda mungkin akan merasa kurang, baik dalam bentuk haus ataupun lapar. Jadi jika Anda merasa lapar, cobalah untuk minum untuk meredakannya.
Stres
Emosi sangat berpengaruh pada pola makan, terutama saat Anda merasa stres. Meski tidak berlaku pada semua orang, tidak sedikit orang yang melampiaskan rasa stresnya pada makanan. Hal ini juga lebih buruk karena menurut penelitian, kecemasan dapat meningkatkan timbunan lemak di tubuh karena lonjakan hormon kortisol.
Cara kerja hormon kortisol adalah merespon tubuh untuk melawan dan melindungi diri. Seperti contohnya pada nenek moyang kita di zaman purba ketika bertemu singa, produksi kortisol akan meningkat. Ini menyebabkan penyimpanan lemak akan meningkat sebagai bekal untuk bersembunyi dalam waktu lama. Untuk itu, alih-alih mengutuk kortisol, hindari atau manajemen tingkat stres Anda lebih baik untuk menghindari makan berlebihan.
Kurang protein dan serat
Protein adalah kebutuhan utama dalam membangun otot sekaligus menghilangkan lemak tubuh di saat yang sama. Ini karena selain berfungsi untuk pemulihan otot yang sobek karena latihan, protein juga sulit dicerna sehingga dapat mengendalikan nafsu makan. Protein juga meningkatkan produksi hormon yang dapat memberi sinyal kenyang.
Selain protein, serat juga memainkan peran penting dalam mengontrol nafsu makan. Ini karena serat bersifat seperti jelly sehingga sulit dicerna membuat Anda merasa kenyang. Makan serat dalam jumlah sehat juga dapat meningkatkan penyerapan nutrisi dan mengatur kadal insulin.
Perpindahan diet
Ada dua jenis perpindahan diet, yakni positif dan negatif. Perpindahan positif adalah perubahan dari pola makan tidak sehat menjadi lebih sehat dengan memperhatikan kebutuhan kalori harian tubuh. Dengan asupan yang tepat, Anda tidak akan merasakan efek kelaparan seperti pada perpindahan negatif.
Sementara pada perpindahan negatif adalah sebaliknya. Ini dapat menyebabkan binge eating, merasa tidak kenyang, hilangnya massa otot, hingga meningkatnya penyimpanan lemak. Jadi pastikan untuk tetap konsisten pada diet yang sehat untuk menjaga berat badan Anda tetap ideal.
Terlalu fokus pada perhitungan kalori
Banyaknya aplikasi penghitung kebutuhan kalori harian membuat orang-orang lupa pada fokus utamanya, yakni kebutuhan makro dan mikronutrien. Banyak orang lebih fokus pada jumlah kalori dibandingkan dengan jenis makanan dan minuman yang mereka konsumsi. Asal defisit kalori, mereka akan konsumsi makanan yang jumlahnya hanya sedikit. Padahal mereka bisa mengakalinya dengan makanan yang mengenyangkan namun mengandung sedikit kalori.