Setiap penyakit yang diderita oleh makhluk hidup tentu ada obatnya, obat tersebut tidak mungkin datang begitu saja namun harus berusaha dan berdo’a kepada Tuhan YME. Salah satu tanaman obat yang telah lama dikenal sejak zaman cleopatra adalah tanaman lidah buaya.
Sekilas tentang lidah buaya
Tanaman lidah buaya (Aloe Vera) adalah tanaman sejenis kaktus yang berasal dari Afrika. Tanaman ini termasuk kedalam famili Liliaceae yang mencakup lebih dari 300 species di dunia (Suryowidodo, 1988). Lidah buaya terkenal sebagai tanaman xerofit yang tahan panas dan kekeringan sehingga mampu menutup stomata daunnya sampai rapat sekali (Taja, 1993). Di dunia obat modern dan tradisional lidah buaya merupakan urutan ke empat dari 42kultivar penting bagi obat. Tanaman lidah buaya mempunyai ekstrak murni dengan kandungan 20% aloin dari hidroksiantrasenon yang digunakan untuk obat modern. Kegunaan lidah buaya ini banyak berhubungan dengan manusia, baik sebagai tanaman penghasil bahan baku industri untuk farmasi, kosmetika, dan obat-obatan maupun sebagai tanaman hias.
Sebagai bahan baku industri, hasil tanaman lidah buaya berguna karena menghasilkan cairan (gel) di dalam daunnya yang mengandung lignin, saponim, antrakuinon, zat organik, monosakarida dan polisakarida, enzim, dan asam anim.
Penggunaan lidah buaya sebagai bahan kosmetika
Lidah buaya sebagai bahan kosmetika adalah sebagai bahan pelembab kulit yang pertama kali yakni sejak zaman Cleopatra. Pada zaman tersebut hampir 70% produk kosmetika telah menggunakan lidah buaya. Pada umumnya penggunaan lidah buaya untuk industri kosmetika hanya 0,50% dari total padatan. Untuk industri kosmetika, lidah buaya yang digunakan telah diproses menjadi bentuk gel stabil, serbuk, atau ekstrak lipokuinon yang masing-masing terdapat dalam produk kosmetika sebanyak 5% s/d 20% untuk gel, 0,025% s/d 0,1% untuk serbuk, dan 2% sampai 10% untuk ekstrak lipokuinon.
Keistimewaan lidah buaya terletak pada gelnya yang dapat membuat kulit tidak cepat kering dan selalu kelihatan lembab. Keadaan tersebut terjadi karena gel lidah buaya mampu meresap kedalam kulit. Penambahan gel lidah buaya sebesar 10 pada emulsi minyak dalam air dapat menghambat kecepatan penguapan emulsi tersebut yang berarti presentase total kehilangan bobot pada emulsi yang lebih rendah dibandingkan dengan tanpa penambahan gel.
Produk-produk kosmetika yang telah menggunakan lidah buaya sebagai bahan baku, bahan campuran, atau bahan pelembab banyak diantaranya krim cukur (Aloe vera shave cream), cairan untuk berjemur diri (Aloe cathionic suntan lotion), pelembab kulit (Aloe anionic moisturizer), pembersih muka penyegar, masker, lipstik, antideodoran, shampo dan hair conditioner. Pemakaian lidah buaya untuk pengobatan cukup baik dan efektif dalam penyembuhan radang kulit dalam percobaannya selama 5 minggu dengan menggunakan lidah buaya, selanjutnya Crewe (seorang pakar) menyatakan bahwa lidah buaya mempunyai sifat antiseptik dan merangsang jaringan sel baru dari kulit.
Cairan gel berwarna kuning mengandung aloin sebagai turunan antrakuinon dan merupakan zat aktif dalam industri farmasi sebagai obat-obatan. Cairan yang keluar dari potongan daun lidah buaya, bila diuapkan akan menjadi setengah padat, dapat digunakan sebagai obat pencuci perut atau pencahar. 2 orang ahli dari Amerika Serikat “Golf dan Levenstain” membuktikan, bahwa ekstrak lidah buaya dapat menyembuhkan luka setelah 15 hari.
Namun lidah buaya sebenarnya tidak menyebabkan keracunan pada manusia atau hewan, sehingga sebagai industri, lidah buaya dapat diolah menjadi produk makanan dalam bentuk gel, juice, serbuk dan ekstrak. Bangsa Mesir kuno, Arab, Romawi, dan Yunani kuno lebih mengetahui khasiat tanaman lidah buaya dari masyarakat kita. Cairan dari gel lidah buaya dapat digunakan sebagai bahan kosmetik, pencuci rambut, penghalus kulit, obat asma, sakit dada, pencuci perut, gatal-gatal, dsb. Kebiasaan bangsa-bangsa kuno ini masih dilanjutkan pada zaman modern ini.
Di Indonesia, lidah buaya (Aloe vera) banyak digunakan sebagai pencuci rambut, penyembuh luka, dan sebagai obat diare. Menurut penelitian beberapa pakar, menyatakan sifat cairan lidah buaya semakin baik. Bahan baku dari lidah buaya dapat berbentuk gel, pasta, cairan emulsi, dan berbentuk padatan.
Kandungan tanaman lidah buaya
Cairan atau gel yang terdapat di dalam daun lidah buaya (Aloe vera) mengandung bahan organik dan in-organik, yaitu lignin, sapoim, athaquinon (aloin, barbaloin, ester asam sinamat), asam aloeat, anthracene, ester asam sinamat, aloe emodin, asam chrisophani, minyak etheral, dan resis tanol), beberapa jenis monosakarida dan polisakarida (selulosa, mannosa, glukosa, aldonentosa, dan L-rhamnosa), enzim (oksidase, katalase, lipase, aninase, dan amilase), asam-asam amino (lisin,threonim, valin, metheonim, leusin, isoleusin, dan phenilanim), vitamin (B1, B2, B6, dan niasinamida, cholin, asam folat, dan vitamin C), dan mineral (Ca, Na, K, Mn, Mg, Ze, Cr, san Cu).
Kandungan zat aktif diatas dapat memberikan beberapa khasiat. Kalsium (Ca) berkhasiat untuk membentuk pembentukkan dan regenerasi tulang. Kalium (K) dan Natrium (Na) berkhasiat dalam regulasi metabolisme tulang, dan penting sekali dalam pengaturan inpuls syaraf. Zenk (Ze) berhubungan dengan kesehatan saluran kencing. Mangan (Mn) berkhasiat untuk gangguan syaraf, pertumbuhan tidak normal, dan kemandulan. Gel lidah buaya berfungsi sebagai shampo yang baik, karena dapat menembus akar rambut dan kulit kepala. Keadaan ini membantu terbukanya pori-pori kulit kepala. Selanjutnya, asam-asam amino dari gel akan menembus folikel dan papila rambut. Dengan demikian jaringan yang sehat sangat terbantu.
Khasiat gel lidah buaya
Gel sebagai kondisioner, karena kemampuannya dapat menembus helai rambut. Gel ini mempunyai bahan-bahan penyusun yang mirip dengan kreatin. Kreatin adalah senyawa yang terdiri dari oksigen, karbon, asam-asam amino, sedikit nitrogen, hidrogen, dan belerang. Fungsi kreatin adalah sebagai penyusunan folikel rambut. Oleh sebab itu, gel lidah buaya berkhasiat untuk kondisioner yang baik, karena rambut dapat memperoleh kembali senyawa-senyawa penyusunannya sendiri. Rambut dapat lebih elastis dan tidak mudah patah.
Gel lidah buaya, mempunyai keasaman (pH) natural yang mirip dengan pH kulit manusia sehingga dapat terhindar dari terjadinya alergi kulit bagi pemakainya. Senyawa-senyawa lignin dan poliskarida lain memberikan kemampuan untuk menembus kulit secara baik dan sekaligus sebagai media pembawa zat-zat nutrisi yang dibutuhkan kulit. Asam-asam aminonya dapat membantu perkembangan sel-sel baru dengan kecepatan yang luar biasa. Berbarengan dengan itu, enzim-enzim yang terdapat dalam gel pada daun lidah buaya dapat membantu menghilangkan sel-sel yang telah mati dari epodermis.
Vitamin dan mineral yang dikandung gel lidah buaya dapat membantu dalam menjaga kesehatan kulit, rambut, dan otot muka. Zenk (Ze) merupakan mineral yang penting untuk menjaga kesehatan kulit dan kuku. Kalium (K) penting untuk menjaga fungsi otot tubuh dan muka. Vitamin A berfungsi dalam oksigenasi jaringan. Sedangkan asam folat dan cholin (kelompok Vit.B) penting dalam menjaga kesehatan kulit dan rambut. REPS_SRN