Oleh: dr. Haryo Tilarso SpKO FASCM
Dalam kehidupan ini, manusia lahir kemudian tumbuh menjadi dewasa, menjadi tua dan akhirnya meninggal. Seluruh proses ini adalah sesuatu yang normal/fisiologis. Sejak lahir, seorang bayi akan terus tumbuh menjadi dewasa berkat adanya hormon pertumbuhan (HGH=Human Growth Hormone). HGH ini akan merangsang pertumbuhan fisik dengan cara menambah tulang dan membesarkan otot.
Pertumbuhan fisik akan berhenti pada usia kurang lebih 20 tahun. Hal ini disebabkan karena tulang tidak dapat tumbuh lagi. Pada fase dewasa, pertumbuhan tulang tidak terjadi pertumbuhan, hanya ada pertumbuhan otot jika dilatih dengan benar.
Hormon tiroxin dan kelenjar gondok akan berfungsi untuk menjalankan metabolisme tubuh dengan normal. Hormon estrogen dan progesterone (hormon-hormon wanita) akan berfungsi untuk melancarkan haid dan juga pada proses kehamilan. Pada usia yang bertambahh tua, hormon-hormon tubuh tersebut akan berkurang kadarnya sehingga menyebabkan beberapa gejala-gejala yang disebut sehingga kemunduran pada usia menjelang tua. Khusus pada wanita, pada usia mencapai 40-50 tahun, hormon estrogen (terutama) dan progesteron menurun sehingga menstrubasi berhenti. Akibat sampingannya adalah timbuk gejala-gejala seperti :
- Susah Tidur
- Sering Marah-Marah
- Sering berkeringat
- Tubuh mudah menjadi gemuk
- Terjadi osteoporosis (kropos tulang)
Gejala menopause ini dapat diperbaiki dengan cara memberi terapi hormon, sehingga gejala-gejala tersebut dapat berkurang.
Pada pria menopause ini tidak terjadi. Karena pria tidak mengalami menstrubasi. Seperti pada wanita, pria juga mengalami penurunan kadar hormon yang ada, yaitu terutama hormon testoteron (hormone Pria). Hormon ini adalah hormon yang memberi sifat laki-laki seperti :
- Otot besar
- Suara besar
- Berbulu
- Kemampuan ereksi
- Kemampuan fisik yang besar. Dll
Apabila kadar hormon ini menurun maka, akan terjadi menopause pria yang disebut “ANDROPAUSE” (Andro=laki-laki) hal yang biasanya terjadi pada usia 60-70 tahun, adapun gejala-gejala yang biasa terjadi adalah :
- Kulit lebih keriput
- Masa otot menurun (otot mengecil)
- Keperkasaan akan menurun (terjadi sulit ereksi)
- Dan libido menurun
Dari segi kejiwaan maka akan timbul beberapa gejala seperti merasa “vitalis” menurun, sehingga sebagi bentuk kompensasi maka akan bersikap berlebihan misalnya saja :
- Berdandan berlebihan
- Mengencani gadis-gadis (puber ke 2)
- Dll.
Dapat juga terjadi gejala lain seperti berusaha menjaga vitalitas dengan cara memakan obat-obat untuk meningkatkan kemampuan sex.
Untuk mengatasi gejala-gejala Andropause tersebut, maka ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, diantaranya :
- Pertama-tama harus mengerti betul bahwa proses penuaan pasti terjadi dan akan berdampak pada kemampuan tubuh.
- Olahraga adalah salah satu upaya untuk menjaga agar tubuh tidak terlalu menurun kemampuannya. Artinya harus melakukan olahraga sedini mungkin, karena bila tubuhn kita fit, maka gejala-gejala andropause tersebut tidak akan terlalu dirasakan efeknya. Berlatih secara umum dilakukan 3-5 x seminggu. Selama 20-60 menit dan bentuk latuihan yang dilakukan adalah latihan aerobic dan latihan beban.
- Makanlah selalu makanan yang bergizi dan cukup secara kuantitas dan kualitas. Jauhi makanan yang banyak mengandung lemak dan garam
- Istirahat harus cukup, tidur cukup (6-8 jam) dan rekreasi harus dijalankan.
- Usahakan jangan terlalu banyak stress, karena pada keadaan stress tubuh akan mengeluarkan hormon-hormon yang bersifat menhancurkan otot (proses katabolisme).
- Bila keadaan andropause terlalu parah, pertimbangkan untuk menjalani terapi pemberian hormon oleh dokter yang mendalami “anti aging medicine” pemberian hormon-hormon ini banyak terbukti membantu memperbaiki kondisi fisik. Tetapi harus diingat pengobatan ini hanya boleh dilakukan oleh dokter yang kompeten, agar tidak timbul hal-hal yang merugikan.