Kedutan otot pasti pernah Anda rasakan, namun sering kali Anda abaikan karena dianggap tidak berbahaya. Tapi apakah kondisi ini benar-benar bisa Anda abaikan begitu saja? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Apa itu kedutan otot?
Kedutan otot atau yang biasa disebut dengan fasikulasi otot adalah kontraksi spontan dari sekumpulan serabut otot yang kemudian dirasakan seperti ada yang menggeliat di bagian bawah kulit.
Sebagian besar kondisi kedutan otot tidak perlu Anda khawatirkan. Namun dalam beberapa kasus mungkin menunjukkan kondisi sistem saraf, sehingga harus menemui dokter.
Penyebab
Ada dua penyebab yang membedakan tingkat keparahannya, yakni:
Penyebab umum:
- Aktivitas fisik: Asam laktat terakumulasi pada otot yang digunakan selama latihan. Hal ini paling sering mempengaruhi lengan, kaki, dan punggung.
- Stres dan kecemasan: stres dan kecemasan dapat mempengaruhi kondisi kesehatan Anda, termasuk gangguan pada otot.
- Konsumsi stimulan: Mengonsumsi suplemen pre-workout yang mengandung stimulan seperti kafein sebelum latihan dapat menyebabkan otot berkedut.
- Kurangnya nutrisi: Kurangnya nutrisi tertentu seperti vitamin D, vitamin B, dan kalsium dapat menyebabkan kedutan, terutama pada kelopak mata, betis, dan tangan.
- Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan dapat menyebabkan kontraksi otot dan kedutan, terutama pada otot tubuh yang lebih besar.
- Merokok: Kandungan nikotin pada produk tembakau lainnya bisa menyebabkan kedutan, terutama di kaki.
- Konsumsi obat-obatan tertentu: Beberapa obat golongan kortikosteroid dan pil estrogen dapat menyebabkan tangan, lengan, atau kaki berkedut.
- Ketidakseimbangan elektrolit: Keringat berlebih, olahraga intens, dan kehilangan cairan karena diare dapat menyebabkan otot Anda berkedut.
- Kurang tidur: Tidak mencukup waktu tidur dapat meningkatkan neurotransmiter tertentu yang menghasilkan kejang otot.
Penyebab serius
Meski biasanya disebabkan oleh kondisi yang ringan dan gaya hidup, beberapa kedutan otot dipicu oleh penyebab yang lebih serius, seperti masalah pada sistem saraf, termasuk otak dan sumsum tulang belakang.
Beberapa masalah langka namun serius yang dapat menyebabkan kedutan otot di antaranya:
- Distrofi otot
- Sklerosis Lateral Amiotrofik (ALS)
- Atrofi otot tulang belakang
- Isaac’s Syndrome
- Penyakit ginjal kronis
- Miopati
- Sindrom serotonin
- Kerusakan saraf
- Sindrom Hoffmann
Diagnosa keparahan kedutan otot
Jika Anda merasa kondisi tersebut mulai mengganggu, datanglah ke dokter untuk meminta pertolongan. Biasanya dokter akan menganalisa tingkat keparahan berdasarkan keluhan, seperti bagian yang mengalami kedutan otot, berapa lama hal itu berlangsung, dan gejala lain yang mengikutinya.
Anda juga akan diminta untuk melakukan pemeriksaan fisik melihat rekam medis Anda untuk memastikan kondisi Anda, seperti tes darah, MRI, CT scan, hingga elektormiografi.
Cara Pencegahan
Meski tidak selalu dapat dicegah, Anda dapat menurunkan risiko kedutan otot yang mengganggu dengan melakukan beberapa tertentu, yakni:
- Lakukan diet yang seimbang dan penuhi kebutuhan makro dan mikronutrien tubuh.
- Tidur cukup setiap malam.
- Kelola stres dengan melakukan beberapa teknik, seperti meditasi, yoga, dll.
- Batasi asupan kafein.
- Berhenti merokok.
- Konsumsi obat sesuai petunjuk dokter.