Whey protein adalah salah satu suplemen utama yang dikonsumsi saat membangun otot. Beberapa jenis yang sering ditemukan di pasaran adalah concentrate whey, isolate whey, serta hydrolized whey. Namun yang paling banyak beredar dan dikonsumsi di pasaran adalah jenis concentrate whey.
Tetapi belakangan ini, muncul salah satu jenis whey yang dinilai lebih sehat dari jenis whey lainnya, yakni native whey. Berikut Reps ulas apa saja yang perlu Anda ketahui tentang native whey berikut ini.
Apa itu native whey?
Native whey adalah jenis whey yang juga merupakan produk sampingan dari keju, namun tidak melalui pemanasan untuk mendenaturasi protein yang tersisa, sehingga mengandung konsentrasi asam amino esensial yang cukup tinggi.
Namun karena produk ini sangat populer, banyak klaim yang melebih-lebihkan dan mengatakan bahwa protein jenis ini benar-benar asli dan bukan produk sampingan dari produksi produk susu lainnya.
Apakah native whey lebih baik daripada jenis whey lainnya?
Untuk menentukan apakah ini lebih unggul dari jenis whey lainnya, sebuah kelompok penelitian dari Norwegia melakukan penelitian pada 22 orang pria dan wanita muda yang mengonsumsi 20 gram native whey, whey, dan susu biasa segera setelah melakukan sesi latihan selama 2 jam.
Setelah itu, sampel darah dan biopsi otot dikumpulkan untuk mengukur kadar asam amino dan laju sintesis protein otot pada 3 jam dan 5 jam setelah konsumsi suplemen.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa native whey dapat meningkatkan konsentrasi asam amino darah lebih dari whey dan susu biasa, namun tidak unggul dalam hal sintesis protein otot.
Selain itu, setelah 5 jam periode latihan, para peneliti tidak menemukan perbedaan yang signifikan dalam tingkat protein sintesis otot pada atlet yang mengonsumsi whey biasa atau native.
Ahli gizi berteori bahwa meskipun mengonsumsi whey asli dapat menyebabkan tingkat asam amino yang lebih tinggi dalam darah, masih ada batasan asam amino dapat diangkut ke dalam sel otot, yang pada gilirannya membatasi seberapa otot dapat tumbuh.
Meski tidak mempengaruhi kecepatan pertumbuhan otot, namun peneliti masih melakukan penelitian lebih lanjut apakah native whey dapat meningkatkan pertumbuhan otot pada pelatihan jangka panjang.
Dengan memberi otot lebih banyak waktu untuk menyerap asam amino dalam darah, mungkin whey jenis ini dapat membuat otot mempertahankan tingkat sintesis protein otot yang tinggi lebih lama.
Kesimpulannya native whey masih bisa menjadi pilihan yang lebih baik setelah sesi latihan yang lebih lama, tetapi dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.