
Santan kelapa merupakan salah satu bahan yang cukup populer dalam mengolah makanan, karena menambahkan bahan ini dalam resep masakan, dapat menciptakan rasa yang lebih gurih dan lezat, terutama pada makanan yang berkuah. Meski menambah cita rasa, santan dianggap sebagai salah satu penyebab meningkatnya berat badan, lantaran kalorinya yang sangat tinggi. Jadi apakah santan buruk bagi kesehatan? Berikut Reps ulas jawabannya untuk Anda.
Apa itu santan kelapa?
Santan kelapa adalah cairan yang berasal dari kelapa yang sudah tua yang diparut, kemudian ditambahkan air, dan disaring untuk menciptakan cairan yang putih seperti susu. Tidak seperti air kelapa yang secara alami telah ada di dalam buah kelapa, santan perlu dibuat sendiri dan bisa diatur kekentalannya.
Kandungan gizi
Santan kelapa merupakan salah satu makanan yang berkalori tinggi. Sekitar 93% kalorinya berasal dari lemak, termasuk lemak jenuh yang dikenal sebagai medium-chains triglycerides (MCT). Selain itu, santan juga merupakan sumber dari vitamin dan mineral yang baik, dalam nutritiondata.self.com satu cangkir (240 gram) santan mengandung:
- Kalori: 552 kalori
- Lemak: 57 gram
- Protein: 5 gram
- Karbohidrat: 13 gram
- Serat: 5 gram
- Vitamin C: 11% dari RDI
- Folat: 10% dari RDI
- Besi: 22% dari RDI
- Magnesium: 22% dari RDI
- Kalium: 18% dari RDI
- Tembaga: 32% dari RDI
- Mengan: 110% dari RDI
- Selenium: 21% dari RDI
Selain itu, para peneliti juga percaya bahwa santan mengandung protein unik yang memberikan manfaat untuk kesehatan. Namun hal ini membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Manfaat
Penurunan berat badan
Santan mengandung MCT yang oleh para peneliti dikaitkan dengan penurunan berat badan. MCT merangsang energi melalui proses yang disebut thermogenesis, atau produksi panas.
Beberapa studi menunjukkan bahwa MCT bekerja mengurangi berat badan dan ukuran pinggang. Mereka juga dapat menyeimbangkan mirkrobiota usus yang tidak stabil, yang mungkin memainkan peran dalam berkembangnya obesitas.
Studi tahun 2018 menemukan bahwa MCT dapat meningkatkan efektivitas insulin, yang mana dapat mendorong penurunan berat badan. Insulin adalah hormon penting yang dapat memecah glukosa dan mengatur kadar gula darah.
Kesehatan jantung
Santan kelapa tinggi lemak jenuh sehingga banyak pertanyaan, apakah makanan ini merupakan pilihan yang sehat untuk jantung? Sayangnya hanya sedikit penelitian yang meneliti santan secara khusus, tetapi satu penelitian menemukan bahwa santan dapat bermanfaat bagi orang dengan kadar kolesterol normal atau tinggi.
Sebuah studi selama 8 minggu pada 60 pria menemukan bahwa bubur santan dapat menurunkan kolesterol LDL “jahat” lebih banyak daripada susu kedelai. Selain itu bubur santan juga meningkatkan kolesterol HDL “baik” sebesar 18%, dibandingkan kedelai yang hanya 3%.
Asam laurat, asam lemak utama dalam lemak kelapa dapat meningkatkan kolesterol LDL dengan mengurangi aktivitas reseptor yang membersihkan LDL dari darah. Namun respon kolesterol terhadap asam laurat bervariasi pada setiap individu, yang mungkin salah satu penyebabnya adalah jumlah makanan dan juga genetik.
Sistem kekebalan tubuh
Kelapa mengandung lipid yang disebut asam laurat, dan banyak peneliti percaya bahwa zat ini dapat mendukung sistem kekebalan tubuh. Beberapa temuan menunjukkan bahwa asam laurat memiliki sifat antimikroba dan anti-inflamasi.
Dalam sebuah studi tentang efek antimikroba asam laurat dari kelapa, para peneliti mengisolasi berbagai strain bakteri dan memaparkannya pada asam laurat dalam cawan petri. Hasilnya, mereka menemukan bahwa asam laurat efektif menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, dan Mycobacterium tuberculosis.
Efek samping
Faktanya, tidak ada efek samping terhadap konsumsi santan kelapa. Namun beberapa ahli gangguan pencernaan merekomendasikan bahwa orang yang memiliki toleransi FODMAP membatasi santan hingga 1/2 cangkir (120 ml) sekaligus.
Dalam jumlah sedang, santan memiliki manfaat kesehatan. Tetapi bila dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menyebabkan masalah kesehatan. Ini karena makanan ini mengandung kalori dan lemak yang tinggi, sehingga menyebabkan penambahan berat badan. Santan juga mengandung karbohidrat yang dapat difermentasi, sehingga dapat menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau sembelit pada sindrom iritasi usus besar.
Kesimpulan
Seperti prinsip makanan pada umumnya, sesuatu akan bermanfaat ketika dikonsumsi dengan jumlah yang cukup. Tetapi saat dikonsumsi berlebihan akan memberikan efek samping pada kesehatan tubuh. Meski santan mengandung lemak dan tinggi kalori, mengonsumsi dalam jumlah cukup dapat memberikan manfaat sehat pada tubuh secara keseluruhan.