Penurunan berat badan terjadi ketika Anda secara konsisten mengkonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar setiap harinya. Sebaliknya, kenaikan berat badan terjadi saat Anda secara sadar makan lebih banyak kalori daripada yang dibakar.
Semua makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh memiliki kalori yang sangat berpengaruh dalam jumlah asupan kalori harian. Imbasnya, Anda bisa mengalami penaikan atau penurunan berat badan. Tergantung dengan seberapa banyak kalori yang masuk dalam tubuh Anda.
Pengeluaran kalori terdiri dari tiga komponen utama, yakni Resting Metabolic Rate (RMR), Thermic Effect of Food (TEF) dan Thermic Effect of Activity (TEA).
Resting Metabolic Effect Rate (RMR) adalah jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh Anda untuk mempertahankan fungsi tubuh yang normal, seperti bernapas dan memompa darah. Sedangkan Thermic Effect of Food (TEF) mengacu pada kalori yang digunakan untuk mencerna, menyerap, dan memetabolisme makanan.
Yang terakhir, Thermic Effect of Activity (TEA) Ini adalah kalori yang Anda gunakan saat berolahraga. TEA juga dapat mencakup termogenesis aktivitas non-olahraga, yang menyumbang kalori yang digunakan untuk kegiatan seperti menyapu, mengepel, dll.
Jika jumlah kalori yang Anda konsumsi sama dengan jumlah kalori yang Anda bakar, itu artinya Anda mempertahankan berat badan. Namun, jika jumlah kalori yang masuk lebih sedikit daripada keluar itu tandanya Anda menurunkan berat badan.
Lantas bagaimana cara membakar kalori berlebih dalam tubuh? Pembakaran kalori dapat dilakukan dengan cara peningkatan aktivitas seperti berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu.
Baca juga: https://reps-id.com/4-makanan-yang-dapat-membakar-lemak/
Selain itu, terdapat beberapa faktor lain yang menentukan penurunan berat badan diantaranya adalah :
Jenis Kelamin
Rasio lemak-ke-otot Anda sangat memengaruhi kemampuan Anda untuk menurunkan berat badan. Pada wanita biasanya memiliki rasio lemak-ke-otot yang lebih besar daripada pria, mereka memiliki RMR 5-10% lebih rendah daripada pria dengan tinggi yang sama.
Ini berarti bahwa wanita umumnya membakar kalori 5-10% lebih sedikit daripada pria saat istirahat. Dengan demikian, pria cenderung menurunkan berat badan lebih cepat daripada wanita dengan mengikuti diet yang sama.
Sebagai contoh, sebuah studi yang dilakukan selama 8 minggu melibatkan lebih dari 2.000 peserta melakukan diet 800 kalori. Hasilnya ditemukan bahwa pria kehilangan 16% lebih banyak berat badan daripada wanita, dengan penurunan berat badan relatif 11,8% pada pria dan 10,3% pada wanita.
Usia
Salah satu dari banyak perubahan tubuh yang terjadi dengan penuaan adalah perubahan komposisi tubuh – massa lemak meningkat dan massa otot berkurang. Faktanya, orang dewasa di atas usia 70 dapat memiliki RMR lebih rendah 20-25% daripada orang dewasa yang lebih muda. Penurunan RMR ini dapat membuat penurunan berat badan semakin sulit seiring bertambahnya usia.
Tidur
Tidur cenderung menjadi komponen penting dalam penurunan berat badan. Kurang tidur selama satu malam telah terbukti meningkatkan hasrat Anda untuk makan makanan berkalori tinggi dan “miskin” nutrisi, seperti kue, minuman manis, dan keripik.
Akibatnya, kurang tidur kronis sangat terkait dengan diabetes tipe 2, obesitas, penyakit jantung, dan kanker.
Kesimpulan
Penurunan berat badan terjadi ketika Anda makan lebih sedikit kalori daripada yang Anda bakar. Selain itu, banyak faktor yang mempengaruhi tingkat penurunan berat badan, termasuk jenis kelamin, usia, , tidur, dan tingkat defisit kalori harian Anda.
Fokuslah untuk menurunkan berat 0,5-1,36 kg per minggu. Itu adalah cara yang aman dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan Anda.