Oleh : dr. Haryo Tilarso SpKO FASCM
Olahraga Binaraga merupakan suatu cabang olahraga yang bertujuan untuk membesarkan otot tubuh dengan cara melakukan latihan beban (weight training). Seperti kita ketahui otot tubuh apabila dilatih atau dibebani dengan beban yang cukup dan terus-menerus maka akan menjadi besar. Untuk itu para atlet binaraga harus menjalani latihan beban yang cukup berat dan sistematis, agar dapat tercapai pembesaran otot yang baik, bentuknya simetris dan batas-batasnya cukup terlihat.
Selain dari latihan beban, pembesaran otot dapat terjadi karena asupan makanan yang cukup. Makanan yang diperlukan adalah zat putih telur (protein) yang berfungsi untuk membesarkan serabut otot. Sumber protein yang biasa adalah dari makanan yang dimakan sehari-hari dan juga ditambah dengan suplemen protein. Selain protein perlu juga karbohidrat yang cukup, karena fungsi karbohidrat disini adalah untuk sumber energi. Protein dan karbohidrat ini merupakan santapan utama dan lemak tidak diperlukan banyak, bahkan secara umum lemak harus dikurangi dari menu.
Bila ditinjau lebih dalam, kebutuhan protein pada seorang binaragawan cukup besar, lebih besar dari kebutuhan atlet dari cabang olahraga lain. Misalnya sepak bola atau bulutangkis. Yang biasa dimakan adalah daging, telur, susu yang merupakan sumber utama. Daging disini termasuk ikan, ayam, sapi, babi dll. Para binaragawan umumnya lebih memilih daging Ikan karena selain mudah dicernakan dan lemaknya lebih sedikit. Begitupun dengan daging ayam yang mudah dicernakan dan untuk mengurangi lemaknya, kulit daging ayam sebaiknya tidak dikomsumsi. Sedangkan daging sapi merupakan sumber protein yang sangat baik, tetapi lebih sulit dicernakan dan biasanya mengandung banyak lemak. Untuk itu para atlet disarankan untuk memilih daging sapi yang kurus (lean) yang tidak banyak mengandung lemak.
Dari pengalaman didapatkan bahwa para binaraga yang ternyata menderita berbagai penyakit, misalnya hipertensi (tekanan darah tinggi) dan ini dikaitkan dengan kebiasaan makan daging. Hal ini dapat dimengerti karena para atlet tersebut tidak teliti dalam memilih daging yang kurus, sehingga lemaknya masih banyak. Sebetulnya menurut para ahli, hipertensi pada seorang binaragawan disebabkan oleh beberapa faktor yang diantaranya :
- Makanan yang mengandung banyak lemak yang terdapat pada daging
- Latihan beban yang sangat berat dimana atlet tersebut menahan nafas untuk beberapa lama.
- Kurang melakukan latihan aerobik
- Pada prakteknya, latihan dengan beban berat akan sangat membebani otot. Terutama pada fase menahan nafas. Tekanan di dalam rongga perut dan rongga dada akan meningkat, sehingga pembuluh darah tertekan dan ini akan dapat meningkatkan tekanan darah. Latihan aerobik seperti lari, bersepeda, berenang dll, akan menurunkan tekanan darah disamping tentunya membakar lemak. Masalahnya banyak para binaragawan yang malas untuk melakukan latihan aerobik dan memilih memakan makanan golongan “Fat Burner” atau sama saja pembakar lemak untuk mengurangi tebal lemak dibawah kulit (lemak tubuh sub cutan).
Jadi para atlet sangat dianjurkan untuk berlatih aerobik agar jantungnya kuat dan tekanan darahnya tidak meningkat. Hal ini yang dapat meningkatkan tekanan darah adalah dengan seringnya menggunakan obat-obatan terutama steroid anabolik untuk merangsang pembesaran pada otot.
Seperti diketahui, steroid anabolik ini merupakan hormon lelaki yang akan membesarkan serabut otot. Sehingga menarik para atlet untuk mencobanya, meskipun bahayanya juga banyak. Adapun efek samping daripada penggunaan steroid anabolik antara lain :
- Mengurangi produksi sperma
- Mengurangi kekuatan ligamen dan tendon, sehingga sendi menjadi lebih lemah.
- Perdarahan pada hati (liver).
- Darah cenderung akan lebih pekat, sehingga resiko stroke akan lebih mungkin.
- Lemak darah (kolesterol) akan meningkat dan ini akan memudahkan terjadinya timbunan lemak pada dinding pembuluh darah.
- Menyebabkan penutupan epifisis (lempeng pertumbuhan pada ujung tulang panjang) sehingga mengakibatkan pertumbuhan menjadi terhambat.
Seorang atlet yang mengkonsumsi steroid ini akan mengalami hal yang menguntungkan, karena ototnya membesar dengan cepat, tetapi disisi lain ia akan menghadapi bahaya terhadap kesehatannya. Ada pula beberapa ahlinya yang mengatakan bahwa steroid anabolik ini banyak kaitannya dengan terjadinya tumor ganas dan gangguan sirkulasi darah. Melihat resiko-resiko yang dihadapi, maka pemakaian steroid tentunya sebaiknya dihentikan. Bila seorang atlet menderita hipertensi, maka bahaya yang mengancam juga sangat nyata. Pada saat mengangkat beban, tekanan darah akan naik, sehingga untuk yang hypertensi tentu akan berakibat tekanan darah makin naik dan resikonya terjadi stroke.
Agar latihan dilakukan dengan aman dan kesehatan terjaga dengan baik, para atlet/binaragawan sebaiknya melakukan hal-hal sebagai berikut :
- Cukup latihan aerobik, agar jantung kuat dan lemak tidak tebal
- Makan makanan yang sehat
- Tidak mengkonsumsi suplemen yang mengandung steroid
- Tidak mengkonsumsi suplemen lain yang jelas efek/khasiatnya, karena sangat mungkin akan berefek buruk pada tubuh. (HT)