Oleh : dr. Hario Tilarso, SpKO
Tubuh manusia merupakan suatu kesatuan yang sangat compleks dan dapat mengerjakan suatu gerakan fisik dari yang sangat mudah sampai yang paling sulit. Dan perlu Anda ketahui bahwa komponen tubuh manusia terdiri dari otot, tulang, darah, syaraf dan alat-alat dalam tubuh seperti jantung, paru-paru, hati dll. Semua system tersebut bekerja secara sinergi sehingga dapat menghasilkan suatu gerakan yang kita kehendaki. Dari semua system tubuh tersebut tulang merupakan system yang paling menunjang dan membentuk rangka tubuh. Bentuk tulang pun ada bermacam-macam, ada yang panjang, ada pula yang bentuknya tidak teratur. Apabila 2 tulang atau lebih bertemu, maka pertemuan tersebut kita sebut sendi atau persendian.
Misalnya saja sendi pada pergelangan tangan merupakan pertemuan antara tulang radius dan ulna dengan tulang pergelangan tangan dan telapak tangan. Sendi lutut adalah pertemuan antara tulang paha (femur) dengan tibia (tulang kering). Pada sendi-sendi seperti ini, terdapat celah sendi dan ada pula cairan sendi sebagai pelumas. Ada pula macam sendi lain seperti sendi panggul (pelvis), yaitu pertemuan antara tulang usus (ilium), tulang duduk (ischium) dan tulang kemaluan (pubis). Sendi semacam ini tidak ada celah sendinya, pertemuan tulang-tulang tersebut melekat kokoh. Pada setiap sendi, biasanya beberapa jaringan yang fungsinya untuk memperkuat sendi tersebut dan melancarkan gerakan sendi tersebut. Jar=ingan-jaringan tersebut misalnya otot-otot sekitar sendi yang begitu rupa susunannya, sehingga memperkuat dan melindungi sendi tersebut. Contohnya adalah pada sendi bahu, yang sebenarnya strukturnya sangat lemah dan mudah cidera. Untuk itu otot-otot gelang bahu (shoulder girdle) yaitu otot deltoid, biceps, triceps, pecktoralis, lattisimus dorsi, semua melingkupi gelang bahu sehingga menjadi kuat dan stabil. Selain otot-otot sekitar sendi yang utama memperkuat sendi adalah ligamen, yaitu jaringan yang kuat dan elastis yang berbentuk seperti pita, yang melekat pada tulang-tulang yang membentuk sendi tersebut.
Ligamen selalu terdapat pada sendi yang bergerak seperti sendi lutut, pergelangan kaki (ankle), bahu, siku, tangan, tulang belakang. Selain ligamen, sendi juga diperkuat pula oleh tendo, yaitu bagian otot yang menempel ke tulang. Tendo tersebut merupakan suatu jaringan yang kuat dan keras didalamnya ada suatu alat untuk mengukur kerasnya tarikan pada otot. Pada sendi lutut ada suatu jaringan yang khusus untuk menahan benturan tulang tulang, yang disebut Meniskus atau bantalan, yang terdiri atas tulang rawan dan berbentuk khusus. Sesuai dengan namanya sebagai bantalan, maka Meniskus tersebut menahan berat badan langsung, sehingga tulang Femur (paha) tidak berbenturan dengan tulang Tibia (tungkai bawah).
Pada waktu berolahraga, maka tubuh bergerak sesuai dengan cabang olahraga tersebut. Apakah itu berlari, melompat, melempar atau bertabrakan dengan lawan. Apabila gerakan- gerakan tersebut dilakukan dengan mulus dan sesuai dengan ketentuan, maka gaya yang membebani sendi tidak akan rusak. Misalnya pada gerakan berlari dimedan yang rata, maka sendi lutut dan pergelangan kaki akan dapat menahan beban tubuh dengan normal. Tetapi bila berlari diatas suatu medan yang berbatu-batu dengan kecepatan tinggi, sendi lutut dan pergelangan kaki akan kesulitan menerima beban yang sangat berat, sehingga kemungkinan cidera akan sangat besar resikonya. Begitu pula misalnya bila seorang pemain sepakbola yang sedang menggocek bola di Tackle lawan dengan keras, maka lutut dan ankle akan sangat mungkin mengalami cidera.
Cidera yang mungkin terjadi antara lain adalah :
- Robekan otot dan tendo (Strain)
- Robekan ligament (Sprain)
- Robekan Meniskus
- Tulang retak atau patah
Pada robekan otot, serabut otot menjadi putus karena otot diebani berlebihan. Gejalanya adalah rasa sakit pada waktu otot berkontraksi. Selain serabut otot tendo dapat juga robek atau putus, sehingga kontraksi otot menjadi tidak maksimal. Pengobatannya adalah dengan RICE (Rest, Ice,Compress,Elevation).
Pada robekan ligament terjadi, karena ligament dibebani berlebihan, seperti gerakan sendi ke segala arah. Gejala yang terasa adalah rasa sakit dan sendi menjadi tidak stabil, gampang digoyangkan. Pengobatannya sama saja, yaitu RICE sampai rasa sakit dan bengkak dirasakan hilang. Yang sering salah tindakan adalah SPRAIN (keseleo) pada ankle. Banyak yang mengobatinya dengan cara dipijat, padahal cara ini salah karena robekan ligament akan semakin parah dan akan memperbesar pendarahan, sebaiknya di compress dengan batu es saja.
Pada robekan ligament yang parah, misalnya ACL pada lutut, maka terapinya adalah dilakukan arthroscopy, yaitu meneropong bagian dalam lutut dan melakukan tindakan operasi bila dirasa perlu. Ligamen ACL yang robek total biasanya digantikan dengan bagian otot lain dari luar paha. Pada Robekan meniscus, terjadi karena lutut dibebani berlebihan. Biasanya robekan meniscus disertai juga robekan ACL. Sama seperti ACL , pemeriksaan MRI diperlukan untuk mengkonfirmasi diagnosa. Pengobatannya adalah dengan arthroscopy seperti pada ACL.
Pada tulang retak atau patah, biasanya tulang dibebani berlebihan sehingga patah atau retak. Diagnosa yang pasti adalah dengan melakukan foto Rontgen atau MRI. Cara mengobatinya dengan mengoperasi bagian tulang yang patah dan disambung kembali, biasanya dilakukan dirumah sakit oleh dokter ahli bedah tulang. Untuk orang-orang yang berolahraga agar tidak mudah terkena cidera, sangatlah dianjurkan untuk melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum memulai aktivitas olahraga dan juga sebaiknya melakukan latihan beban sehingga otot-otot dan persendian menjadi kuat dan tidak mudah cidera.