Latihan beban adalah salah satu latihan utama dalam olahraga binaraga yang merupakan olahraga paling aman dan terstruktur. Dalam hal risiko 1000 jam partisipasi, olahraga ini memiliki peringkat yang jauh lebih aman daripada sepak bola, dan banyak aktivitas lainnya.
Namun meski aman, risiko cedera tetap dapat terjadi pada siapa saja, terlebih jika Anda berlatih lebih keras dengan beban yang berat. Untuk itu Anda perlu mengetahui apa saja cedera yang umum terjadi untuk mencegahnya.
Berikut Reps ulas 3 cedera yang paling umum terjadi saat latihan beban untuk Anda.
Robekan otot
Saat diberi tekanan oleh beban, otot akan mengalami robekan. Ini juga dapat terjadi jika Anda melakukan peregangan, dan kejadiannya pun sangat tiba-tiba. Meski umum terjadi, namun tingkat keparahan robekan otot berbeda-beda, yakni:
Robekan otot ringan (tingkat 1) melibatkan kerusakan kecil pada beberapa serat otot. Kondisi ini menghasilkan rasa sakit ringan, pembengkakan kecil, dan sedikit kehilangan kekuatan atau fungsi. Jika Anda mengalaminya, mungkin butuh beberapa minggu untuk pemulihan. Anda dapat mengistirahatkan otot, mengompres dengan es, dan elevasi.
Robekan otot sedang (tingkat 2) melibatkan robekan banyak serat otot, menyebabkan rasa sakit, bengkak, serta memar yang lebih nyata. Gejalanya meliputi berkurangnya kekuatan dan terbatasnya rentang gerak. Kondisi ini memerlukan waktu beberapa minggu hingga berbulan-bulan untuk pulih, bahkan beberapa kondisi juga memerlukan terapi fisik.
Robekan otot parah (tingkat 3) adalah pecah atau robeknya serat otot secara menyeluruh yang mengakibatkan rasa sakit yang signifikan, bengkak, memar, dan hilangnya fungsi otot. Robekan tingkat 3 memerlukan penanganan medis, imobilisasi, dan juga pembedahan. Untuk pemulihan, biasanya lebih lama dan bisa memakan waktu berbulan-bulan, hingga menahun.
Tendonitis dan tendinosis
Otot melekat pada tulang melalui tendon, yang merupakan jaringan ikat inelastis yang panjang seperti tali. Fungsi utamanya adalah menyalurkan kekuatan yang dihasilkan otot ke tulang untuk menghasilkan gerakan.
Tendon sangat kuat, tetapi seperti halnya otot, tendon juga dapat robek. Binaragawan mungkin mengalami tendonitis, yang jika di abaikan bisa menjadi tendinosis.
Tendonitis
Tendonitis berarti radang tendon dan biasanya merupakan tanda cedera yang berlebihan. Binaragawan mengalami tendonitis ketika mereka melakukan latihan yang sama berulang-ulang atau tidak mendapatkan cukup istirahat dan pemulihan.
Tendonitis juga dapat disebabkan oleh gerakan yang menempatkan persendian Anda pada posisi yang tidak tepat secara mekanis. Gejala umum tendonitis meliputi nyeri dan pembengkakan pada tendon yang terkena.
Tendinosis
Tendinosis adalah peradangan dan degenerasi (kerusakan) tendon. Degenerasi ini dapat mengakibatkan perubahan struktural di dalam tendon, seperti rusaknya serat kolagen dan terbentuknya perobekan minor. Tendinosis sering kali disebabkan oleh pengabaian awal tendonitis dan memaksakan latihan meski otot terasa sakit.
Baca juga: Cara mengatasi cedera tendon dalam pembentukan otot.
Cedera rotator cuff
Cedera bahu sering terjadi dalam binaraga, dan masalah pada rotator cuff adalah penyebab utamanya. Rotator cuff adalah kelompok otot bahu dalam yang kecil namun penting. Bagian ini bertanggung jawab untuk mengontrol dan menstabilkan sendi bahu Anda.
Meski relatif kecil, rotator cuff dapat menyebabkan banyak masalah bagi binaragawan dan merupakan sumber rasa sakit yang umum. Masalah rotator cuff yang umum termasuk robekan otot, kelemahan, gangguan fungsi, dan tendonitis.
Sebagian besar masalah rotator cuff disebabkan oleh sesak, lemah, atau penggunaan berlebihan. Misalnya, melakukan banyak latihan mendorong tetapi sangat sedikit menarik dapat menciptakan ketidakseimbangan antara rotator medial dan lateral Anda, yang menyebabkan ketidakstabilan dan nyeri bahu.