Oleh: Dr. Hario Tilarso, spKO FACSM
Dalam dunia kesehatan, belakangan ini istilah detox menjadi populer atau banyak diberitakan, terutama dari aspek pengobatan/kesehatan tradisional. Apakah benar, detox merupakan salah satu hal penting dalam dunia binaraga?
Istilah detox sebenarnya berasal dari kata detoxifikasi, yaitu de yang berarti mengurangi atau menghilangkan dan kata toxin yang berarti racun. Jadi detoxifikasi adalah suatu upaya untuk menghilangkan racun dalam tubuh. Yang disebut racun disini adalah sisa-sisa pembakaran atau metabolisme yang telah banyak dan menumpuk dalam tubuh.
Dalam keadaan biasa atau normal, tubuh manusia yang bergerak akan menggerakkan tubuh untuk kegiatan sehari-hari. Energi untuk bergerak tentunya diambil dari asupan makanan. Bila asupan tersebut cukup kualitas dan kuantitas, maka proses produksi energi dan gerak akan tetap normal, dan ampas-ampas yang terbentuk tentunya normal juga. Ampas tubuh yang biasa ditemukan adalah keringat, air seni (kencing) dan kotoran. Kesemua ampas ini akan diolah dan dibuang oleh tubuh apabila keadaan lingkungan membantu. Misalnya keringat yang keluar dari tubuh adalah suatu hasil proses penyesuaian tubuh dengan temperatur (suhu) sekitarnya. Bila suhu panas maka akan keluar banyak keringat, sebaliknya bila suhu dingin, maka keringat tidak akan keluar.
Prinsipnya disini adalah bahwa pengeluaran keringat tersebut adalah untuk memutar sekaligus mengarahkan suhu tubuh agar tidak terlalu panas. Air seni akan diproduksi banyak apabila minum banyak dan dalam cuaca dingin. Jumlah air seni yang keluar tergantung dari hal-hal tersebut diatas. Begitu pula kotoran (faeces) akan diproduksi sebagai hasil akhir makanan yang masuk tubuh. Makanan yang diserap dalam usus halus, sisanya akan berupa ampas yang kemudian diserap lagi airnya pada usus besar. Kotoran yang terbentuk tentunya tergantung dari banyaknya makanan dan macam makanan.
Semua proses metabolisme ini dapat terjadi karena kerja organ-organ tubuh terutama lever (hati) dan ginjal. Hati merupakan pengolah makanan yang paling utama. Tugasnya adalah mengolah, memisahkan dan menetralisir zat-zat makanan, sehingga dapat diangkut dengan mudah keseluruh tubuh. Tugas netralisasi inilah yang sering dikaitkan dengan detox; menghilangkan racun.
Ginjal berfungsi untuk keseimbangan cairan tubuh dan mengatur suhu tubuh. Darah yang masuk ke ginjal disaring sehingga menjadi air seni. Jadi sebenarnya tubuh mempunyai suatu mekanisme yang cukup baik untuk detoxifikasi. Lalu mengapa orang melakukan detox tambahan? Apakah cara ini memang betul membantu? Menurut beberapa ahli, suatu kehidupan yang terlalu berlebihan dari segi fisik dan mental, akan menyebabkan timbulnya zat-zat sampah yang dapat merugikan. Jadi stress pekerjaan dan kerja fisik yang berlebihan akan membuat tubuh memproduksi sampah-sampah yang dapat mengganggu. Dalam segi kecantikan dan kesehatan, detox ini diakui banyak memberi efek positif. Misalnya kulit menjadi lebih halus, tidur lebih nyaman, tubuh terasa “fit”, mudah buang air besar dan kinerja menjadi meningkat. Untuk menghilangkan sampah-sampah ini perlu upaya tambahan agar tubuh lebih sehat.
Manfaat detox ini antara lain:
- Mengembalikan keseimbangan fungsi tubuh.
- Mengisi kembali energi yang habis.
- Membersihkan darah.
- Meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Sebelum olahraga, karena tubuh bergerak sangat aktif, terbentuk ampas seperti asam laktat yang menyebabkan kelelahan. Untuk mengatasi hal-hal ini upaya detox yang dilakukan adalah dengan cara massage (pijat) dan sauna. Dikenal pula istilah mandi lulur atau mandi rempah-rempah dan juga mandi lumpur. Selain itu dianjurkan pula melakukan meditasi agar tercapai suatu ketenangan jiwa yang stabil.
Dalam teori dan praktek detox, cara makan juga perlu diatur. Makanan yang dianjurkan adalah:
- Sayur-sayuran mentah.
- Makanan yang banyak mengandung zat kalium.
- Bawang putih.
- Kacang-kacangan.
- Beras tumbuh dan beras merah.
- Umbi-umbian.
- Teh herbal, dsb.
Upaya lain yang juga dianjurkan adalah:
- Melatih teknik pernafasan yang benar.
- Pemijatan diri sendiri (self massage).
- Melatih postur tubuh yang benar.
- Aroma therapy.
Semua upaya ini ternyata dapat memperbaiki kondisi fisik, sehingga banyak yang menganjurkan untuk melakukannya. Dari segi lain, bahaya upaya ini tidak ada, karena semua cara-cara dan bahan-bahan yang dipakai adalah alamiah.
Dalam olahraga binaraga, kemungkinan terjadi ampas dalam tubuh, adalah karena pemakaian protein yang berlebih. Protein ini akan banyak terkumpul dalam ginjal dan secara teoritis dapat mengganggu fungsi ginjal. Dalam darah dapat terjadi uremia, yaitu kadar ureum menjadi tinggi. Pada prakteknya hal ini jarang terjadi. Menurut para ahli hal ini disebabkan protein yang banyak dikonsumsi tersebut memang dipergunakan untuk pembentukan jaringan baru, sehingga ampasnya tidak begitu banyak. Untuk itu banyak yang berpendapat bahwa detox pada binaraga tidak mutlak dilakukan karena toh tidak banyak faedahnya. Pendapat lain mengatakan bahwa sebaiknya detox dilakukan pula, mengingat diet tinggi protein tersebut adalah suatu diet yang tidak seimbang, sehingga dapat merugikan tubuh.
Bila Anda ingin melakukan detoxifikasi, maka cara-cara seperti tadi dikemukakan dapat dilakukan. Bila detox ini mengakibatkan suatu hal positif, misalnya badan terasa fit, latihan lebih semangat dan mental lebih fokus, tentunya hal ini dpapat dianjurkan untuk para atlet. Bila tidak bermanfaat maka tentunya tidak usah dilakukan.
Prinsip utama dalam hal ini adalah latihan yang benar dan terukur, serta makanan yang betul-betul tepat dan tidak berlebihan.