Telur rebus adalah salah satu makanan berprotein paling praktis yang dapat mendukung Anda dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Makanan ini juga disukai banyak orang karena rasanya yang lezat, mudah dikonsumsi dengan tekstur yang lunak, serta mudah dicerna. Namun bagaimana jika Anda makan telur rebus selama 14 hari?
Sebuah diet berbasis telur rebus baru-baru ini menjadi salah satu pola diet yang banyak diadopsi, khususnya untuk menurunkan berat badan karena rendah kalori. Lantas apakah ini berhasil atau sebaliknya? Berikut Reps ulas untuk Anda.
Konsep diet telur rebus
Diet telur rebus adalah diet rendah karbohidrat dan rendah lemak. Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), satu telur rebus berukuran besar, mengandung 71 kalori, 6 gram protein, 5 gram lemak, 0,4 karbohidrat, dan tanpa serat. Selain itu, telur mengandung protein yang lengkap (mengandung semua asam amino esensial) dan juga mengandung sejumlah vitamin D dan kolin.
Konsep dasar diet ini, yakni:
- Telur rebus akan menjadi menu utama sehari-hari sambil diimbangi dengan rutinitas olahraga. Anda tidak bisa mengolah telur dengan cara lain, seperti di mata sapi atau orak-arik.
- Anda hanya boleh makan 3 kali sehari dan tidak ada waktu untuk camilan.
- Meskipun diet telur, Anda tidak harus memasukkan telur ke dalam setiap makanan.
- Anda diperbolehkan mengonsumsi sumber protein lain, seperti ayam, ikan, dan susu.
- Anda harus makan banyak buah dan sayuran pada diet ini.
Makanan yang boleh Anda makan dan harus dihindari
Pada dasarnya, makanan yang kaya protein akan menjadi sumber kalori utama pada diet ini. Anda harus makan setidaknya satu makanan berprotein tinggi setiap kali makan. Beberapa makanan yang boleh Anda makan antara lain:
- Telur
- Ikan
- Unggas tanpa kulit
- Domba
- Babi
- Buah rendah karbo: tomat, jeruk, lemon, limau, stroberi, semangka, persik, melon, dan jeruk bali
- Sayuran non-tepung: sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, sawi, bayam, zucchini, dan paprika.
- Mentega
- Minyak kelapa
- Mayonaise
Sementara itu, Anda perlu menghindari beberapa makanan dan minuman tertentu dan juga menghapus cheating day dari diet Anda. Beberapa makanan dan minuman yang harus dihindari yakni:
- Makanan olahan: bacon, makanan ringan, makanan cepat saji, keripik, pretzel, kue kering, dan manisan
- Alkohol
- Buah berkarbohidrat tinggi: pisang, nanas, mangga, dan buah kering
- Sayuran bertepung: kentang, ubi jalar, kacang-kacangan, jagung, dan kacang polong
- Biji-bijian: roti, pasta, quinoa, couscos, farro, soba, dan barley
- Minuman manis: soda, jus, teh manis, dan sport drink
Baca juga: Mitos seputar telur.
Manfaat
Rendah kalori
Diet telur rebus terdiri dari makanan yang rendah kalori, seperti telur, sayuran non-tepung, dan buah rendah karbohidrat. Ini akan menempatkan Anda pada kondisi defisit kalori yang akan membantu menurunkan berat badan lebih cepat. Sebuah tinjauan dari 12 penelitian menyimpulkan bahwa diet rendah karbohidrat jangka pendek dapat secara signifikan meningkatkan penurunan berat badan dan mengurangi risiko masalah penyakit jantung kritis.
Kaya akan makanan utuh padat nutrisi
Pada diet ini, Anda hanya akan mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan vitamin, mineral, dan antioksidan. Selain itu banyak orang mengaitkan manfaat konsumsi telur dengan beberapa manfaat sehat, di antaranya:
- Terlepas dari kandungan makronya yang mengesankan, satu telur rebus berukuran besar mengandung vitamin A, B5, B12, B2, D, E, K, B6, folat, selenium, dan seng, sehingga makanan ini sangat padat nutrisi.
- Dalam sebutir telur, terkandung 212 mg kolesterol baik yang jumlahnya lebih dari setengah dari asupan harian yang direkomendasikan, yakni 300 gram.
- Mengandung lutein dan zeaxanthin yakni antioksidan yang baik untuk mata.
- Kandungan omega-3 telur dapat menurunkan trigliserida.
- Telur kaya akan protein yang dapat membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Membatasi konsumsi makanan tidak sehat
Dengan melakukan diet ini, Anda dapat menghindari beberapa jenis makanan yang tidak sehat, seperti makanan olahan, serta minuman manis dan beralkohol. Penelitian membuktikan bahwa selain tinggi karbohidrat, kalori, dan gula tambahan, minuman manis dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti darah tinggi, peradangan, dan resistensi insulin.
Kekurangan
Kekurangan diet ini adalah lebih banyak risiko kesehatannya dibandingkan kerugiannya, yakni:
Kurangnya serat
Diet telur rebus membatasi sebagian besar makanan yang berserat tinggi, seperti biji-bijian dan kacang-kacangan. Ini menyebabkan Anda kekurangan serat dan harus menghadapi risiko sembelit.
Kurangnya penelitian
Salah satu kelemahan diet ini adalah, belum adanya data ilmiah yang membuktikan bahwa diet ini baik untuk penurunan berat badan ataupun membangun otot.
Kurangnya asupan kalsium
Karena susu tidak termasuk dalam menu yang diperbolehkan dalam diet ini, Anda mungkin akan mengalami risiko kekurangan kalsium ketika mengadopsi diet ini.
Merasa kelelahan
Karena jumlah karbohidrat yang masuk hampir nol, Anda mungkin akan merasa lelah sepanjang waktu. Diet ini mungkin tidak cocok untuk individu dengan aktivitas fisik yang berat atau mengikuti jadwal yang ekstrim. Jika diet rendah kalori seperti ini dilakukan dalam jangka waktu lama, dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, sembelit, insomnia, lemahnya sistem kekebalan tubuh, hingga gangguan menstruasi bagi wanita.
Meningkatkan kadar kolesterol
Makan beberapa butir telur setiap hari tidak akan meningkatkan kadar kolesterol. Namun individu dengan risiko tinggi penyakit jantung tidak boleh makan lebih dari satu telur per hari.
Tidak cocok jangka panjang
Diet telur rebus cukup kaku dalam hal apa yang bisa dan tidak bisa Anda makan. Karena Anda hanya memiliki beberapa pilihan, makan hal yang sama berulang-ulang bisa menjadi membosankan dan berlebihan.
Meskipun telur bergizi, diet telur rebus tidak memiliki variasi yang cukup untuk dianggap sebagai cara makan yang berkelanjutan. Ikuti diet telur rebus terlalu lama, dan Anda akan kehilangan serat, kalsium, dan nutrisi penting lainnya.
Kesimpulan
Seperti yang mungkin Anda perhatikan, kelemahan dari rencana diet telur rebus jauh lebih besar daripada manfaatnya. Diet ini juga mungkin memiliki risiko karena membuat berat badan Anda turun dengan ekstrim. Kemungkinan setelah turun, berat badan Anda akan kembali seperti semula. Untuk itu, diet ini tidak disarankan untuk menurunkan berat badan jangka panjang.