Ditariknya jamur enoki yang tercemar bakteri listeria membuat masyarakat bertanya-tanya, apa itu bakteri listeria dan apa yang terjadi jika seseorang mengonsumsi makanan yang sudah tercemar bakteri ini.
Berikut Reps bagikan fakta yang harus Anda ketahui seputar bakteri listeria.
Ditemukan juga dalam tubuh manusia dan beberapa spesies hewan
Tidak hanya pada jamur enoki dan tumbuh-tumbuhan saja. Ternyata bakteri listeria (L. Monocytogenes) juga ditemukan di dalam tubuh manusia, yakni di dalam usus. Bakteri ini juga ditemukan pada setidaknya 37 jenis spesies mamalia, 17 spesies burung, hingga ikan dan kerang.
Dapat bertahan dalam suhu panas dan dingin
Meski biasanya bakteri akan mati jika berada dalam suhu yang panas atau dingin, bakteri listeria bisa tetap bertahan hidup. Bakteri yang dapat ditemukan pada buah dan sayuran mentah ini tidak mati meski dimasukkan ke lemari es, namun hanya tahan panas hingga suhu 75° C.
Ibu hamil dan lansia berisiko tinggi terinfeksi
Karena tidak terlalu familiar, banyak orang yang belum mengetahui bahwa bakteri listeria ini berbahaya, terutama bagi wanita hamil, bayi yang baru lahir, lansia dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (dalam perawatan dokter karena suatu penyakit atau masa pemulihan pasca sakit).
Bagi wanita hamil, infeksi bakteri listeria akan membahayakan bayi di dalam kandungan dan dapat menyebabkan keguguran hingga kematian.
Baca juga: Penyebab lemahnya sistem imun
Makanan mentah rentan tercemar
Tidak hanya jamur enoki, ada beberapa makanan yang memiliki risiko tinggi tercemar bakteri listeria diantaranya:
- Jamur, buah, dan sayuran segar yang tidak higienis.
- Makanan laut siap saji (mentah) seperti ikan laut (sashimi dan sushi), kerang, tiram.
- Salad (buah dan sayuran yang disajikan mentah).
- Daging siap saji yang tidak dimasak kembali, seperti sosis, ham, dll.
- Makanan siap saji dan daging sisa yang tidak dipanaskan kembali lebih dari sehari.
- Saus atau sambal yang tidak diolah secara tidak higienis.
- Susu mentah, susu yang pasteurisasinya tidak sempurna, keju, dan frozen food.
Bakteri listeria dapat menyerang sistem syaraf pusat otak
Ketika seseorang mengonsumsi makanan yang tercemar bakteri, gejala yang ditunjukkan tidak selalu sama. Ada yang mengalami gejala ringan ataupun berat.
Pada umumnya gejala bisa muncul dalam hitungan hari, hingga lebih dari 30 hari. Penderita akan mengalami gejala seperti keracunan makanan pada umumnya seperti demam, mual, tubuh panas dingin, nyeri otot, hingga diare.
Namun jika infeksi menyerang syaraf pusat, tubuh akan menunjukkan gejala yang lebih parah seperti sakit kepala, kejang, kehilangan keseimbangan, hingga kecemasan. Diketahui bakteri ini juga dapat menyebabkan meningitis hingga infeksi otak.
Kebiasaan bersih dapat mengurangi risiko terinfeksi bakteri
Meski sulit dideteksi, infeksi bakteri listeria dapat dicegah dengan melakukan tindakan yang benar sebelum mengonsumsi makanan, seperti;
- Cuci bahan makanan dengan air mengalir hingga bersih sebelum disimpan, bahkan setelah dikupas kulitnya.
- Pastikan memasak makanan hingga matang agar bakteri yang ada di dalam makanan tersebut mati.
- Cuci peralatan memasak baik sebelum ataupun sesudah digunakan agar bakteri tidak mencemari makanan lain yang akan diolah setelahnya.
- Pastikan mencuci tangan sebelum menyentuh dan mengolah makanan.
- Perhatikan penyimpanan bahan makanan. Pisahkan untuk daging dan sayuran.
- Usahakan untuk tidak mengonsumsi makanan mentah, terutama bagi Anda yang sedang hamil.
(Ayu/berbagai sumber)