Mengawali kecintaanya dengan bermain sepatu roda (rollerblade) dan berkat usaha mendapatkannya ke orang tua sebagai hadiah ulang tahun, membawa sosok pria berbadan tegap dengan mata khas oriental ini aktif dan berprestasi sebagai atlet hockey (ice hockey) nasional. Namun, seiring berjalannya waktu membawa pria kelahiran Jakarta ini justru mengantarkannya pada sebuah olahraga memahat tubuh dan menjadikannya seorang personal trainer yang mapan. Siapakah dia?
Ya, dia adalah Jackson Christian atau lebih akrab disapa dengan sebutan “Sen”. Rollerblade memang sempat “in” dikala itu, belum pas rasanya jika saat itu tidak memiliki dan bisa mengemudikan rollerblade sebagai bukti sebuah eksistensi sosial. Melintas dengan sepatu yang dilengkapi roda yang sifatnya sejajar ditelapak kaki, merupakan suatu kebanggan yang luar biasa ketika kita mampu menggunakan dan memilikinya. Tidak heran seketika trend, hobi atau bahkan olahraga bersepatu roda secara drastis sangat diminati.
Berangkat dari euphoria tersebut, “Sen” mendalaminya lebih jauh dengan menguji kemampuan berjalan dengan sepatu luncur di atas es. Ternyata “Sen” bisa dan ingin lebih lagi dari hanya sekedar muter-muter saja dengan sepatu luncur di atas es. “Kebetulan saat itu banyak tim hoki es yang sedang bersiap berlatih. Saat itu pula hasratku untuk lebih dari sekedar meluncur pun memuncak dan secara sepihak tanpa memberitahukan orang tua, aku pun ikut sebuah klub hoki es”, ungkap Jackson setelah pemotretan cover dengan majalah REPS.
Karena tidak memiliki sepatu luncur khusus es, “Sen” pun memutuskan untuk menyisihkan sebagain uang jajannya untuk memiliki sepatu tersebut agar tidak melulu harus sewa setiap kali latihan. Tepat ditahun 2000 pemilik tinggi 172 cm mulai berlatih, mendalami teknik dan memahami istilah-istilah hoki es beserta role of the game-nya. Namun karena kondisi fisik yang kurang mumpuni dan masih tergolong newbie alhasil “Sen” banyak melewatkan aksinya berangkat dari bangku cadangan. Kemudian karena olahraga hoki ini masih sangat jarang di tanah air, sehingga didominasi “bule-bule” baik keturunan atau anak dari seorang ekspatriat yang tentunya memiliki bentuk fisik yang besar dan kuat. Yang artinya fisik ala “Sen” bukanlah competitor yang harus diwaspadai.
Disinilah sejarah “Sen” dimulai sebagai seorang body contest performer. Pemahaman yang sangat sederhana dan identik bahwa fitness adalah sarana dalam usaha membesarkan tubuh agar mampu memberikan perlawanan sata bentrok dengan bule-bule tersebut. Tapi seiring kerajinan untuk fitness, arti dan motivasi dari membesarkan badan tergoyahkan dengan maraknya totonan wrestling ala Smack Down yang menjadi tontonan yang menarik sekaligus menelan banyak korban. Para atlet ataupun figure yang ditontonkan dalam Smack Down hampir kesemuanya memiliki tubuh yang besar, berotot, dan berbentuk. Secara tidak sadar “Sen” menginginkan lekukan bentuk tubuh bak para pemain Smack Down.
Inilah cikal bakal dari apa yang terjadi dengan “Sen” hari ini, dengan bentuk tubuh yang berisi, ripped, dan tentunya sedap dipandang. Atas dasar kualitas kondisi badannyalah alasan REPS Magazine memasang foto nya sebagai penghias sampul halaman depan pada edisi Juni 2010. “Sen” mulai mencuat namanya dikalangan body contest setelah beberapa kali dirinya terlibat dalam finalis pemilihan model cover disebuah majalah lifestyle. Kemudian namanya juga bolak-balik terdaftar sebagai finallis dalam ajang pemilihan body ideal pria yang diusung oleh salah satu produk susu protein dalam negeri, dan terakhir naik gelanggang dalam Best of The Best Championship yang digelar di MGK kemayoran kembali Jackson mencuat hingga babak final walaupun pada akhirnya belum juara.
Perjalanan yang panjang dalam dunia fitness hampir seluruh getar-getirnya sudah dirasakan. Kualitas otot sudah dicapainya, tawaran sebagai model pun pernah dirasakan, jenuh dan galau dalam latihan juga sudah dijalaninya, dan hanya soal menunggu waktu “Sen” mampu meraih mahkota tertinggi dalam kompetisi body contest.
Seperti kebanyakan para Fitness Mania, “Sen” pun sempat mengalami pasang surut dalam berlatih. Terutama ketika pertama kali memulai olahraga ini yang ternyata sangat membutuhkan modal (knowledge dan materi) yang besar. Ia sempat vakum berlatih beban beberapa saat demi menyelesaikan urusan sekolahnya, begitu juga dalam kegiatan hokinya. Setelah urusan pendidikannya dibangku tingkat atas rampung, “Sen” memberanikan diri kembali untuk memulai fitness. tapi comeback-nya jawara gambar anime ini sifatnya hanya sesaat. “Sen” benar-benar serius latihan tepat di tahun 2006, dan inilah latihan “Sen” sesungguhnya yang akhirnya membuat tubuhnya semakin rupawan.
Hampir sama seperti kebanyakan orang, Jackson merevitalisasi latihan kembali lantaran kondisi berta badan yang terus beranjak naik. Sebagai seorang pemuda, “Sen” merasa ini adalah sebuah kemunduran dan jika dibiarkan akan sangat berbahaya. Sedikit informasi, bahwa dulu “Sen” menggeluti bisnis jaringan yang kebanyakan waktunya adalah meng-entertain calon klien dan inilah sebab musabab semakin bertambahnya bobot badannya.
Mau tidak mau, dari pada semakin menumpuk lemak-lemak dalam tubuh “Sen” memutuskan untuk rajin kembali fitness terutama weight training dan kardio. Alasannya adalah untuk memangkas lemak dalam tubuh sambil pembentukan badan. Perlahan tapi pasti perubahan dan hasil dari tujuan fitnessnya mulai mendekati hasil. Berat badan yang mulai mengikis dan massa otot yang mulai membengkat “plus” lekukan-lekukan shape tubuh yang mulai terlihat.
Ditahun ke-lima sepanjang perjalanan fitness-nya, “Sen” semakin banyak dan dalam akan khasanah seluk-beluk program latihan, diet, dan suplementasi. Baginya fitness atau membentuk badan bukan hanya sekedar olahraga ataupun sebatas gaya hidup, melainkan sudah menjadi profesi dan sebagai ladang pekerjaan. Sebab dengan lima tahun perjalanannya berlatih, membawa pecinta video game ini tampil sebagai atlet body contest serta mendapatkan penghasilan dari bekerja sebagai personal trainer.
Sepanjang kehidupan pribadinya saat ini, “Sen” berusaha untuk bisa disiplin dalam menjaga keualitas hidupnya. No alcohol, smoking, dan kebiasaan buruk lainnya hampir tidaklah pernah dilakukannya. Untuk pola makan, pecinta makanan yang terbuat dari daging ini, sangat menghindari makanan berlemak dan gorengan. Kemudian penggila animasi Jepang ini, menjadikan air putih sebagai ritual sehat yang selalu dikonsumsinya dalam setiap kesempatan.
Waktu yang semakin siang, menandakan saatnya Jackson kembali bekerja. Berarti tamaatlah sudah perjumpaan yang singkat REPS Magazine bersama Jackson. Dalam kesempatan terakhir tersebut REPS sempat bertanya tentang harapan “Sen” dalam dunia fitness kedepan. Dengan nada rendah “Sen” berharap, “Mudah-mudahan semakin banyak muda-mudi Indonesia, khususnya Jakarta semakin sadar akan kebutuhan menjadi seorang yang sehat dan bugar. Sebab estafet dalam rangka membangun negeri ini ada ditangan para muda-mudi”, tutup Jackson Christian.
BIODATA
Nama Lengkap | : Jackson Christian |
Nama Panggilan | : “Sen” |
Tempat/Tanggal Lahir | : Jakarta, 14 Desember 1985 |
Tinggi/Berat Badan (sekarang) | : 172 cm/ 68 kg |
Nama Orang Tua | : Jack Dody Agussalim / Linda Ivoni Setia Gusti |
Hobi | : Fitness, Diet, Ice Hockey, Video Game, dan Menggambar Anime |
Ukuran Baju/Celana (sekarang) | : M / 31 |
Tempat gym | : Celebrity Fitness La Piazza |
Cita-cita | : Designer Graphic dan animator |
Aktivitas olahraga | : Ice Hockey. |
Makanan/Minuman Favourite | : Daging-dagingan (grill, fried, steam,dll) / Yang dingin-dingin |
Prestasi :
- Tahun 1992-1998 Menjuari event-event lomba menggambar dan mewarnai
- Tahun 2005 Juara III Tournament Ice Hockey
- Tahun 2006 Juara I Kejurnas Ice Hockey
- Tahun 2007 Juara II League Ice Hockey
- Tahun 2008 Finalis BOC Jakarta dan Finalis L-Men of The Year Jakarta
- Tahun 2008 Juara Favourit Body Contest Serpong.
- Tahun 2010 TOP 5 The Best Body L-men of The Year 2010
Teks : dillah/ Foto : Bimo / Lokasi : Celebrity Fitness La piazza.