Jean Claude Van Damme atau lengkapnya Jean-Claude Camille Francois Van Varenberg adalah aktor kelahiran Brussels, Belgia, 18 Oktober 1960, yang terkenal dengan akting aktionnya. Akting terkenalnya nampak dalam memerankan karakter Frank Dux dalam film BLOODSPORT (1988).
Bintang yang mendapat julukan The Muscles from Brussels itu mengawali karir sebagai aktor lewat film RUE BARBARE (1984) dan MONACO FOREVER (1984). Menyusul kemudian sejumlah film terkenalnya, seperti KICKBOXER (1989), DOUBLE IMPACT (1991), UNIVERSAL SOLDIER (1992), NOWHERE TO RUN (1993), HARD TARGET (1993), SUDDEN DEATH (1995) dan TIMECOP (1994).
Pria yang pernah tersangkut persoalan narkoba ini dalam perjalanan hidupnya telah menikah tiga kali. Istri pertamanya adalah Maria Rodriguez (1978-1984), kemudian Cynthia Derderian (1985-1985), model Darcy LaPier (1994-1997) dan istrinya sekarang, aktris Gladys Portugues.
Meski dikenal sebagai aktor spesialis film laga, Van Damme memilih film drama dan komedi untuk proyek terbarunya. Mendengar nama Jean-Claude Van Damme, wajar saja kalau kita langsung berpikir film action dan laga. Sejak memulai debut aktingnya lewat film Kickboxer tahun 1989, aktor kelahiran Belgia ini hampir selalu memilih film action dimana dia menjadi jagoannya. Ini ditunjang juga oleh prestasinya sebagai juara kickboxing internasional yang pernah beberapa kali menjuarai turnamen di tahun 70 dan 80-an.
Tapi setelah bertahun-tahun namanya meredup, Van Damme tiba-tiba mengejutkan banyak orang ketika dia memutuskan untuk melakukan comeback. Bukan hanya sebagai aktor, tapi sekaligus memegang posisi sutradara dan penulis skenario. Hebatnya lagi, film yang diberi judul Full Love ini adalah film drama romantis. Selain berperan sebagai tokoh utama, aktor bernama asli Jean-Claude Camille Francois Van Varenberg ini juga akan beradu akting bersama dua anaknya, Kristopher Van Varenberg dan Bianca Van Varenberg.
Sebelumnya, bulan Juni lalu Van Damme juga baru saja merilis film terbarunya yang berjudul J.C.V.D. Film garapan Maboruk El Mechri yang hanya beredar di Perancis ini adalah film komedi yang ceritanya dibuat berdasarkan kisah hidup Van Damme. Di sana, aktor yang sekarang sudah berumur 48 tahun ini berperan sebagai mantan aktor laga di Hollywood, yang akhirnya kembali lagi ke kampung halamannya di Belgia untuk mencari ketenangan dan ketenaran.
JEAN CLAUDE VAN DAMME dilahirkan sebagai Jean Claude Van Varenberg pada 18 Oktober 1960. Nama itu dirasa kurang bagus, karena itu kemudian memakai nama Frank Cujo. Tapi ini pun tak lama. Akhirnya, dia memilih nama baru, yaitu Jean Claude Van Damme yang dirasa lebih menjual? dan ?cocok untuk publik Amerika.
Ayahnya, Eugene Van Varenberg, memang sangat mencintai anak lelakinya ini. Dia konon seorang akuntan, tapi tidak sukses. Malah kemudian dikenal sebagai penjual bunga, tentu bersama isterinya, Eliana.
Jean Claude membantu bisnis orangtuanya itu, dengan menjual bunga dari restoran satu ke restoran lain. Padahal, Jean Claude sebenarnya agak sulit bicara, bahkan kemungkinan gagu. Dia juga sudah harus memakai kacamata sejak dini.
Karena tubuhnya kerempeng dan tampaknya juga “kurang percaya diri”, ayahnya kemudian membawa Jean Claude untuk didaftarkan ke sekolah karate (shotokan). Sekaligus disuruh membentuk tubuhnya dengan body building. “Beberapa tahun setelah itu, aku juga belajar balet”! kata Van Damme.
Masa kecil Van Damme memang jarang diketahui. Begitu pula masa lalu kedua orangtuanya. Tapi satu hal jelas: Mereka sangat mencintai anak lelakinya ini, meski mereka juga punya anak perempuan.
Entah dari mana, tapi Van Damme kecil punya mimpi atau imajinasi yang serba hebat: ingin jadi gladiator (petarung di zaman Romawi kuno, semuanya bertubuh kekar dan hebat). Bahkan, sering pula terlintas keinginannya untuk menjadi … bajak laut. Mungkin karena kehebatannya di lautan, terutama kaptennya yang bermata satu dan bisa memimpin anak buahnya untuk membajak kapal-kapal yang lewat.
Sering pula Jean Claude ingin jadi……. ‘kapten’ kapal ruang angkasa. Dapat dimengerti: anak kecil biasanya terpikat oleh apa yang dilihat atau baca. Lalu kepengin jadi tokoh yang dibaca atau dilihat itu. Nyatanya, Jean Claude juga terpesona oleh jago jago film action dari Hollywood, seperti Steve McQueen, Anthony Quinn dan Marlon Brando.
Dalam beberapa hal, Jean Claude Van Damme memang ada kemiripannya dengan jago-jago beladiri lain, seperti Bruce Lee. Bruce pun juga ingin seperti Steve McQueen, bahkan melampaui kehebatannya. Jean Claude semula kerempeng tapi kemudian penuh percaya diri setelah belajar karate. Ini sama dengan Jet Li dan Jackie Chan.
Setelah menekuni cukup lama karate, Jean Claude akhirnya merebut sabuk hitam dan jadi juara karate se Eropa, untuk klas menengah. Ini dicapai sampai dua kali. Dibanding Chuck Norris, rekor Van Damme memang ?belum apa-apa?, karena Norris mampu mengoleksi puluhan gelar, termasuk Grand Champion atau Juara Besar. Juga kalah dibanding Jet Li, meski ‘hanya’ tingkat nasional, tapi mampu jadi juara kungfu sampai lima kali.
Meski jago di turnamen tapi baik Van Damme, Jet Li maupun Jackie Chan, juga Chuck Norris, tidak suka berkelahi. Ini berbeda sepenuhnya dengan Bruce Lee: dia belum pernah tampil di arena pertarungan (kejuaraan kungfu, misalnya) tapi puluhan atau bahkan ratusan kali tarung di jalanan. Karena dia memang street-fighter, petarung jalanan. Bahkan ketika mendirikan sekolah kungfu di Amerika pun, Bruce Lee juga beberapa kali menghadapi tantangan mereka yang tidak suka dengan kesuksesannya. Eh, setelah jadi bintang (khususnya dengan suksesnya Big Boss), Bruce Lee juga masih tarung melawan jago kick-boxing yang tidak percaya pada kemampuannya.
Mungkin karena latar belakang itu, Bruce Lee jadi lebih terkenal sebagai martial artist yang dikagumi dan ditiru banyak jago senibeladiri. Buku-bukunya juga terbit dan dipelajari, khususnya mengenai jeet kune do. Hal ini tak terjadi pada Van Damme, Jet Li, Jackie Chan maupun Chuck Norris!
Dari kekagumannya pada Steve McQueen, Marlon Brando dan lainnya, terbentuklah mimpi terbesar Van Damme: menjadi bintang film terkenal di Hollywood! Tapi dia tahu persis: hal itu tidak mudah. Karena itu, hal pertama yang dilakukan setelah belajar karate dan bodybuilding, adalah mendirikan gimnasium. Namanya California Gym. Sengaja dipakai nama ‘California’, karena impiannya memang akan pergi ke California atau Los Angeles. Ke Hollywood.
Sebagai bodybuilder, Jean Claude juga mengikuti turnamen di banyak kota dan negara. Nasional maupun internasional. Masih kurang jelas, apakah di sini pun prestasi Van Damme juga sampai ke puncak. Tentu berbeda dengan Arnold Schwarzenegger, yang mampu menjadi Juara Dunia, Mr Olympic, Mr Universe dan lainnya – yang kemudian mengantarnya menjadi bintang-film action pula. Seperti Van Damme, Arnold pun juga terbang dari Eropa ke Amerika untuk ‘mengadu nasib’ sebagai bintang!
Sejak pertama kali muncul di layar lebar Jean Claude Van Damme selalu akrab dengan film-film yang berbau kekerasan. Bosan dengan film aksi, sang “Universal Soldier” itu akhirnya menggarap film drama romantis.
Di film ‘Full Love’ Van Damme tidak hanya menjadi pemeran utama tapi juga sebagai penulis naskah sekaligus sutradara. Demikian detikhot kutip dari First Showing, Senin (13/10/2008).
Van Damme juga mengajak kedua anaknya Kristopher dan Bianca Van Varenberg untuk ikutan berakting di film yang syutingnya dilakukan di Thailand itu. Film ‘Full Love’ diangkat dari kisah nyata yang menampilkan realita, cinta dan persahabatan.
Bintang film ‘The Quest’ itu mulai aktif di layar lebar sejak 1983. Sebelum menjadi pemeran utama, ia sempat dapat peran sebagai figuran di film ‘Breakin’. Selain aktif di dunia perfilman, bintang film ‘The Quest’ ini juga sering mengikuti kejuaraan Karate tingkat dunia. Saat ini Van Damme sudah membintangi lebih dari 30 film aksi, tak heran jika ia mulai melirik genre film lain.
Aktor laga Jean Claude Van Damme tak pernah lepas dari film-film aksinya. Tak terkecuali di film terbarunya bertajuk ‘Weapon’. Tak hanya baku tembak belaka, Van Damme harus bekerja sama memberantas pengedar narkoba.
Bersama dengan Vinnie Jones, filmnya nanti akan mengisahkan Van Damme dan Jones yang awalnya saling bermusuhan. Namun karena harus mengalahkan pengedar narkoba, keduanya rela bekerja sama. Apalagi Van Damme berperan sebagai ahli dalam penggunaan senjata pisau, sementara Jones adalah penembak jitu.
Bakal disutradarai oleh Russell Mulcahy, proses syutingnya sendiri akan dimulai bulan Agustus di Vancouver, Kanada.