Robby Dika : Big Muscle is My Imagine

Masih ingat REPS Mania dengan penghuni halaman terdepan majalah REPS edisi bulan mei 2010?. Jika lupa, kali ini REPS Magazine kembali akan membuka ingatan REPS Mania akan sosok tersebut yang sengaja dikupas lebih dalam tentang kepribadiaanya dalam urusan bodybuilding pada rubrik My Profile. Berikut adalah sekelumit tentang dirinya.

Robby Andhika Riansyah, pemuda asli “Betawi” ini merupakan salah satu penghuni kejuaraan bodybuilding yang dalam keikutsertaannya selalu mencuri perhatian dan mempusingkan dewan juri dalam menentukan pilihan. Namun tahukah REPS Mania jika Robby sebenarnya spesialis instruktur aerobik?. Robby mengawali sejarah hidupnya dengan menjalani keseharian sebagai instruktur aerobik. Jadi tidak heran walau ber-massa otot yang “ bak seekor gajah”, Robby tetap mampu menunjukan fleksibilitasnya.

Sejarah Robby sebagai seorang instruktur, tiba-tiba luntur setelah berkenalan dengan salah satu atlet binaraga ibu kota. Namun tentunya kelunturan tersebut memakan waktu, tidak sebegitu kenal langsung berubah. Lalu kelunturan seperti apakah yang terjadi dengan Robby ketika itu?. Ternyata dari perkenalan tersebut asa pemilik tinggi 170 cm ini untuk memperoleh massa otot yang besar seketika pula meledak-ledak. Alhasil Robby pun bak keranjingan yang selalu mengisi harinya dengan melakukan latihan beban.

Secara otomatis Robby mulai mengurangi jam aerobiknya secara berkala yang pada akhirnya tidak lagi aktif dalam keinstrukturan aerobik. Tertanda pada tahun 2004 Robby melangkahkan kaki pertamanya untuk menjalankan latihan beban. “Tidak ada salahnya mencoba untuk melatih pembentukan otot saat itu. Namun  di luar dugaan justru aku ketagihan dan merasa senyawa dengan latihan beban”, ungkap Robby disela pemotretan untuk cover majalah REPS.

Sejarah hidup Robby dalam dunia fitness mirip-mirip dengan kebanyakan mereka yang menggandrungi dunia “pembengkakan” otot, yakni Robby memiliki masalah akan berat badannya yang kurang berisi. Namun kekurusan tersebut bukan menandai Robby bermasalah akan metabolismenya ataupun lantaran penyakitan. Tetapi semata-mata ketidak berisian tersebut lantaran Robby sebagai instruktur aerobik tidak membutuhkan tubuh yang terlalu berisi. Namun setelah hampir kurang lebih satu tahun latihan, perubahan kualitas otot tubuh Robby perlahan menunjukan hasil walaupun tidak terlalu mencolok.

Kemudian dari hasil yang sedikit tersebut justru melambungkan gairah Robby untuk semakin mendalami dan menyeriuskan hal-hal terpenting dalam proses pembentukan. Tiada hari tanpa latihan dan menimba ilmu seputar fitness  agar semakin mendalami perihal-perihal yang harus dipersiapkan. Alhasil dari kerja kerasnya tersebut pewaris Pasar Kali Mati ini, “suddenly” berhasil menunjukan perubahan kualitas tubuhnya.

Hari demi hari dan waktu yang terus silih berganti membawa Robby dalam bentuk dan kualitas otot yang semakin menawan. Banyak kawan dan handai taulan yang tidak mengenali pecinta olahraga renang ini setelah tubuhnya penuh dihiasi otot-otot yang menggelembung disetiap bagian tubuhnya. Hampir sama dengan kebanyakan mereka yang ingin meng-up grade tubuhnya, Robby pun terinspirasi oleh salah seorang atlet binaraga yang juga marak dan sering dijumpai dalam layar kaca sebagai model iklan. “Aku sangat terkesan dengan Davi. Bagiku kualitas otot yang dimilikinya sangatlah luar biasa sempurna dan aku sangat menginginkan hal yang sedemikian”, ujar Robby.

Ternyata Davi pulalah yang membantu instruktur kelahiran 29 tahun silam itu dalam proses pembentukan bentuk tubuhnya. Tidak hanya itu, Davi pulalah yang membawa Robby pada industrial personal trainer. Ketika signifikasi perubahan tubuh yang semakin nyata dialami Robby, ia pun mulai memberanikan diri untuk membuka jasa dalam menerima klien sebagai seorang personal trainer. Alhasil Robby tidak hanya mendapatkan kualitas stamina dan kesehatan yang prima, tetapi juga mampu mendatangkan pundi-pundi rupiah sebagai modal melanjutkan kehidupan.

Yang menarik ketika Robby ditanya tentang penggunaan suplemen dalam proses pembentukan tubuhnya dengan santai dijawab bahwa, “Suplemen adalah suplemen, bukan benda ajaib yang sekita “ting” mampu merubah tubuh manusia. Perkembangan dan kualitas otot tergantung dari kualitas latihan dan pola makan. Tetapi agar pertumbuhan yang maksimal sangat dibutuhkan pengkonsumsian suplemen”, tegas pemuda yang bercita-cita menjadi tentara. Secara jelas Robby menjelaskan bahwa suplemen tersebut adalah makanan tambahan yang akan semakin maksimal fungsinya ketika didukung dengan latihan yang terprogram dan benar, serta ditopang pula dengan kualitas pola makan yang mumpuni baik dari sisi perhitungan kualitas dan kuantitas nutrisinya.

“Aku tidak hanya menggunakan suplemen sebagai peningkat kebutuhan protein dalam tubuhku. Melainkan banyak suplemen aku gunakan demi menjaga asupan nutrisi bagi tulang, kulit, multi vitamin dan lain sebagainya yang kurang maksimal dihasilkan dari makanan biasa”, tambah Robby.

Harapan yang Robby masih idam-idamkan adalah diadakannya kompetisi binaraga atau pun fitness model yang memiliki jenjang kejuaraan yang selalu meningkat. Kemudian bisa diadakannya kompetisi tersebut setiap tahun sekitar 4-5 kali terjadi. “Tidak seperti saat ini yang hanya mampu menggelar kompetisi setahun hanya 1-3 kali kesempatan”, tegas Robby. Baginya kategori fitness masih samar-samar antara sebuah gaya hidup ataupun bagian dari olahraga. Sehingga masih sedikit perhatian baik dari pemerintah, masyarakat, ataupun sponsor dalam mengembangkan bakat serta mengangkat popularitas fitness itu sendiri.

Akhir cerita, Robby akan mencoba menularkan gaya hidup sekaligus olahraga ini kepada banyak orang, dengan alasan semakin bertumbuh pesatnya jumlah manusia Indonesia yang sehat secara jasmani dan jiwa. Secara diplomatis Robby mengatakan, “Masyarakat sehat bangsa pun kuat”.

(teks : dillah/ Foto: Bimo)

Profil: