Waktu remaja, Noah Kingery merupakan elit atlet sepakbola di liga pengembangan profesional pemuda di Brasil. Saat itu beratnya 143 pound atau setara dengan 43 kg.
Saat Noah lulus sekolah menengah atas, dia dipaksa untuk memilih antara tinggal di Brazil untuk bermain secara profesional atau kembali ke Southern California, di mana Ia mendapatkan beasiswa untuk bermain sepak bola di California State University, Northridge, dan berkesempatan untuk tinggal bersama kekasih lamanya.
Namun saat Noah memutuskan untuk tinggal bersama sang kekasih, hubungannya justru kandas. Sebab itulah Ia mengalami depresi berat hingga mendapati dirinya tidak dapat menikmati hal-hal yang selalu ia cintai bahkan sepak bola sekalipun.
Karena tidak memiliki tujuan, Noah beralih ke makanan untuk menghilangkan rasa frustasi tersebut. Sebelas bulan kemudian, bobotnya naik lebih dari 200 pound atau setara dengan 90 kg. hingga akhirnya berat badan Noah menjadi 161 kg pasca mengkonsumsi alkohol akibat depresi.
Tahun 2010 bisa dibilang jadi api pemicu Noah Kingery dalam menurunkan berat badan. Temannya meninggal karena ditabrak oleh pengemudi mabuk yang kerap Noah lakukan saat mabuk.
“Hal itu memicu api dalam diri saya untuk menendang kecanduan itu. Pada tahun 2011, saya kehilangan 67 kg. Berat saya masih lebih dari 90 kg, tapi jumlahnya jauh lebih rendah dari sebelumnya,” terangnya.
Puas dengan transformasi yang telah diraih ditambah lagi Noah bekerja dalam dunia entertain membuat dia terjerembat untuk kedua kalinya.
“Saya bekerja di bidang fashion, merancang jaket kulit untuk banyak nama besar di industri hiburan. Dengan semua materialisme, uang, dan ketenaran di sekeliling saya, saya merasa harus berbaur dengan gaya hidup itu. Saya mulai tergelincir, dan akhirnya kembali ke dalam apa yang saya suka sebut sebagai “Lazy Susan” kecanduan, Dengan alkohol datang, makanannya, lalu obatnya. Dalam setahun, berat badan saya kembali seperti semula,” ujar Noah.
“Suatu malam di tahun 2012, saya mencoba bunuh diri dengan pil dan vodka. Setelah saya bertahan, saya menjadi termotivasi untuk mengubah hidup saya. Itu tidak mudah. Saya tidak bisa langsung melepaskan diri dari kecanduan saya. Baru pada tanggal 7 Januari 2013, kehilangan apa yang tampak seperti segalanya-dukungan keluarga saya, dan banyak kesuksesan material-bahwa saya memutuskan untuk menyesap alkohol saya yang terakhir. Saat itulah saya berdiri melawan kecanduan, dan melawan semua hantu lainnya, termasuk berat badan saya,”
Apa yang Memotivasi Anda untuk Terus Berjalan?
Sejak 2013, tak lama setelah memulai perjalanan ini untuk kedua kalinya, saya tidak pernah berpikir untuk kembali ke masa lalu. Satu-satunya yang bisa saya katakan adalah bahwa Saya tidak pernah ingin berada di sana lagi.