Sejak 5000 tahun yang lalu ginseng digunakan bangsa Cina sebagai obat-obatan. Tanaman yang tumbuh liar di daerah pengunungan ini dinamakan “Ginseng”, yang berarti “tumbuhan manusia” karena bentuknya yang menyerupai manusia. Dalam bahasa latin, tanaman herbal ini biasa disebut Panax yang berarti penyembuh bagi semua penyakit.
Ginseng tidak hanya terkenal sebagai obat oleh bangsa Cina saja, ternyata di benua Amerika, ginseng yang dikenal dengan nama Panax Quinquefolium juga sudah sejak lama digunakan sebagai obat, namun khasiatnya masih dibawah ginseng Cina. Adapula ginseng asal Siberia yang dikenal dengan nama Eleutherococcus Senticosus yang khasiatnya tidak jauh beda dengan ginseng asal Cina.
Tanaman yang bisa tumbuh hingga ratusan tahun ini berbentuk pendek dan terkubur dalam tanah. Ginseng biasanya tumbuh dilereng-lereng yang curam dan di dalam hutan yang lebat. Sebatang ginseng yang matang pada umumnya memiliki lima daun ditangkainya, sedangkan bunganya berwarna kelabu dan akan berubah menjadi buah yang berwarna merah pada penghujung musim kemarau. Keseluruhan badan ginseng adalah akar yang berwarna kuning cerah, sedangkan bagian dalamnya berwarna putih. Panjangnya pun bervariasi dari beberapa centimeter hingga puluhan centimeter (ginseng yang berumur 10 tahun keatas).
Akar ginseng yang bentuknya menyerupai manusia memiliki kandungan zat aktif yang banyak berkhasiat dalam dunia pengobatan. Pada ginseng China zat aktif tersebut dinamakan Ginsenosides, sedangkan pada ginseng Siberia biasa disebut dengan Eleutherosides. Selain dua zat aktif tersebut ginseng juga mengandung minyak, pati, gula, vitamin B1, B2 dan B12, sterol, kolin, lemak, mineral, lembaga, magnesium, kalsium, besi, mangan serta vanadium.
Ginseng yang pada zaman dinasti Tang digunakan sebagai pencuci mulut oleh raja-raja. Ternyata diketahui memiliki manfaat yang sangat banyak, diantaranya untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan tenaga, menstabilkan fisiologi tubuh, menurunkan kadar kolesterol serta mencegah penyakit kanker. Zat yang ada di dalam ginseng diyakini mampu menghilangkan rasa lelah, selain itu ginseng juga diyakini mampu mengobati penyakit Alzheimer (hilang ingatan) dan mencegah penuaan karena zat yang ada di dalam ginseng membuat aliran darah dalam tubuh menjadi lancar. Ginseng juga dikenal sebagai obat bagi penderita diabetes karena diyakini mampu menurunkan kandungan gula dalam tubuh serta menguatkan sistem kekebalan tubuh.
Ginseng dikenal sebagai “obat kuat” tak hanya di Indonesia saja, melainkan diseluruh belahan dunia. Dalam sebuah penelitian disebutkan bahwa ginseng diyakini merangsang peningkatan kadar testosterone serta produktifitas sperma, meningkatkan stamina, dan memperlancar aliran darah pada alat reproduksi pria sehingga meningkatkan kejantanan pria saat menjalankan tugasnya sebagai suami. Selain itu sebuah penelitian di Rusia menyimpulkan bahwa gingseng di yakini dapat mengobati impotensi, selain itu bagi kaum hawa gingseng diyakini membuat datang bulan menjadi teratur.
Bagi penderita kanker, ginseng dikenal mampu melindungi tubuh kita dari efek samping terapi chemotheray atau radiotherapy yang biasa digunakan untuk mengobati penyakit kanker, dikarenakan zat yang terkandung dalam ginseng membantu mempercepat penyembuhan kerusakan sel sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh chemotherapy atau radiotherapy.
Akar ginseng China dijual dalam dua variasi, yang pertama berupa ginseng putih berupa akar ginseng kering dan yang kedua adalah ginseng merah berupa akar gingseng yang di kukus dahulu baru kemudian dikeringkan selama kurang lebih 8-10 jam, proses pengukusan tersebut menyebabkan warna akar menjadi kemerahan dan konon ginseng merah memberi efek lebih hangat/panas kepada tubuh dibandingkan dengan ginseng putih.
Meskipun khasiat yang dimiliki oleh ginseng sangat bagus bagi kesehatan, namun kita juga harus memperhatikan jumlah yang kita konsumsi setiap harinya. Jangan karena ingin mendapatkan manfaat lebih, maka kita memaksakan diri dengan mengkonsumsi ginseng lebih banyak. Terlebih gingseng China yang bersifat stimulan, jika ginseng tersebut dikonsumsi secara berlebihan akan menyebabkan meningkatnya hormon estrogen secara berlebihan dan dapat merangsang tumbuhnya tumor payudara dan menyebabkan pendarahan yang hebat bagi wanita saat datang bulan.
Selain itu pemakaian secara berlebihan juga bisa menyebabkan gangguan tidur, tekanan darah naik, sakit kepala, diare, serta gangguan emosi. Mencampurkan ginseng Cina dengan zat-zat stimulan lainnya seperti teh, kopi, ataupun minuman bersoda juga dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan. Bagi penderita hipertensi, denyut jantung tidak beraturan, TBC, Bronchitis, serta wanita hamil disarankan untuk tidak mengkonsumsi ginseng. (FM/berbagai sumber)