Tahukah sahabat REPS manfaat dari mengkonsumsi protein setelah weight training? Yups,,,tentu kita sependapat, bahwa mengkonsumsi protein bertujuan untuk recovery sel-sel otot yang telah rusak akibat pola latihan yang cukup berat. Akan tetapi sebaliknya, pada beberapa kasus sering kita dapatkan bahwa mengkonsumsi protein secara berlebih akan berdampak negatif maupun positif pada fisiologis tubuh kita.
PROTEIN
Protein berasal dari kata protos atau proteius yang berarti “paling utama” menurut bahasa yunani. Penemuan molekul kimia ini berhasil perkenalkan oleh Jöns Jakob Berzelius seorang ahli kimiawan berkebangsaan swedia pada tahun 1838. Dengan penemuan tersebut secara akurat menyimpulkan bahwa protein merupakan peranan inti terhadap sistem organ tubuh makhluk hidup termasuk mikroorganisme. Komponen molekul protein itu sendiri mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan fosfor yang bertugas memulihkan jaringan sel otot yang rusak.
FUNGSI PROTEIN
Protein kerap menjadi santapan lezat bagi organ tubuh manusia, apalagi bila otot yang membutuhkan molekul tersebut. Disamping protein berfungsi sebagai sumber energi kedua setelah karbohidrat, ia pun juga berguna mengatur keseimbangan kadar asam basa dalam tubuh. Pada usia anak, protein sangat membantu pembentukan pertumbuhan kinerja sel otak, namun di usia dewasa protein berperan sebagai pembentuk serta memperbaiki dari sel dan jaringan otot yang rusak.
KEKURANGAN &KELEBIHAN
Pertanyaan menarik yang layak untuk disimak, apakah kekurangan atau kelebihan mengkonsumsi protein dapat berdampak buruk pada tubuh?
Kekurangan:
Tentu jawabannya kuranglah cermat bila keduanya sampai terjadi, kekurangan ataupun kelebihan jelaslah sangat merugikan bagi tubuh apalagi bila kondisi tersebut sampai kekurangan. Kekurangan protein tentunya akan berdampak buruk pada tubuh seperti: kerontokan rambut, susah buang air besar, melambatnya kinerja otak, lemas, Kwasiorkor(busung lapar) pada anak-anak, pertumbuhan kuku melambat, dan yang terparah hingga denyut jantung merendah.
Kelebihan:
Begitupula sebaliknya, jika mengkonsumsi protein secara berlebihan tentunya tidaklah bijaksana bila tidak diimbangi dengan kegiatan yang ektra pula, seperti berolahraga dan lain sebagainya. Secara medis seorang yang melakukan aktifitas harian biasa-biasa saja dalam artian tidak melakukan olahraga tidaklah membutuhkan jumlah protein yang berlebih, tetapi jika tetap mengkonsumsi secara berlebih, maka akan berdampak pada timbunan lemak yang disebabkan kandungan protein tersebut melebihi dari kapasitas yang diperlukan tubuh. Sehingga kelebihan protein tersebut akan terbuang sia-sia dan menyatu menjadi suatu timbunan lemak.
Berikut beberapa kasus kontroversi yang kami angkat dari berbagai sumber apabila mengkonsumsi protein secara berlebihan:
1. Timbulnya jerawat di badan. Inilah permasalahan sepele yang terkadang membuat pusing kepala, mengapa hal ini bisa terjadi? Bila ditinjau secara medis mengkonsumsi protein secara berlebih tidaklah menyebabkan tumbuhnya jerawat di badan, ini terjadi disebabkan karena ketidak cocokannya penderita mengkonsumsi sumber protein yang ia makan. Mungkin saja penderita lebih cocok mengkonsumsi jenis protein yang bersumber dari daging merah bukan bersumber dari daging putih ataupun sebaliknya. Selain itu, kurangnya VIT E dan VIT C juga menyebabkan timbulnya jerawat pada tubuh.
2. Meningginya Acidosis. Seperti pembahasan pada REPS di edisi majalah sebelumnya, acidosis disebabkan kurangnya asupan oksigen saat melakukan anaerobic sehingga tingkat kandungan asam laktat meninggi disaat melakukan olahraga. Asam laktat diproduksi karena banyaknya mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol seperti tinggi garam, tinggi minyak dan bukanlah disebabkan karena mengkonsumsi protein secara berlebihan. Oleh karenanya konsumsilah makanan sehat yang kaya akan nutrisi seimbang.
3. Alergi kulit. Alergen ingestan atau sejenis alergi yang disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang tidak sesuai dengan ketahanan tubuh seseorang. Ketidak sesuaian metabolisme seseorang terhadap jenis makanan yang dikonsumsi berakibat pada iritasi kulit, seperti mengelupasnya kulit, gatal-gatal. Menurut dr. Jay Kolls, Director of Richard King Mellon Foundation Institute for Pediatric Research, menjelaskan “Kami menemukan bahwa dengan menambahkan vitamin D, bukan saja secara substansial mengurangi produksi dari protein yang menggerakkan reaksi alergi, tetapi juga meningkatkan produksi dari protein yang dapat meningkatkan daya tahan terhadap reaksi alergi”.
4. Osteoprosis. Osteoporosis merupakan suatu keadaan klinis yang menyebabkan tulang menjadi keropos. Hal tersebut dipicu oleh beberapa faktor, salah satunya dengan mengkonsumsi protein berlebihan. Mengapa? Hal ini disebabkan karena banyaknya jumlah protein yang diserap oleh ginjal, produktifitas asam amino tersebut akan menjadi meningkat sehingga menyebabkan kandungan asam tersebut mendominasi pada jaringan sel darah merah. Mengkonsumsi jenis makanan tinggi akan kalsium sangatlah bermanfaat untuk mengimbangi dan mentralisir kandungan asam yang berlebih, yaitu dengan jeruk, brokoli, susu kedelai, salmon dan lobak. Disamping itu mengkonsumsi VIT D juga berfungsi sebagai penyerapan kalsium yang ada pada tubuh, salah satunya dengan mengkonsumsi susu sapi, minyak ikan, dan sinar matahari adalah sumber dari VIT D terbagus untuk tubuh.
KENALILAH JENIS PROTEIN YANG SESUAI DENGAN TUBUH
Perlu diketahui sumber tinggi protein dapat diperoleh dengan mengkonsumsi protein hewani, nabati, dan jenis suplementasi tinggi protein, akan tetapi ketiga sumber protein tersebut belum tentulah cocok dengan kondisi tubuh kita. Seperti kasus seorang vegetarian yang ingin membangun otot akan tetapi ia tidak mengkonsumsi makanan yang bernyawa, apakah ia tetap diwajibkan untuk mengkonsumsi dada ayam, ikan, dan lain sebagainya? Tentu tidaklah tepat bila ia tetap dipaksakan untuk mengkonsumsi protein hewani, masih ada lagi sumber protein yang dapat dikonsumsinya seperti protein nabati seperti kedelai, kacang almon dan kacang ijo. Bila kandungan protein tersebut masih kurang untuk membangun otot bisa saja ditambahkan dengan mengkonsumsi supplement sebagai penunjang kebutuhan protein tersebut.
Menurut Syafrizaldi (Konsultan ahli Gizi Sportisi) menjelaskan, bahwa setiap orang memiliki settingan tubuh berbeda-beda, oleh karenanya kita tidak bisa memutuskan secara langsung untuk mengikuti anjuran seseorang yang belum jelas basic wawasannya. Perlu adanya riset serta eksplorasi diri untuk mengetahui kandungan protein yang sesuai dengan tubuh, belum tentu kita cocok dengan ikan salmon yang kaya akan tinggi protein, amino acid,omega3, zinc. Justrunya tubuh kita lebih cocok dan lebih berkembang cepat apabila mengkonsumsi putih telur saja, Jelasnya.
SUMBER PROTEIN
Protein hewani:
- Daging merah: daging sapi,
- Daging putih: dada ayam, ikan salmon, susu sapi.
Protein nabati:
Kacang ijo, kedelai, kacang polong, Kacang Almon.
Suplementasi:
WHEY Protein, Amino, BCAA.
Sesuai dengan tema, protein adalah bahan baku didalam pembentukan struktur otot yang menawan. Tak hanya protein yang dibutuhkan untuk memenuhi pembentukan itu semua, ada beberapa faktor lain yang berperan membangun keindahan otot tersebut salah satunya karbohidrat, Vitamin, dan mineral. Layaknya tubuh yang sempurna ibarat sebuah bangunan kokoh, yang didalamnya terdiri dari beberapa unsur bangunan seperti semen, batu bata, pasir, dan air. Maka dalam membentuk tubuh ideal, kita memerlukan beragam nutrisi untuk mewujudkannya. Tidak ada salahnya mengkonsumsi protein secara berlebihan selagi kita masih menggunakan molekul tersebut sebagai aktifitas pokok kita mengangkat beban dan berolahraga, bedahalnya dengan mereka yang melakukan aktifitas pada umunya yang tidak memerlukan kegiatan ekstra apapun. Jika tubuh tidak dibiasakan untuk bergerak maka kandungan nutrisi maupun vitamin apapun akan mengendap sehingga menjadi penimbunan yang berakibat pada penyakit.(Alf)
5 Responses
mohon penjelasan makanan yang berasal dari nabati dan hewani yang tidak mengandung protein? karena badan saya gatal-gatal karena alergi makanan
Coba simak di artikel berikut ini:
http://i59.b25.mwp.accessdomain.com/alergi-protein/
Bagus bangett
untuk menyeimbangkan protein yg berlebihan harus memakan apa?
Mau tanya, apakah kelebihan asupan sumber protein bisa keluar melalui mekanisme alami misal: mimpi basah ?
beberapa kali sy mengalami konsumsi bnyk sumber protein hewan plus nabati secara bersamaan dqn ketika tidur basah. mohon jawabanya.