Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyoroti konflik di cabang olahraga binaraga PON XX Papua. LaNyalla yang juga Ketua Dewan Penyantun KONI Jatim meminta dugaan kecurangan ini ditindaklanjuti
Kontingen binaraga Jawa Timur yang merasa dicurangi oleh keputusan dewan juri di PON XX menyampaikan aduannya kepada LaNyalla di Gedung Koni Jawa Timur, MInggu (10/10/2021).
“Sangat disesalkan terjadi kecurangan di even besar sekelas PON. Harusnya semua menjunjung tinggi nilai-nilai sportifitas, fair play dan mengutamakan persatuan dan kesatuan. Sangat memprihatinkan menurut saya kalau sportifitas sudah dikesampingkan,” sebut LaNyalla dikutip dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10/2021).
LaNyalla juga meminta induk olahraga binaraga, yakni Perkumpulan Binaraga dan Fitnes Seluruh Indonesia (PBFI) untuk bertanggung jawab terkait permasalahan tersebut. Ia mendesak agar masalah ini diusut sampai tuntas.
“Harus diselesaikan persoalan ini agar tak muncul preseden buruk seolah-olah prestasi bisa diatur atau dipermainkan oleh oknum-oknum,” tegas LaNyalla.
Sementara itu, Raja Siahaan selaku pelatih kepala menyampaikan pihaknya merasa banyak dicurangi dalam pertandingan final yang berlangsung di Auditorium Universitas Cenderawasih.
“Keputusan dewan juri pada pertandingan itu benar-benar merugikan tim Jatim. Misalnya atlet kami Misnadi yang sebenarnya sudah mendapat medali di kelas 70 kg, saat akan naik panggung untuk menerima medali tahu-tahu namanya tidak dipanggil,” jelas Raja.
“Saat itu sempat ricuh di arena pertandingan. Kami pertanyakan keputusan dewan juri, kami minta data penilaian dibuka agar transparan. Tapi dewan juri tidak bisa memberikan jawaban dan malah mengadu ke petugas keamanan,” lanjut Raja.
Raja mengungkapkan sebagai bentuk kekecewaan tim binaraga Jatim akhirnya mengembalikan dua medali perunggu yang didapat di kelas 65 kg atas nama Karyono dan 80 kg atas nama Komara Dhitayana.
“Di level PON saja panitia berani berbuat curang seperti itu, apalagi di level ke bawah. Mungkin kami akan melakukan mosi tidak percaya ke PP PBFI,” imbuhnya.