Oleh: dr. Hario Tilarso, SpKO, FACSM.
Badan manusia terdiri atas berbagai komponen seperti otot, tulang, lemak, darah, syaraf dan lain-lain. Semua komponen tersebut bekerja dengan sinergi yang complex dan canggih sehingga tubuh dapat bekerja dengan optimal.
Salah satu bagian tubuh yang penting dalam hal gerakan tubuh adalah otot dan tulang. Kedua komponen tersebut memang secara struktural sangat berkaitan, karena keduanyalah yang berfungsi sebagai alat gerak. Bila dilihat dari segi anatomi, maka otot ini merupakan daging dalam keadaan se hari-hari. Jadi bila makan daging sapi misalnya, maka yang dimakan tersebut adalah otot sapi tersebut. Otot merupakan suatu kumpulan serabut otot yang disebut myo timbul yang letaknya berselang seling dan dapat bergeser satu sama lain . Pada waktu kontraksi, serabut otot akan memendek. Serabut tersebut akan bergeser, dan sebagai akibatnya maka terjadi gerakan pada tulang.
Kontraksi otot dapat terjadi karena ada perintah dari otot (pusat) yang mengendalikan gerakan-gerakan seluruh otot tubuh (otot rangka). Sumber energy gerakan tersebut berasal dari makanan yaitu glukose atau glikogen (zat gula). Dari segi struktur, maka otot menempel pada tulang yang berlainan. Misalnya otot biceps (lengan atas bagian depan) menempel pada tulang bahu dan ujung satunya menempel pada bagian atas lengan bawah. Pada kontruksi otot memendek, dan bagian lengan bawah akan tertarik mendekati lengan atas. Gerakan ini disebut flexi. Semua gerakan yang dilakukan oleh tubuh adalah hasil dari kontraksi otot yang menggerakkan tulang.
Dari segi bentuk, otot dapat berbentuk kecil atau besar, tergantung dari masing-masing bawaan orang. Ada orang yang ototnya kecil dan tulangnya juga kecil, sehingga penampakannya menjadi tampak kurus kecil. Ada pula otot yang massanya cukup besar dan tulangnya juga besar sehingga orang tersebut terlihat besar dan kekar. Pada suatu latihan beban (weight training), maka otot dilatih dengan gerakan mengangkat beban ber kali-kali secara rutin sehingga terjadilah adaptasi otot yaitu otot tersebut membesar. Makin berat beban yang diangkat tentu akan menghasilkan otot yang lebih besar lagi.
Adapun manfaat dari latihan beban adalah sebagai berikut :
- membesarkan massa otot.
- menguatkan otot.
- menguatkan persendian.
- meningkatkan kelenturan/flexibility.
- menguatkan tulang (tulang menjadi lebih padat) untuk terapi osteoporosis.
- meningkatkan sensitivitas hormon insulin.
- menurunkan gula darah.
Pembesaran otot yang terjadi adalah karena rangsangan berat beban dan asupan makanan berupa protein yang cukup. Seseorang yang tulangnya kecil, bila latihan bebannya cukup intensif, maka pembesaran otot tetap akan terlihat. Bila beban latihan cukup berat dan makanan cukup protein, maka pembesaran otot yang terjadi akan nyata dalam waktu kira-kira 1 bulan. Jangan dilupakan juga harus cukup istirahat, karena pembesaran serabut otot terjadi adalah pada saat istirahat (tidur). Otot yang sudah terbentuk harus dipertahankan besarnya dengan latihan yang rutin. Bila tidak berlatih, maka otot akan mengecil kembali karena tidak ada rangsangan pembebanan pada otot.
Teknik mengangkat beban juga harus diperhatikan, begitu pula cara bernafas harus benar agar tidak terjadi cedera. Cedera dapat terjadi pada otot (serabut) dan sendi (ligament) dan dapat pula pada bantalan sendi. Pembebanan harus dilakukan secara bertahap sehingga otot mempunyai cukup waktu untuk beradaptasi. Cara latihan adalah dengan berlatih 3-4 x seminggu, lama latihan 60 menit dengan intensitas yang cukup untuk merangsang (membebani otot), Selamat berlatih.