Creatine Ethyn Ester adalah terobosan terbaru teknologi supplement creatine saat ini. Nama lainnya adalah CE2 atau creatine regenerasi kedua. Yaitu creatine monohydrate dengan tambahan molekul ester didalamnya.
Ester adalah komponen organik yang bisa didapatkan dengan proses esterifikasi (reaksi antara carbocylix vs alkohol). Creatine biasa buatan terdahulu sudah terbukti mampu meningkatkan massa dan kekuatan otot dan kinerja atletik pemakaiannya. Sayangnya daya serap creatine ke tubuh sangat rendah, karena tergantung kemampuan sel manusia untuk menyerapnya. Itulah sebabnya creatine jaman dulu menginstruksikan pada pemakainya untuk mengkonsumsinya dalam dosis besar guna didapat efek yang diinginkan.
Creatine mengikat air ke sel, dan karena creatine jaman dulu rendah daya serapnya, maka mayoritas creatine yang tidak terserap berkeliaran di luar sel bersama air, dan itu menimbulkan efek ‘kembung creatine’. Penelitian jangka panjang membuktikan creatine aman dipakai dan bebas komplikasi, tapi kenapa Anda musti mengkonsumsi creatine dosis tinggi lebih dari yang seharusnya hanya karena rendahnya daya serap creatine?
Untuk mengatasi masalah itu, maka terciptalah creatine ethyl ester. Tambahan ester disini sangat penting karena ester terdapat pada jaringan lemak semua makhluk hidup. Apa hubungannya ester dengan daya serap creatine?
Setiap zat yang masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi cara kerja sel, yaitu dengan cara:
-
Pengikatan ligand ke titik receptor protein.
-
Messenger sekunder/sistem metabotropic.
-
Penyerapan pasif dinding sel via lemak.
Ligand, adalah masuknya zat ke dalam tubuh dan mempengaruhi kerja sel. Ligand akan mengikatkan dirinya pada titik receptor protein pada soma dan dendrites (keduanya adalah komponen sel). Pengikatan ligand dengan receptor protein itu bagaikan anak kunci dan lubang kuncinya. Hanya mereka yang bentuknya sama sajalah yang bisa mengikatkan diri satu sama lain. Jika peristiwa pengikatan itu berhasil, maka sel akan bekerja (dinamakan agonist). Jika sebaliknya, maka mereka akan memblokir sel agar tidak bekerja (dinamakan antagonist).
Saat pengikatan terjadi, maka kanal ion akan terbuka sekaligus merubah fungsinya. Didalam messenger sekunder/sel metabotropic, pengikatan ligand dengan receptor protein akan memicu pembebasan g-protein yang kemudian mengikatkan dirinya dengan site tertentu di dalam sel, dengan begitu sel akan berubah tabiatnya dengan membuka kanal-kanal ionnya. Sel-sel seperti itu dinamakan sel metabotropic, karena untuk bisa beroperasi, sel ini butuh energi metabolik.
Penyerapan pasif adalah proses penyebaran zat antar membran sel dengan memakai lemak sebagai mekanisme transportasi. Karena tak ada aktifitas dalam model sel seperti ini, maka dinamakan penyerapan pasif. Creatine memakai lapisan lemak untuk menuju dinding sel dan menembus masuk sel (penyerapan pasif). Itulah sebabnya membuat creatine memiliki sifat ester, dan fakta bahwa ester ada pada jaringan lemak mahluk hidup, menajdi penting disini.
Creatine bersifat semi-lipopholic. Artinya pemakaian jaringan lemak sebagai transportasi dipakai oleh creatine secara tidak efisien. Dengan membuat creatine bersifat ester, maka kemampuan lipopholic creatine akan meningkat, memudahakn craetine jenis baru ini memakai jaringan lemak dan menembus masuk ke sel. Artinya dengan creatine ethyl ester, Anda tak perlu lagi memakainya dalam dosis tinggi lagi, dan resiko kembung creatine bisa terhindarkan.
Creatine ethyl ester bisa dipakai oleh semua umur dan golongan, karena kegunaanya sama dengan creatine model terdahulu. (Norman K dari berbagai sumber)