Apel adalah salah satu buah andalan yang dikonsumsi saat diet. Selain rasanya yang manis dengan tekstur yang renyah, apel juga memiliki banyak varietas, seperti fuji, Red Delicious, hingga Granny Smith, yang tentunya membuat Anda tidak akan bosan menikmatinya setiap hari.
Selain dikonsumsi langsung, apel juga dapat digunakan dalam berbagai resep, seperti pai, salad, hingga smoothie. Lantas apa saja alasan mengapa Anda perlu konsumsi buah ini? Berikut Reps ulas selengkapnya untuk Anda.
Kandungan gizi yang melimpah
Apel dianggap sebagai buah yang padat nutrisi karena kandungan nutrisi yang melimpah setiap porsinya. Dalam satu apel berukuran sedang 7 ons (200 gram) mengandung:
- Kalori: 104 kalori
- Karbohidrat: 28 gram
- Serat: 5 gram
- Vitamin C: 10% dari Nilai Harian (DV)
- Tembaga: 6% dari DV
- Kalium: 5% dari DV
- Vitamin K: 4% dari DV
- Penyajian yang sama juga menyediakan 2-5% DV untuk vitamin E, B1, dan B6.
Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan yang larut dalam lemak, vitamin B1 (tiamin) diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan, dan vitamin B6 sangat penting untuk metabolisme protein.
Selain itu, buah ini juga merupakan sumber polifenol yang kaya. Ini adalah kelompok antioksidan yang dapat melindungi sel dari radikal bebas, yang berkontribusi pada penyakit kronis seperti jantung dan kanker.
Untuk mendapatkan hasil maksimal, konsumsilah buah ini beserta kulitnya karena kandungan serat dan sebagian besar polifenol ada pada bagian tersebut.
Membantu menurunkan berat badan
Buah apel kaya akan serat dan air, yang merupakan dua keunggulan yang membuatnya lebih mengenyangkan. Inilah yang membuat buah ini menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi saat Anda menurunkan berat badan.
Dalam sebuah penelitian, makan apel utuh dapat meningkatkan perasaan kenyang hingga 4 jam lebih lama daripada mengonsumsi jus atau pure apel dalam jumlah yang sama. Ini terjadi karena buah apel yang utuh dapat mengurangi pengosongan lambung – tingkat di mana perut mengosongkan isinya.
Menariknya, polifenol dalam apel mungkin juga memiliki efek anti-obesitas.
Meningkatkan kesehatan usus
Apel mengandung pektin, yakni sejenis serat yang bertindak sebagai prebiotik. Ini berarti saat mengonsumsinya, Anda memberi makan mikrobiota usus yang merupakan bakteri baik.
Perlu Anda ketahui, mikrobiota usus memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh secara keseluruhan. Usus yang sehat merupakan kunci kesehatan yang lebih baik.
Karena serat makanan tidak dapat dicerna, pektin mencapai usus besar secara utuh, yang mana mendorong pertumbuhan bakteri baik.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan mengubah mikrobiota usus Anda secara menguntungkan, apel dapat membantu melindungi terhadap penyakit kronis, seperti obesitas, diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker.
Baik untuk kesehatan jantung
Apel telah dikaikan dengan risiko penyakit jantung yan lebih rendah. Salah satu alasannya mungkin karena mereka mengandung serat larut, yang mana dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.
Alasan lainnya adalah karena mereka menawarkan sejumlah manfaat polifenol. Beberapa di antaranya, yaitu epikatekin flavanoid, yang dapat menurunkan tekanan darah.
Risiko diabetes yang lebih rendah
Meski memiliki cita rasa yang manis, konsumsi ape juga dapat mengurangi risiko diabetes tipe 2.
Sebuah kompilasi penelitian menemukan bahwa makan apel dan pir dikaitkan dengan penurunan 18% risiko diabetes tipe 2. Faktanya, hanya satu porsi per minggu dapat mengurangi risiko sebesar 3%.
Selain itu, efek anti-inflamasi Quercetin dalam apel dapat mengurangi resistensi insulin, faktor risiko besar untuk timbulnya diabetes. Sementara itu, phloridzin diyakini dapat mengurangi penyerapan gula di usus, berkontribusi pada penurunan beban gula darah dan dengan demikian mengurangi risiko diabetes.