Kelebihan berat badan dan obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan yang paling umum di dunia.
Meski sudah banyak anjuran untuk hidup sehat dan solusi untuk mengatasinya, namun masih banyak orang yang mengalami hal ini, bahkan hingga menyebabkan masalah yang lebih serius pada organ dalam tubuh.
Nyatanya kedua masalah ini terjadi bukan hanya karena kurangnya kesadaran hidup aktif dan kebiasaan makan yang buruk.
Faktanya sebuah penelitian menemukan bahwa kebiasaan makan berlebihan juga didorong oleh faktor biologis, yakni genetika dan hormon.
Berikut Reps ulas apa saja penyebab seseorang kelebihan berat badan dan obesitas.
Genetika
Kita sering mendengar kalimat tentang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya. Begitu juga dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Anak-anak cenderung memiliki postur tubuh seperti orang tuanya. Jika orang tua gemuk, anak juga memiliki tubuh yang gemuk. Begitu juga sebaliknya.
Namun bukan berarti jika orang tua Anda mengalami obesitas, Anda juga harus mengalaminya. Karena Anda telah mengetahui bahwa gen Anda memiliki tubuh yang mudah gemuk, Anda dapat lebih bijak memilah apa saja dan berapa banyak makanan yang dapat Anda konsumsi.
Baca juga: Diet yang tepat untuk tipe tubuh endomorph
Makanan instan membuat kecanduan
Makanan olahan yang murah dan mudah ditemukan di pasar dan swalayan sering kali menjadi pilihan terbaik untuk dikonsumsi sehari-hari. Selain rasanya yang lezat, makanan seperti ini sangat mudah diolah dan lebih praktis.
Namun tahukah Anda bahwa makanan olahan tersebut mengandung zat adiktif sehingga membuat kita kecanduan untuk makan. Kandungan pengawet dan perasa yang tidak sehat juga mengancam kesehatan Anda. Ditambah lagi kalori dan porsi yang disajikan sangat besar.
Hindari konsumsi makanan olahan setengah jadi untuk menghindari makan berlebihan dan membuat Anda menjadi mudah gemuk.
Hormon insulin
Insulin adalah hormon penting yang mengatur penyimpanan energi. Salah satu fungsinya yakni memberi sinyal pada sel lemak, otot, dan hati untuk mengambil glukosa dalam darah dan mengubahnya jadi glikogen di otot, serta trigliserida di sel lemak.
Peran insulin dan obesitas masih kontroversial, beberapa penelitian menunjukkan bahwa kadar insulin yang tinggi memiliki peran kausal dalam perkembangan obesitas.
Untuk itu cara terbaik untuk menurunkan kadar insulin adalah dengan mengurangi karbohidrat sederhana dan olahan, serta menggantinya dengan serat.
Hal ini tentunya juga dapat mempengaruhi berat badan Anda. Dengan konsumsi serat yang lama dicerna, akan membuat Anda merasa kenyang dan tidak makan berlebihan.
Resistensi leptin
Selain insulin, leptin juga merupakan hormon yang berperan penting dalam obesitas. Hal ini dikarenakan leptin diproduksi oleh sel-sel lemak dan tingkat darahnya meningkat dengan massa lemak yang lebih tinggi. Semakin tinggi kadar leptin seseorang, semakin mudah ia kelebihan berat badan hingga obesitas.
Pada orang yang sehat, kadar leptin tinggi dikaitkan dengan penurunan nafsu makan. Saat bekerja dengan benar, otak akan mengetahui seberapa tinggi simpanan lemak Anda, sehingga nafsu makan tidak berlebihan.
Namun jika tidak bekerja sebagaimana mestinya pada orang gemuk, maka untuk beberapa alasan ia tidak dapat menembus sawar darah-otak. Kondisi ini disebut resistensi leptin.
Harga junk food yang murah
Seiring berkembangnya zaman modern, makanan sehat lebih sulit ditemukan dibanding junk food. Jika Anda berjalan-jalan keluar rumah, ke pusat perbelanjaan, hingga tempat keramaian, Anda akan dengan sangat mudah menemukan restoran yang menjual berbagai junk food. Dan tidak dipungkiri, mereka selalu ramai pembeli.
Selain mudah ditemukan, harga yang relatif lebih murah, serta rasa yang enak membuat Anda tidak ragu-ragu untuk memakan makanan dan minuman yang tentu saja masuk kriteria tidak sehat. Sementara untuk mendapatkan makanan sehat Anda perlu merogoh kocek lebih dalam.
Hal inilah yang membuat masalah kelebihan berat badan dan obesitas semakin bertambah setiap waktu.
Konsumsi gula
Makanan manis memang selalu menggugah selera. Bahkan semua kalangan suka. Namun tahukah Anda bahwa gula dalam makanan Anda tidak selalu berupa gula murni. Banyak pemanis (fruktosa) yang ditambahkan ke dalam makanan/minuman Anda untum menambah cita rasa.
Asupan fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan retensi insulin dan peningkatan kadar insulin. Selain menyebabkam obesitas, konsumsi gula berlebih meningkatkan risiko diabetes.
Gaya hidup yang kurang aktif
Segalanya yang serba instan dan praktis membuat tubuh tidak bergerak aktif, sehingga penumpukan lemak bisa saja terjadi. Agar tetap bugar dan berat badan Anda terjaga, lakukan kebiasaan sehat dengan berolahraga secara teratur.
(Ayu/berbagai sumber)