Oleh: Dr. Bambang Sukamto, DMSH
Mastrubasi, merupakan istilah untuk menyatakan kegiatan yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhan seksualnya, dengan menggunakan tangan maupun dengan menambah alat bantu sebagai pelicin atau benda-benda lain, sehingga terjadi ejakulasi dan membuat dirinya (lebih) tenang.
Mastrubasi merupakan kegiatan perangsangan diri sendiri hingga mencapai kepuasan. Sebenarnya dari segi kedokteran tidak benar bahwa mastrubasi bisa menyebabkan kebutaan, kegilaan, kemandulan atau gangguan saraf. Tapi secara psikologis bisa menimbulkan perasaan berdosa, malu, dan tertekan karena dari segi keyakinan agama hal ini adalah tidak diperbolehkan.
Mastrubasi tergolong beresiko rendah, ada beberapa dampak dari mastrubasi
- Robeknya selaput dara pada wanita dan terjadi infeksi apabila dilakukan dengan menggunakan alat bantu.
- Mengalami lecet apa bila dilakukan secara terus menerus terutama bila menggunakan alat bantu.
- Mastrubasi merupakan tindakan mencapai kepuasan sendiri, sementara hubungan seks suami istri yang dicapai adalah kepuasan bersama, sehingga jika terbiasa melakukan aktifitas seksual untuk kepuasan pribadi akan sulit ketika melakukan aktifitas seksual untuk kepentingan bersama.
- Menimbulkan perasaan bersalah atau berdosa karena dilarang agama atau norma.
- Mengakibatkan pikiran lebih tertuju kepada aktifitas seksual, sehingga bisa jadi mengabaikan hal-hal penting lainnya yang harus dilakukan untuk mengembangkan kematangan psikologisnya.
Mastrubasi pada pria
Mastrubasi hal yang alami dalam kehidupan banyak pria. Hampir semua pria melakukan mastrubasi yang berbeda hanyalah frekuensinya. Banyak cara untuk melakukan mastrubasi. Cara yang paling sederhana adalah dengan mempergunakan telapak tangan yang digerakkan mulai dari ujung sampai pangkal penis dan dilakukan berulang-ulang sampai terjadi ejakulasi. Beberapa pria menghendaki rangsangan tambahan berupa rabaan sekitar buah zakar termasuk puting susu sambil berfantasi bahkan tidak jarang mastrubasi dilakukan dengan mempergunakan alat bantu.
Beberapa pria masih sering melakukan mastrubasi meskipun sudah memiliki pasangan wanita. Tidak jarang pasangan tersebut menilai bahwa mastrubasi yang dilakukan prianya merupakan penolakan terhadap dirinya. Untuk mengatasi masalah ini mereka kemudian melakukan mastrubasi bersama (mutual mastrbation).
Pria remaja yang baru pertama kali berkenalan dengan seks akan merasa sangat menyenangkan sehingga mastrubasi dapat dilakukan beberapa kali dalam sehari. Dan frekuensi cenderung menuru sesuai pertambahan usia. Pria usia lanjut tidak jarang ada yang melakukan mastrubasi tetapi frekuensi rendah. Pria lajang dan pria gay akan kecenderungan melakukan mastrubasi dengan melakukan mastrubasi lebih sering dibanding pria menikah. Pria gay dengan pasangan gay-nya tentunya melakukan mutual mastrubation.
Kebanyakan pria terangsang melakukan mastrubasi setelah melihat majalah porno atau video seksi. Mastrubasi yang diawali melalui rangsangan pornografi harus disepakati antar pasangan. Tidak jarang pasangan wanita sulit menerima cara-cara ini dan akan menolaknya. Pasangan seperti ini akan sering mengalami masalah dan dapat pulih bila dia menghentikan kegemaran seksual seperti itu. Tipe pria seperti ini memerlukan bantuan konseling untuk mengatasi kebiasaan yang dapat mengganggu hubungan dengan pasangannya.
Salah satu problem seksual yang paling sering dialami pria adalah ejakulasi dini (premature ejaculation), dimana seorang pria mengalami ejakulasi sangat cepat pada saat hubungan seksual. Ejakulasi dini dapat diperbaiki dengan cara mirip mastrubasi. Meskipun demikian penderita ejakulasi dini perlu bantuan spesialis untuk dapat memperoleh kembali kemampuan mengontrol ejakulasinya. Bantuan spesialis juga diperlukan pada kasus sulit ejakulasi (retarded ejculation) meskipun cara-cara mastrubasi dapat membantu mengatasiya.
Mastrubasi pada wanita
Seperti telah dikemukakan diatas bahwa mastrubasi adalah hal alami dan dapat dikatakan aman dilakukan untuk melepaskan hasrat seksual yang dilakukan banyak orang baik pria maupun wanita. Pada gadis remaja merasakan rangsangan yang sangat menyenangkan adalah pada saat melakukan sentuhan pada alat genitalnya dan menemukan orgasme dengan mastrubasi. Remaja gadis tidak sama merasakan kenikmatan pada saat mastrubasi sebagai suatu yang alami dibanding remaja lelaki. Dan kebanyakan gadis dan wanita muda tidak memiliki dorongan kuat dalam masalah seksual. Umumnya mereka baru akan merasakan orgasme sekitar usia 19-20 tahun. Sebagian wanita tidak dapat mencapai orgasme beberapa tahun setelah usia tersebut bahkan tidak merasakan selamanya dengan atau tanpa mastrubasi. Wanita-wanita seperti ini biasanya baru merasakan orgasme setelah 40 tahun.
Mastrubasi dapat merupakan cara terbaik untuk memahami bagian-bagian tubuhnya dan reaksi seksualnya. Wanita yang dapat mencapai orgasme pada saat mastrubasi juga akan lebih mudah mengalami hal yang sama saat berhubungan dengan pasangannya. Cara mastrubasi pada wanita adalah dengan melakukan rangsangan pada klitoris dan untuk itu biasanya diperlukan bahan pelicin. Rangsangan dilakukan dengan jari telunjuk atau jari tengah dengan gerakan memutar atau juga dapat dilakukan dengan alat bantu seksual. Rangsangan pada klitoris sangat sensitif dan rangsangan dapat diteruskan ke mulut vagina (vulva) dan secara perlahan masuk ke dalam vagina.
Reaksi tubuh saat orgasme bersifat individual, ada yang merasakan puting payudara yang mengeras, muka memerah, badan bergetar atau kontraksi dinding vagina. Mastrubasipun dapat dilakukan dalam berbagai posisi, baik telentang, tengkurap, kedua kaki dirapatkan, kedua kaki diregangkan, kaki diangkat keatas, dsb.
Orgasme melalui mastrubasi, wanita akan lebih percaya diri dan memperoleh kepuasan karena mengetahui bagaimana dan bagian tubuh mana yang perlu distimulasi. Hal ini perlu dikomunikasikan dengan pasangannya. Meskipun demikian tetap ada wanita yang dapat memperoleh orgasme pada saat hubunngan seksual dengan pasangannya.
Dalam keluarga tertentu ada kemungkinan sangat mentabukan masalah seks. Dalam kondisi ini wanita dalam lingkungan seperti ini sangat kesulitan dalam kehidupan seksualnya.