Lemak adalah musuh saat diet, karena dianggap sebagai masalah utama yang menyebabkan meningkatnya berat badan. Itulah mengapa diet rendah lemak menjadi pilihan terbaik saat seseorang ingin menurunkan bobot tubuhnya.
Namun tahukan Reps mania, sebuah penelitian menemukan bahwa diet rendah lemak dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan kenaikan berat badan.
Kali ini Reps akan mengulas hubungan antara diet rendah lemak dengan gangguan hormon untuk Anda.
Risiko Gangguan Hormon Diet Rendah Lemak
Diet rendah lemak menjadi pilihan banyak orang karena efektif menurunkan berat badan. Logikanya, mengurangi lemak yang masuk ke dalam tubuh sambil membakar lemak (dengan melakukan gaya hidup aktif dan berolahraga), akan menghasilkan penurunan berat badan.
Namun ternyata ini tidak selamanya aman, karena kurangnya asupan lemak sehat dapat mempengaruhi hormon tubuh. Lemak merupakan bahan utama dalam sintesis hormon. Hormon seks, seperti estrogen dan testosteron membutuhkan lemak untuk produksinya.
Sebagai contoh, estrogen. Kekurangan estrogen pada wanita dapat menyebabkan sejumlah gangguan kesehatan, seperti menstruasi yang tidak teratur, jantung berdebar-debar, insomnia, keringat berlebih di malam hari, dll.
Karena kurangnya estrogen, kadar testosteron akan meningkat, yang berefek pada jerawat, kerontokan rambut, muncul rambut di tempat yang tidak semestinya, dan beberapa efek lainnya pada anggota tubuh Anda.
Ini diperparah dengan masalah terganggunya hormon tiroid, yang menyebabkan penambahan berat badan, kelelahan, nyeri sendi, masalah ingatan, hingga depresi.
Baca juga: 5 Hormon yang mempengaruhi berat badan.
Pentingnya Lemak Untuk Kesehatan
Produksi hormon
Hormon adalah senyawa kimia yang berfungsi sebagai pembawa pesan dalam tubuh. Semua proses metabolisme diatur oleh hormon. Mereka juga bertanggung jawab pada suasana hati, kesehatan kulit, usus, pengelolaan berat badan, ovulasi, dsb.
Lemak sebagai bahan utama sintesis hormon menjadi salah satu kebutuhan makronutrien tubuh. Itulah mengapa kekurangan lemak sehat dapat mempengaruhi kinerja tubuh secara keseluruhan.
Integritas membran sel
Membran yang mengelilingi setiap sel dalam tubuh Anda berfungsi sebagai pelindung, memungkinkannya berfungsi dengan baik. Membran sel ini sebagian besar terdiri dari lemak atau lipid. Fungsinya termasuk memberi sinyal dan komunikasi dengan sel lain di tubuh Anda.
Integritas membran sel dapat terganggu jika jumlah lemak tidak mencukupi. Hal ini menghambat kemampuan sel untuk berkomunikasi dengan sel lain dan mengatur proses dalam sistem Anda. Banyak akibatnya, termasuk terganggunya regulasi hormonal.
Efek anti-inflamasi
Faktor-faktor seperti tingkat stres yang tinggi, pola makan yang buruk, kurang olahraga, dan kurang tidur semuanya dapat menyebabkan peradangan kronis. Hal ini suatu saat dapat mengganggu keseimbangan hormonal, sehingga menimbulkan kerusakan pada sistem Anda.
Cara mengatasinya adalah dengan konsumsi makanan anti-inflamasi, seperti ikan berlemak, biji rami, dan kenari yang juga merupakan sumber asam lemak omega-3. Inilah
Penyerapan vitamin tertentu
Faktanya beberapa jenis vitamin dapat larut di dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K. Jika Anda kekurangan asupan lemak dari makanan, penyerapan vitamin tersebut tidak akan maksimal, sehingga memicu ketidakseimbangan hormon.
Suasana hati dan depresi
Lemak sangat penting untuk menyintesis dan memfungsikan neurotransmiter seperti serotonin dan dopamin. Neurotransmitter ini dikenal sebagai ‘hormon bahagia’ karena berkontribusi terhadap kesejahteraan dan pengaturan suasana hati kita. Ketika kadar serotonin atau dopamin kita meningkat, kita merasa bahagia dan puas.
Diet rendah lemak dan rendah protein mempengaruhi produksi neurotransmiter ini, sehingga berdampak negatif pada suasana hati dan motivasi Anda. Hal ini dapat meningkatkan keinginan makan karbohidrat, terutama makanan manis.
Saat mengonsumsi karbohidrat, kadar insulin Anda akan meningkat dan Anda mungkin mengalami pelepasan simpanan serotonin di otak Anda dengan cepat. Ini untuk sementara dapat meningkatkan mood Anda. Namun, hal ini cenderung memicu siklus mengidam dan depresi.
Alih-alih konsumsi lebih banyak karbohidrat yang memiliki efek adiktif, Anda sebaiknya mengonsumsi lemak dan protein sehat untuk meningkatkan produksi serotonin dan menstabilkan suasana hati.
Kesimpulan
Meski diet rendah lemak efektif untuk menurunkan berat badan, ini mungkin hanya akan bersifat sementara. Ini karena asupan lemak sehat yang sedikit dapat mempengaruhi hormon tubuh, yang disintesis menggunakan lemak.
Beberapa efek samping kekurangan lemak sehat dapat mengganggu kinerja tubuh secara keseluruhan, mulai dari penyerapan vitamin, meningkatnya peradangan, suasana hati, hingga efek dari ketidakseimbangan hormon.
Untuk itu alih-alih melakukan diet rendah lemak, Anda dapat memenuhi kebutuhan makronutrien sesuai dengan jumlah harian yang disarankan. Anda juga dapat mencoba diet yang lebih sehat dan aman dari efek samping. Jangan lupa untuk berkonsultasi ke ahli gizi bila perlu.