Tak heran mengapa beberapa wanita fitness (gym) di Indonesia gemar memiliki badan kekar bak pria. Karena kiblat bodybuilding dunia terarah pada satu negara, yaitu Amerika. Dimana seluruh media dan sosial media menampilkan badan-badan kekar, tak cuma pria, wanita pun turut ikut andil.
Jadi wajar saja jika secara tidak langsung masyarakat Indonesia terinspirasi untuk memiliki tubuh bak idola mereka masing-masing. Namun yang jadi permasalahannya adalah mengapa wanita fitness Indonesia ingin memiliki badan kekar bak binaraga? Apa tujuan mereka?
Apa Tujuan Mereka?
Seperti yang kita ketahui, kategori womens figure di Indonesia sendiri hampir tidak pernah di pertandingkan. Tidak seperti di Amerika sana yang memang ada kategori tersebut dan setiap tahunnya dipastikan dipertandingkan di ajang Mr Olympia.
IFBB Pro Women Figure, Eva Liem mengatakan padahal di Indonesia sendiri lebih banyak women figure ketimbang bikini fitness. Namun yang sangat disayangkan adalah tidak adanya jenjang karir dan kaburnya soal penilaian.
“Kalau untuk kategori ini dari dulu memang tidak ada. Terlebih di Indonesia sendiri itu standar penilaiannya masih kabur. Karena di lokal sendiri penilaiannya masih beda-beda di setiap pertandingan. Jadi belum ada keseragaman. Karena mereka hanya menggelar kategori women fitness saja. Kalo di luar sangat jelas penilaian kriterianya.” Terang Eva kepada Reps-Id.com, (29/10)
Jika memang mencari karir di kategori ini, Eva menyarankan untuk bertanding di luar negeri dan memakai pelatih yang memang paham soal penilaian womens figure.
“Saran sebaiknya cobalah tanding ke luar negeri dan pakai trainer yang paham. Nah, kebanyakan atlet Indonesia yang “gagal” karena tidak mengerti kriteria yang dicari oleh juri. Jadi harus coaching sama pro. Cobalah tanding di negeri sendiri untuk melatih mental jika sudah juara maka coba tandinglah ke luar negeri,”
eva pun mengakui memang tidak murah untuk bertanding di luar negeri. Terlebih lagi sangat sulit mencari sponsor yang ingin membiayai. Namun jika ingin sukses, memang harus tanding ke luar negeri untuk mendapatkan pro card.
“Kesulitannya biaya ke luar negeri itu sangat besar. Sangat sulit sponsor ingin membiayai untuk tanding ke luar. Kalau mau sukses di kategori ini memang harus tanding ke luar.” tutup Eva.
Kesimpulannya adalah standar penilaian womens figure di Indonesia sendiri masih belum jelas. Dan jika memang reps mania ingin serius di bidang ini, mau tidak mau harus tanding ke luar negeri yang memang memakan biaya yang tidak murah. Lantas pertanyaan ini kembali ke Kalian semua. Apa tujuan Anda?