Berat badan bagi olahragawan dan bahkan orang awam merupakan sesuatu yang harus di pantau secara teratur. Namun terkadang, meski telah diet ketat, penambahan berat badan dengan cepat sewaktu-waktu bisa saja terjadi.
Namun Anda tidak perlu panik, karena kenaikan berat badan tidak selalu disebabkan oleh sesuatu yang serius dan bersifat sementara. Berikut penyebab naiknya berat badan sementara yang perlu Anda ketahui.
Retensi air
Tubuh sekitar 60% terdiri dari air. Mulai dari otot, darah, sistem pencernaan, serta sistem saluran kemih. Tubuh secara terus-menerus menggunakan dan kehilangan air, tetapi sangat mungkin bagi Anda untuk mengonsumsi air lebih dari yang Anda butuhkan.
Tubuh Anda menyimpan air sehingga tidak pernah habis dan ini disebut dengan retensi air. Terkadang tubuh mempertahankan lebih dari yang butuhkan, sehingga berat air dapat meningkat melebihi batas normal. Air memiliki massa sekitar 2,2 pon atau satu kilo per liternya.
Beberapa penyebab retensi air di antaranya:
- Konsumsi lebih banyak sodium dari biasanya.
- Mengonsumsi kreatin.
- Anda terbiasa konsumsi air dalam jumlah sedikit.
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti kortikosteroid.
Konsumsi karbohidrat lebih banyak dari biasanya
Karbohidrat kerap dihindari saat diet karena dianggap dapat membuat berat badan naik. Saat kita makan karbohidrat, tubuh memecahnya menjadi glukosa. Kemudian glukosa digunakan sebagai energi atau disimpan sebagai glikogen di hati dan otot.
Glikogen adalah glukosa yang terikat pada air dan setiap gram glukosa yang disimpan di dalam tubuh juga menyimpan 3 gram air. Jika Anda konsumsi lebih banyak karbohidrat dari biasanya, terutama setelah diet rendah karbo, tubuh akan menyimpan lebih banyak glikogen dan menahan lebih banyak air yang membuat berat badan meningkat.
Untuk masalah ini, solusinya adalah dengan mengonsumsi karbohidrat secara bertahap ke dalam menu makan Anda setelah melakukan diet rendah karbo, seperti keto. Ini akan mencegah efek pantulan glikogen yang menyebabkan penambahan berat badan melonjak secara cepat.
Makanan yang tidak tercerna dengan baik
Jika Anda menimbang berat badan sebelum dan sesudah makan, Anda pasti menemukan perbedaan, di mana berat badan Anda akan meningkat setelah makan. Hal itu disebabkan karena makanan yang baru Anda konsumsi masih berada di perut untuk dicerna. Begitu menjadi energi, berat ini akan menghilang, dan sisanya akan dikeluarkan dari tubuh.
Namun, masalahnya jika Anda memiliki sistem pencernaan yang lamban, Anda mungkin akan menyimpan makanan yang tidak tercerna di perut dan usus lebih lama, sehingga kenaikan berat badan sementara akan terjadi.
Misalnya, jika Anda hanya buang air besar setiap 2-3 hari sekali, cukup banyak makanan yang menumpuk di usus. Kotoran mengandung banyak air, yang selanjutnya akan menambah berat badan. Jadi idealnya Anda harus buang air besar setidaknya sekali setiap hari.
Siklus menstruasi
Sebagian besar periode bulanan wanita disertai dengan kenaikan berat badan jangka pendek, biasanya ini disebabkan oleh retensi air. Perubahan hormon menyebabkan fluktuasi kadar air.
Selain itu, beberapa wanita juga menginginkan banyak karbohidrat selama menstruasi, sehingga meningkatkan penyimpanan glikogen dan berat badan sementara.
Timbangan yang tidak akurat
Salah satu hal sepele yang bisa membuat angka timbangan meningkat adalah, timbangan yang tidak akurat. Beberapa hal yang dapat menghindari ketidakakuratan penimbangan adalah:
- Kalibrasi timbangan Anda untuk memastikan timbangan berfungsi dengan benar.
- Ganti baterai timbangan, karena jika daya rendah.
- Timbang diri Anda di waktu yang sama setiap hari, terutama dimana kondisi fisiologis Anda sama, misalnya saat bangun tidur.