Oleh: Dr. Hario Tilarso, spKO FACSM
Dinamakan ‘Mitos’ (myth) karena merupakan sesuatu hal yang diyakini oleh masyarakat, tetapi sesungguhnya tidaklah benar.
Mitos ini menyangkut banyak aspek dalam kehidupan misalnya dari segi medis, teknik dan juga dalam bidang olahraga. Bidang olahraga merupakan suatu yang subur untuk berkembangnya suatu mitos, karena suatu prestasi olahraga dapat dicapai karena berbagai hal. Hal-hal yang paling berpengaruh adalah kondisi fisik atlet, cara latihan, makanan, suplemen, sisi psikologi, dan lingkungan.
Karena adanya mitos yang timbul dari aspek-aspek diatas, maka hal ini akan banyak diikuti dan tentunya berpengaruh pada prestasi. Beberapa mitos yang dapat dikemukakan disini yaitu:
Mitos:
Agar dapat berprestasi, maka latihan olahraga harus benar-benar berat, kalau dapat melebihi porsi yang seharusnya.
Hal ini salah, karena agar dapat berprestasi dengan benar, latihan olahraga harus disesuaikan dengan target, lama persiapan, dan kondisi fisik. Bila melakukan latihan berlebihan sampai habis-sakit) hal ini dikenal sebagai “No Pain, No Gain” yaitu bila tidak sampai sakit, tidak akan ada hasil. Latihan yang berlebihan akan membebani tubuh apalagi bila tidak cukup pemulihan. Tubuh akan mengalami ‘overtrain’, latihan berlebih dan timbul gejala-gejala seperti; lekas lelah, mual, tidak nafsu makan, susah tidur, denyut nadi meningkat, tekanan darah turun, dll.
Mitos:
Minum air dingin menyebabkan badan menjadi gemuk.
Tidaklah benar! Sebab air dingin adalah non kalori dan justru sangat diperlukan agar badan tetap cukup cairan. Mitos ini berawal dari orang-orang yang menurunkan berat badan dengan memperbanyak keluar keringat. Bila minum air putih dingin, tentu saja air tersebut akan mengisi sel-sel tubuh sehingga berat badan meningkat.
Mitos:
Masuk kedalam sauna adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.
Hal ini pun tidaklah benar, karena cara terbaik untuk menurunkan berat badan adalah dengan melakukan latihan aerobic (cardio) seperti lari, bersepeda, berenang, dll. Sauna dengan suhu ± 50° C akan menyebabkan keringat keluar banyak dan berat akan turun. Tetapi, tujuan utama dari sauna yaitu untuk menyegarkan tubuh kembali setelah lelah berolahraga.
Mitos:
Lari-lari memakai jaket tebal yang menutup seluruh tubuh pada siang hari yang sangat panas adalah cara terbaik untuk menurunkan berat badan.
Tidak benar; karena alasannya sama seperti sauna, sedangkan cara terbaik yaitu latihan aerobic. Dengan cara lari seperti ini, tubuh akan kehilangan banyak keringat yang tidak dapat menguap karena tertutupi oleh jaket, dan hal ini sangat berbahaya, karena suhu tubuh dapat meningkat tinggi sehingga terjadi “heat stroke” (sengatan panas/cedera panas) yang dapat mengancam nyawa.
Mitos:
Bila terjadi cedera, misalnya terkena benturan atau keseleo, maka tindakan pertama adalah dengan memberi obat gosok panas.
Hal ini tidak benar, karena pada saat cedera itu terjadi, terjadi pula pendarahan, dan cara terbaik adalah memberi es untuk menghentikan pendarahan dan mengurangi rasa sakit. Bila diberi panas, pendarahan atau bengkak akan menghebat.
Mitos:
Zat putih telur (protein) adalah makanan yang memberikan tenaga yang besar.
Hal ini tidak benar, karena protein berfungsi untuk mengganti bagian tubuh yang aus/rusak dan untuk pertumbuhan. Sumber tenaga utama adalah karbohidrat seperti nasi, roti, mie, dan kentang.
Mitos:
Bila seseorang yang terlatih menghentikan latihannya, maka otot yang telah berkembang akan berubah menjadi lemak.
Tidaklah benar, karena jaringan otot adalah yang menggerakan tubuh dan menempel pada tulang. Lemak adalah suatu lapisan dibawah kulit dan tidak menyatu dengan otot. Yang benar adalah bila tidak latihan lagi, otot akan mengecil lagi dan sebaliknya lemak akan bertambah karena tidak ada pembakaran.
Mitos:
Bila akan bertanding, maka pada malam sebelumnya diharuskan melakukan hubungan sex agar prestasi lebih meningkat.
Setiap orang berlainan, dan hal ini tidak sepenuhnya benar. Mereka yang terbiasa demikian, misalnya untuk yang sudah menikah, hal itu tidak apa-apa. Untuk yang tidak terbiasa jangan dilakukan, karena akan menambah beban secara psikologis. Hubungan sex sendiri tidak berakibat jelek pada prestasi olahraga.
Mitos:
Lemak tubuh dibawah kulit dapat dihilangkan pada tempat tertentu (spot reducing).
Tidak benar; karena pembakaran lemak pada latihan aerobic akan membakar lemak secara keseluruhan, baik itu di perut, pipi, paha, lengan, dsb. Tidak dapat hanya menghilangkan di perut saja misalkan.
Mitos:
Latihan beban tidak boleh dilakukan oleh atlet-atlet olahraga permainan seperti bulutangkis, tenis, bola basket, baseball, dll, karena dapat membuat otot besar dan kaku serta mengganggu skill (keterampilan).
Tidak benar; justru setiap atlet harus melakukan latihan beban agar tubuhnya kuat dan tidak mudah cedera. Bila badan/otot kuat, keterampilan akan lebih meningkat.
Mitos:
Makan madu yang dicampur dengan telur mentah akan meningkatkan kemampuan badan.
Hal ini tidak benar. Telur mentah tidak lah baik untuk kesehatan, karena menghambat proses penyerapan beberapa vitamin. Madu adalah karbohidrat yang memang bagus untuk menambah tenaga. Jadi, makanlah secara terpisah, dan telur harus minimal setengah matang.